A/N : Sumpah gue gak pede ngepost part ini. Aneh banget. Gue tau ini gak romantis. Sejujurnya gue gak bisa bikin cerita romantis. Kalaupun bikin jadi aneh banget. Ahh gue gak tau mau ngomong apa. Pokoknya maaf banget kalau part ini mengecewakan.
Tapi makasih yang masih nunggu ataupun setia baca cerita Dream Sugar. Bentar lagi dream sugar abis. Hikzz. Btw, baca cerita gue yang LOL part : 5. Ada behind the story Dream Sugar loh. Jangan lupa ninggalin jejak.
Oke gue mulai banyak bacot. Enjoy~
***
Dirga POV
"Gue suka sama lo. Sugarin Adrenalin,"ungkap gue dengan tegas.
Gue mengunci tatapannya. Matanya melotot dengan sukses. Mulutnya menganga. Reaksi berlebihan menurut gue. Ya tapi ini emang salah gue karena nembak dia di situasi yang gak tepat. Bayangkan seorang cowok nembak cewek yang disukainya di acara uji nyali dengan latar horror plus pocong pingsan. Gak banget kan?
"Tapi-"
"Ssh," Gue menaruh telunjuk gue di permukaan bibir.
Sugar langsung terdiam memandang gue gugup.
"Iya gue tau. Kejar dia,"ujar gue ambigu. Alisnya bertaut heran.
"Maksud lo?" Sesuai dugaan gue dia akan bertanya.
"Kejar Tama. Karena gue tau lo suka dia,"
Setelah mengatakan hal tersebut, di lubuk hati gue terdalam terbesit perasaan kecewa. Ini resiko gue mengatakan hal itu, gue harus menanggung perkataan gue sendiri.
Sugar bernafas perlahan. Dia menatap manik mata gue langsung.
"Makasih atas perasaan lo. Kita impas kan? Gue juga suka sama lo,"jedanya yang nyaris membuat gue terkejut.
"Tapi dulu. Dan sekarang perasaan gue kayaknya bukan untuk lo lagi. Makasih ya! Lo telah menyadarkan perasaan gue. Bego banget gue, masa gue gak tau perasaan gue selama ini. Dan sekarang gue malah ngebuat Tama marah,"jelasnya lirih.
Namun di saat seperti ini pun dia masih berusaha untuk tak memperlihatkan kesedihannya. Inilah hal yang gue salut sama dia.
Gue mengusap puncak kepalanya perlahan lalu tersenyum. Mungkin senyuman ini tampak aneh. Gue tersenyum sementara hati gue terasa sakit.
"Kejar dia Sug,"kata gue lebih tepatnya memerintah dia.
"Kejar,"kata gue lagi nyaris berbisik. Sugar tersenyum tipis.
Tanpa berkata-kata dia segera berlari setelah gue melonggarkan pegangan tangan gue.
Iya Sug. Kita impas. Gak mungkin lo ngasih kesempatan kedua untuk gue, melihat selama ini lo disakiti oleh gue. Iya gue tau. Gue terlambat.
Saat gue berbalik badan mata gue menangkap sosok Zendaya yang tersenyum lembut ke arah gue. Melihat senyumannya membuat gue terhenyak dalam sesaat.
"Gue tau lo bakal ada saat gue membutuhkan. Makasih,"
Dirga POV end
*
Sugar POV
Aku berjalan tak tentu arah berniat mengejar Tama yang hilang entah kemana. Akh tak peduli lagi dengan acara uji nyali yang sedang berlangsung. Pikiranku terfokus pada satu hal. Tama. Aku membiarkan kakiku melangkah mengikuti naluri di otak untuk mencari Tama.
"Tama,"gumamku pelan saat melihat sosok Tama duduk membelakangiku.
Kepalanya menunduk ke bawah seakan melihat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} Sugar : Dream Sugar
Novela JuvenilCollected Story {1} : Sugar Suka cuman bisa di pendem. Deket tapi perasaan cuman sepihak. Cinta tapi datang terlambat. Pahit emang. Itu yang gue rasakan sekarang. Semua perasaan yang mungkin pernah lo rasakan bakal di ceritakan disini. Bandingkan n...