9.Taman belakang

12 1 3
                                    

Esoknya, aku tidak bertemu Robert lagi. Aku tak pernah menyangka ada manusia modifikasi yang seperti itu. Seperti di sebuah film film saja. Aku juga sebelumnya berfikir yang tidak tidak tentangnya seperti berfikir bahwa dia seorang vampir? Hahaha itu konyol. Tapi kenyataan lebih konyol dari dugaan ku.

Free class jam pelajaran terakhir.
"Febry!" Pink mengagetkan ku.
"Ish. Hampir jantung gw copot" aku mengelus dadaku.
"Hehe. Kenapa bengong? Anak ganteng waktu itu mana Feb? Ga bakal balik ke kelas lagi ya?" Pink memanyunkan bibirnya.
"Hm" aku menyenderkan kepalaku di tembok dan menutup mataku karena tadi malam aku sibuk memikirkan Robert hingga tidur larut malam

Pov author
Febry pun tertidur sambil menyenderkan kepalanya di tembok.
"Pink" Ari mendatangi pink dan menyodorkan kertas berwarna biru.
"Eh? Apaan nih? Buat gw ya?" Pink mengangkat satu alisnya keatas dan tersenyum meledek.
"Haish. Gr banget lu ah. Ini buat Febry" Ari memberikannya dengan membuang muka.
"Hehehe... buang muka ni yeee, kenapa?Ngerasa muka lu panas ya?" Pink meledek Ari.
"Hah? Masa sih? Muka gw emang merah?" Ari yang kaget tanpa sengaja memukul meja dan meninggikan suaranya sampai Febry yang mendengarnya terbangun.

Pov Febry
"Nghhh" aku membuka mataku karena mendengar suara teriakan.
"Huaa" Ari teriak sambil membalikkan badannya dan menutup wajahnya tanpa ku ketahui kenapa
"Loh ada Ari? Sejak kapan? Gw tidur ya?" Aku yang tidak sadar kehadiran Ari didekatku dan tak sadar kalau tadi aku tertidur
"Hahaha. Dia udh dari tadi disini pengen ngelihatlu tidur katanya Feb, oh ya dia tadi ngasih surat nih" Pink meledek Ari.
"Oh ya, perasaan tadi gw ga bilang deh kalo muka lu merah" Lanjut Pink sambil sedikit cengengesan.
Setelah diledek dengan Pink Ari pergi ke tempat kursinya dengan menutup mukanya. Aku membuka kertas surat yang Pink bilang dari Ari tadi. Isinya 'kutunggu di taman belakang setelah pulang sekolah'.
"Isinya apa Feb?" Pink mencoba mengintip isi surat yang diberikan Ari.
"Emm.. taman belakang, katanya gw ditunggu di taman belakang"
"Apa?! Gila tuh anak ngajak lu ke taman belakang! Mau ngapain dia? Lu tau kan gosip taman belakang? Hah?" Pink meninggikan suaranya dan mendekatkan mukanya padaku.
"Gosip? Taman dekat hutan yang berhantu?" Tanyaku.
"'Nah, lu tau kan. Please dah jangan kesana apalagi pulang sekolah. Sepi! Eh eh, lu tau kan si vio? Anak baru yang duduk dibelakang itu loh" Pink menurunkan suaranya dan berbisik bisik sambil menunjuk ke meja paling belakang. Tempat duduk anak pendiam bernama vio.
"Waktu itu gw pengen cari sapu karena sapu di kelas pada ilang ilangan diambil anak kelas lain, jadi gw pergi ke gudang, dan gw ngelihat si Vio disuruh sama Pak Maman ke taman belakang untuk ngambil sesuatu. Gw ga denger sih Pak Maman suruh dia buat ngapain. Trus gw ikutan dia sampe ke taman belakang. Dan.... dia ilang sampe disitu" Pink menceritakannya dengan bisik.
"Yang penting si Vio ga kenapa napa kan?" Aku melirik kearah tempat duduknya dan melihatnya yang dari tadi menyenderkan kepalanya ditembok dengan tatapan kosong. Hmm agak serem juga sih kalau diperhatikan.
"Ihhh! Anehnya setelah hari itu dia ga sekolah selama 3 hari dengan alasan sakit" Pink berusaha meyakiniku.
"Oh jadi 3 hari dia sakit itu setelah hari kejadian dia ke taman belakang?" Aku tetap melirik ke arah vio.
"Iyaaaaa!!!!" Pink yang sebelumnya berbisik bisik jadi meninggikan suaranya.

"Pink jangan berisik" tegur Nasya yang menepuk pundak Pink dari belakang.

"Eh? Hehe Sorry. Pokoknya lu jangan ke taman belakang. Banyak juga kan cerita cerita horor di taman belakang itu. Gw saja menceritakannya sambil merinding. Hiii~" Pink menggigit jari telunjuk tangannya.
"Emm, liat nanti aja deh" aku merapihkan buku bukuku kedalam tas. Karena sebentar lagi bel pulang sekolah.

Tringggg.... tringgg... tringgg....
Semua murid yang sudah siap siap langsung keluar kelas tanpa membaca doa.
"Yeeeyyy ga belajar" Pink berteriak kegirangan.
"Heh sudah biasa kan seperti ini" aku memakai tas ku dan melirik ke arah meja Ari. Dia tidak ada. Mungkin sudah duluan. Tak mungkin kan aku ga datang ke taman belakang padahal dia sudah menungguku disana. Hmm... apa ya yang ada dia bilang padaku?

Aku langsung menuju taman belakang setelah membuat Pink percaya padaku bahwa taman belakang itu tidak ada apa apa.

Jujur ini pertama kalinya aku pergi ke taman belakang sekolah. Nasya bilang di taman belakang ada banyak bunga bunga liar yang indah. Hanya saja... tempatnya memang agak 'horor' teman temanku yang pernah ke Taman belakang ini pasti cerita bahwa dia melihat hantu atau darah darah yang berceceran tapi ya entahlah, aku akan mencoba membuktikan apa gosip itu benar benar ada atau hanya hoax.

Krieeeettt...
Aku membuka pintu belakang sekolah yang sudah sangat tua. Pintunya sepertinya berat dibuka tapi saat aku ingin masuk pintunya tidak tertutup rapat. Berarti ada seseorang yang sebelumnya masuk. Mungkin Ari?

Saat aku masuk, aku melihat rumput rumput hijau dan bunga liat yang bermekaran. Nasya benar. Bunga bunganya memiliki warna yang berbeda beda. Indah sekali.

Tes.. tes..
Ada sesuatu yang jatuh ke pundakku dan bunyi jatuhannya seperti air hujan. Saat aku melirik ke pundakku...

"Ahhhhhh!!!!!!!" Aku secara reflek berteriak dan lari menyembunyikan diri ke arah tumpukan kursi yang sudah kusam

Yg menetes ini bukan air hujan. Tapi air berwarna merah!? Bukan air, ini kental. Ya ampun apa ini? Apa... darah? Huaaa aku takut sekali di keadaan seperti ini. Ari dimana kau? Kenapa ada darah yang jatuh ke pundakku. Apa jangan jangan diatasku tadi ada mayat? Duh aku tak bisa berfikir jernih. Aku takut bahkan aku tak bisa memegang cairan seperti darah atau memang darah asli ini di pundakku. Aku takut memastikannya kalau benar ini adalah darah atau bukan.

__________________________
Yotttt... akhirnya up lagi. Maaf lama update nya ya.
Untuk menghargai jasa ku yang memikirikan cerita ini tolong dong di vote😔😔 jangan lupa juga follow aku yak😅. Mohon maaf kalau ada kesalahan kata / 'typo'❤️❤️

Tak terlihat tapi adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang