"Nama saya Sugarin Adrenalin. Panggil saja Sugar," Aku memperkenalkan diriku di depan kelas dengan santai.
"Wedes namanya unik amat,"celetuk Marva a.k.a anak paling toa seangkatan.
Aku terkekeh pelan dan segera duduk di kursi.
"Selanjutnya yang duduk di depan Sugar!"perintah Pak Abu mempersilahkan Chocho maju.
Chocho maju dengan pede. Emang tuh anak pedenya selangit.
"Nama saya Chochola Laudy. Panggil saya Chocho aja."
Dan begitulah jam pertama diisi dengan perkenalan singkat. Hingga satu orang yang maju membuat seisi kelas heboh.
"Nama saya Pratama Adrega. Panggil Tama aja,"ucap Tama dengan nada seperti biasanya.
Nada cuek namun terdengar cool. Kelas yang dominan lebih banyak cewek langsung melting melihat Tama. Aku melengos cuek.
.
.
.
.
Skip aja nih. Kelamaan kalau baca perkenalan 40 anak. Capek baca, juga capek ngafalin namanya. Yegak?
"Ada yang mau nyalonin teman kalian sebagai ketua kelas?"tanya Pak Abu menyapu seisi kelas.
Voila mengangkat tangannya. Aku merasa ada sesuatu yang patut di curigai oleh Voila. "Sugar pak! Dia bertanggug jawab!"
TUH KAN?! Aku mendelik tajam ke arah Voila. Voila tersenyum menenangkan. Waddahel?!
Dan selanjutnya Adrian mengangkat tangan. "Tama pak! Dia bisa di andalkan!"Adrian menoleh ke Tama yang terlonjak kaget. Adrian memasang watados nya saat Tama sudah memelototinya.
"Marva pak! Suaranya keras!"Tama ikut-ikutan mencalonkan Marva dengan alasan seadanya.
"Woi, apaan?! Ogah jadi ketua kelas,"semprot Marva dengan suara kerasnya.
"Pak saya calonin Hitsyam aja. Dia pinter!"tambah Marva sembari menunjuk Hitsyam yang duduk di sudut kelas. Orang yang di tunjuk hanya menelan ludah ragu.
"Pak saya nyalonin Chocho dia update banget!"Aku menambahkan dengan cueknya.
Chocho menoleh ke arahku dengan tatapan ingin menerkam. Seisi kelas mulai gaduh dengan siapa yang di calonkan dan mencalonkan.
"DIAM!"teriak Pak Abu mendiamkan seluruh kelas dengan memukul papan tulis. Otomatis kelas hening.
"Bapak akan menuliskan 5 nama yang akan memiliki jabatan di kelas,"jelas Pak Abu dengan suara yang merendah.
Dia menorehkan 5 nama di papan tulis. Salah satunya ada aku! OH GOD! Mimpi apa hamba semalam. Dan setelah voting yang mengambil waktu duapuluh menit. Inilah hasilnya.
Tama : 12
Sugar : 10
Marva : 7
Adrian : 6
Chocho : 5
Wew. Gak nyangka ada 10 orang yang memilihku. Jadi, itu berarti...
"Seperti yang kalian lihat hasilnya. Tama yang akan menjadi ketua kelas, Sugar menjadi wakil ketua kelas, Marva keamanan atau kebersihan kelas, Adrian sekretaris dan Chocho bendahara,"jelas pak Abu di sambut dengan tepuk tangan.
Aku terpaksa tersenyum. INI SEMUA KARENA VOILA!
*
Aku keluar kelas dengan cepat. Padahal aku sudah menyeret paksa Voila dan Chocho untuk bergegas ke kantin, namun mereka masih bermager ria di dalam kelas dengan beralasan AC nya dingin. Dari jaman kuda gigit besi semua orang tau kali kalau AC itu dingin. Okey, back to the story. Kantin di sekolahku emang bikin gondok. Telat sedikit kantin udah dipenuhi lautan manusia yang kelaparan. Dan dengan pelitnya sekolah ini tidak menyediakan dua kantin. Aku menerobos para manusia yang berdorong-dorongan untuk mengantri. Aku bersyukur diberi badan yang kecil sehingga dapat menyempil di ketek orang. GAKDENG BOONG.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} Sugar : Dream Sugar
Teen FictionCollected Story {1} : Sugar Suka cuman bisa di pendem. Deket tapi perasaan cuman sepihak. Cinta tapi datang terlambat. Pahit emang. Itu yang gue rasakan sekarang. Semua perasaan yang mungkin pernah lo rasakan bakal di ceritakan disini. Bandingkan n...