Dream Sugar : 16

7.6K 603 33
                                    

A/N :  part ini gak ngegantung nih. Semoga gak mengcewakan yap! Ohiya comment sebelumnya yang belom gue bales sori ya. Tapi gue udah baca kok. Makasih ya readers. Tebar cinta untuk kalian. Vomments below~

*

Aku berusaha untuk melupakan kejadian di cafe dua hari yang lalu. Mencoba untuk melupakan gambar post-it Dirga yang memiliki maksud tersirat. Aku gak mau banyak harap yang pada akhirnya aku akan merasa sakit.

Aku berusaha untuk memfokuskan diri pada daftar pelengkapan untuk penginapan besok di Anyer. Awalnya sekolah mengadakan penginapan di Lembang namun dibatalkan karena faktor tempat yang sudah penuh. Kami menginap selama tiga hari guna untuk refreshing sebelum UTS. Enak? Emang.

"Kak apalagi yang kurang?"tanya Mama yang kepalanya muncul setengah di pintu. 

Nyaris aku terkena penyakit jantung dadakan.

"Aish Mama ngagetin tau gak,"komentarku sembari geleng-geleng kepala. 

Aku pun menyibukkan diri dengan koper yang ada di depan mata. Mama duduk mendekat denganku lalu mengecek setiap detail perlengkapan di dalam koper.

"Bagus anak Mama udah besar. Mama bakal kangen sama kamu, Nak. Hiks,"Mama menyedot ingusnya yang hampir keluar. Aish tingkahnya kayak anak bocah.

"Mama apaan sih. Sugar cuman pergi tiga hari masa ampe tebar ingus gitu,"kataku di selingi nada candaan membuat mama menjitak kepalaku pelan.

"Kualat kamu,"dengus Mama yang membuatku ketakutan.

"Iya-iya maaf,"

"Abis beres-beres langsung tidur ya. Nanti capek,"pesan mama yang langsung diiyakan olehku. Mama tersenyum puas lalu beranjak keluar kamar.

Tak sampai 10 menit beres-beres aku sudah terkulai lemas di atas kasur. Aku mencoba memejamkan mata menanti hari esok.

Semoga besok berjalan lancar.

*

Aku memandang seantero sekolah yang dipenuhi dengan murid anak kelas 11. Chocho dan Voila belum datang padahal setengah jam lagi bus akan berangkat tapi sebelum itu ada ceramah dari pak kepsek. Ckckck, si Chocho udah mulai terjangkit penyakit ngaret Voila.

Sembari mengisi kegabutan aku pun menyibukkan diri dengan iPhone sekaligus mengecek notif LINE. Benar saja ternyata ada notif LINE dari Chocho dan Voila.

Chocho : SUGAR GUE BENTAR LAGI NYAMPE! TUNGGUIN GUE YA? MUAHMUAHMUAH

Aku mendelik geli melihat line Chocho yang terkesan menjijikan. Lebay emang. Tanganku beralih pada line dari Voila. Isinya gak beda jauh dari Chocho.

Voila : SUG! GUE KESIANGAN AHHH. PANIK ATTACK NIH. UDAH BERANGKAT BELOM?

Tuh kan bener. Iseng aku membalas.

Sugar : udah berangkat keles. Lama L

Aku membayang reaksi Voila saat melihat balasanku. Di tengah keramaian manusia aku terkikik geli. Seharusnya aku memikirkan resiko kalau tak mau dipandang aneh oleh orang yang hilir mudik. Tatkala seiring tawaku seseorang menyentuh keningku membuatku bergerak spontan mundur beberapa langkah.

"Gue kira lo udah sinting," 

Tanpa menganalisis orang yang bersuara. Aku sudah dapat menebaknya. Tama tersenyum geli melihatku, membuatku tertawa gugup.

"Ayo!"ajaknya tanpa berbasa-basi lagi.

Ia menarik tanganku, nyaris aku terjatuh kalau saja aku tak bisa mengimbangi langkahnya. Langkahnya yang besar membawa kami ke bus 3. Aku mengernyit bingung. Emang udah disuruh ke bus?

{1} Sugar : Dream SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang