Hyunsik & Debby 1

81 7 0
                                    

Suasana dalam ruangan yang cukup luas ini membuatku pusing.
Dari kanan-kiri,depan-belakang semua riuh sorak-menyorak pada tokoh idola masing-masing.

Oh ayolah!!!!
Ke-7 pemuda itu menurutku biasa saja,kenapa heboh sekali?
Aku sangat menyesal mau ikut dengan ke 3 sahabatku yang memang tergila-gila akan Kpop.

Ingin keluar tapi tidak enak hati pada ke tiga sahabatku.
Mereka sudah mau membelikan tiket untukku.

Mereka tampak menyanyikan lagu yang cukup membuatku berhenti mengumpat dalam hati.
Aku menatap mereka yang tampak menyanyikannya dengan baik membuat semuanya bertepuk tangan riuh.

Hampir saja aku ikut bertepuk tangan,kalau aku tidak segera sadar mereka itu dari Korea.
Aku membenci semua yang berhubungan dengan Korea.
Mungkin karena para penggemar yang terlalu berlebihan,juga mereka yang terlalu kepedean menunjukan suara juga tampang mereka.

Namaku Debby.
Kuliah di UI semester awal.
Sebelumnya tinggal di Pekalongan dan kebetulan diterima kuliah di UI,jadi pindah ke Jakarta.

Akhirnya acaranya telah selesai.
Aku segera keluar dari gedung konser tanpa berniat menunda lagi.
Sudah cukup menyebalkan 3 jam di dalam sana.

Seharusnya aku mengenakan headset atau semacamnya tadi.

Aku terus menyalahkan kebodohanku.
Aku sering di paksa oleh ke tiga sahabatku untuk ikut menonton konser boyband Korea yang tidak salah bernama BToB.
Dan sesering itu aku selalu memaki diriku yang terus melupakan memakai headset.

Aku duduk dan memikirkan bagaimana bisa aku selalu mau diajak mereka nonton konser yang aku tidak suka sampai bolos sekolah?

Aku bosan dengan mereka.
Tapi bagaimana cara mengungkapkannya?

Ish!!!!
Pusingnya!

Aku melupakan pemikiran itu dan memainkan gitar yang aku bawa.
Aku menyukai permainan gitar.
Entahlah, aku bisa meminkannya sejak kapan aku sendiri tidak tau persis.
Yang aku tau saat itu aku mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu yang akan Aku sukai sepanjang hidupku.
Itu janjiku.

Dan ternyata gitar yang saat ini kumainkan yang aku beli.
Untuk memenuhi janji itu aku terus memainkannya sampai aku mahir dan aku mendapat julukan 'Debby Senar Gitar'.

Menyebalkan memang,tapi aku menyukainya karena alasan mereka.
Karena setiap kau mengeluarkan suaramu,terasa seperti saat kau memainkan senar gitar andalanmu.

"Leganya....." ucapku dan tersenyum kemudian diam menatap kakiku dengan gitar yang masih ku pangku.

Aku menatap pintu keluar gedung yang penuh desak-desakkan.
Pasti BTOB akan pulang,juga acara benar-benar selesai.

"Debby!kemari!!!" aku melotot melihat tingkah ke-3 sahabatku yang melambai-lambaikan tangan dengan bertiak tanpa rasa malu.

Ingin rasanya aku tak memperdulikan mereka,tapi ini akan membuatku di kucilkan sama seperti kejadian yang lalu-lalu.

Aku memasukkan gitarku pada tas dan menggendongnya kemudian berjalan mendekat ke kerumunan.

"Tolong fotokan kami" pinta Clia memberikan kamera dan aku menerimanya.

(BTOB) Takkan TerlupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang