"u..ugh" aku membuka mataku dan tak mengenali dimana tempat aku berada sekarang ini.
tit.. tit.. tit..
Bunyinya, aroma obat obatan...
HAH? RUMAH SAKIT? Aku langsung mendudukkan badanku. Dan melihat sekelilingku. Aku benar benar berada di rumah sakit.krieett..
Seseorang datang. Aku cepat cepat mengembalikan posisi tidurku.
"Pasien nomor 5 sudah sadar"
____________________
"Yahh.. jadi begitulah ceritanya Feb, ya kan kak? Ri?" Pink melirik ke arah Robert, temannya dan Ari."Hm" Robert, temannya, dan Ari mengangguk.
Pink menjelaskan semuanya secara jelas dan singkat.
Pov Author
flashback.Brakkkk....
Truk itu menabrak mobil Febry. Truk itu melaju tak begitu cepat jadinya mobil Febry tak sampai 'hancur' berantakan hanya kaca depan yang pecah dan mobil bagian depan rusak parah. Pak Dono tak sadarkan diri. Kepalanya bocor terbentur kaca sangking parahnya. Febry pun juga tak sadarkan diri dan mengalami luka ringan.
Parahnya.. Jln.Timur itu hanya jalan lurus saja. Tak ada perumahan di sekitarnya. Hanya jalan yang di pinggirnya tembok tembok dan pepohonan. Jalan ini juga jarang dilewati orang. Sepi.. sangat sepi
Untunglah Robert dan temannya melewati Jln. Timur.
"Eh.. Kecelakaann!!!" Teriak teman Robert yang melihat mobil Febry ditabrak oleh Truk.
"Huh.. Aku selalu benar"Robert menghela nafas.
"Hah? kau tau kejadian ini sebelumnya?" Tanya teman Robert.
"Tentu saja"Supir truk itu keluar dari mobilnya dan menepuk kepalannya dengan keadaan luka ringan. Gak lama setelah Robert dan Temannya memanggil ambulan, ambulan pun datang dan membawa Febry dan supirnya.
Pak Dono dinyatakan meninggal dunia karena terlalu banyak pendarahan. Febry tidak sadar selama 3 hari dirumah sakit. Robert dan temannya menghubungi Pink dan Ari melewati hp Febry. Mereka ber4 menjenguk Febry bergantian. Ayah dan Mama Febry tidak bisa datang ke rumah sakit. Ada urusan yang sangat penting entah apa hal itu yang menurut mereka lebih penting dari pada anaknya yang tidak sadar dan dirawat selama 3 hari dirumah sakit.
________________________
Pov Febry
"ohh jadi begitu, pak Dono sudah dikubur? btw makasih pink, ari, robert, dan temannya..." aku agak bingung untuk melanjutkan kalimatku
"Roma" Temen Robert tersenyum manis
"Oh ya, terima kasih Rob, Kak Roma, Pink, Ari"
"Iya, udh dikubur kemarin. oh ya, kenapa manggil dia Pake kak giliran manggil gw ga pake kak?" menunjuk ke Roma dan memanyunkan bibirnya
"Gatau yah, enakan manggil Robert tanpa kak sih" menggaruk rambut yang tidak gatal.
"Gws ya, biar cepet masuk sekolah" tiba tiba Ari memulai pembicaraan dan menepuk pundakku
"I..iya terima kasih" Jawabku sambil mengangguk.17.25 p.m
Teman temanku pulang. Pink digonceng Ari naik motor sedangkan Robert dan Roma naik motor masing masing. Aku rasa aku sudah sembuh, aku hanya luka sedikit dibagian tangan kiri dan kepalaku yang terbentur pintu mobil.2 hari kemudian aku sudah keluar dari rumah sakit. Semua biaya sudah dibayar oleh Ayah. Aku juga mulai sekolah. Semua teman kelasku menyambutku dengan hangat kecuali Pink yang mulai masuk kelas sampai selesai kelas menasehatiku dan memarahiku. Aku juga menyempatkan diri kekuburan tempat Pak Dono dikuburkan.
Setelah dari kuburan aku duduk di taman yang dekat di sekitar situ.
"Haaaaahhhhhh" aku menghela nafas panjang.
"Ehem"
Secara refleks aku melirik ke arah suara itu.
"Hai" ternyata orang itu adalah Robert.
Aku hanya tersenyum melihatnya.
"Bagaimana akibatnya tidak mengikuti perkataan gw? Kalau naik motor atau jalan kaki pasti insiden itu gak terjadi sama lu" Tanya Robert sambil tertawa kecil.
"Lu itu sebenarnya emang tau atau cuman nebak?" Perkataan Robert membuatku bingung dan merasa sangat aneh.
"Hmm.. emang tau sih hehe" entah apa yang lucu Robert tetap tertawa kecil.
Aku benar benar gak tau siapa dia sebenernya.
"Hei" Robert memanggilku dengan suara yang serius.
"Apa?"
"Sebenarnya gw itu...."
____________________________
vote , dan jangan jadi silent reader yaa></ ♡♡Jangan lupa juga di follow;*
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak terlihat tapi ada
RomanceWalau tak bersama selamanya denganmu tapi aku bahagia bisa ditakdirkan bertemu denganmu.