pemilihan ketua osis

1K 17 3
                                    

Hari kedua ku bersekolah di sekolahku tidak akan ada belajar-mengajar karena hari ini pemilihan calon ketua osis. Aku berjalan menuju kelasku dimana aku akan menyimpan tas ku dan berkumpul di lapangan jika ada pengumuman dari speaker sekolah. Saat aku masuk kelas, semua temanku sudah berada ditempatnya masing-masing. Tapi disebelah tempat dudukku yang kemarin kosong, sekarang sudah ada seorang lelaki yang mendudukinya. seorang lelaki? aku akan duduk dengannya? tapi aku kira dia adalah perempuan karena jika nama belakangnya ditambah huruf I akan menjadi Ardiani dan itu adalah nama perempuan kan? Sudahlah itu tak penting, yang penting sekarang adalah melihat kekalahan Aliando, senior so hebat itu kalah dipemilihan ketua Osis. Hah aku sudah tak sabar.


"hi" aku mencoba menyapa dan tersenyum pada lelaki disamping ku ini, tapi dia tak membalas sapaanku dan dia hanya tersenyum simpul. Lelaki itu sepertinya mempunyai sikap yang dingin, dan itu sesuai dengan wajahnya. Tak seperti Aliando, muka imut tapi so cool membuat aku menjadi geli melihatnya.

pengumuman dari speaker sekolah menyuruh semua murid berkumpul dilapangan. seluruh calon ketua Osis bergantian berkampanye meyakinkan seluruh murid untuk memilihnya. Lagi-lagi Aliando bersikap so dingin dan so berwibawa, membuat ku muak dengan tingkahnya. tapi mengapa semua wanita disekelilingku berteriak histeris saat Aliando berkampanye? Ah mungkin saja teriakan itu hanya ledekkan.

setelah seluruh calon ketua Osis itu berkampanye, satu per satu siswa masuk ke tempat yang sudah disediakan oleh panitia untuk pemilihan. seperti biasa, kelasku mendapat posisi paling akhir untuk antri pemilihan. sebari pemilihan berlangsung, panitia menyuguhkan hiburan-hiburan dari perwakilan setiap ekstrakulikuler.

Hari berganti sore, aku sudah tidak punya mood, aku malas menunggu pemilihan ini, aku ingin pulang. Akhirnya kelasku dipanggil untuk melakukan pemilihan, kita semua mengantri sesuai nomor absen. sebelum masuk ruangan kecil itu, kita harus bersalaman dengan calon ketua osis. berarti aku harus bersalaman dengan lelaki so senior itu? tak sudi. saat bersalaman aku menundukan kepalaku, aku tidak ingin lelaki itu besar kepala karena bersalaman denganku.

"gue yakin lo bakalan pilih gue"

seseorang berbisik kepadaku saat aku berjabat tangan dengan seseorang yg entah siapa itu karena aku menunduk tak ingin melihat siapapun. tapi aku penasaran, siapa dia? sombong sekali bicara seperti itu. Aku mencoba menanggahkan kepalaku, melihat siapa yang berbisik kepadaku barusan karena dia lebih tinggi dariku. Saat aku melihatnya, dia hanya tersenyum sinis dan sudah kuduga dia adalah lelaki so senior itu, sungguh menyebalkan! Aku sengaja menginjak ujung kakinya sekuat tenaga dan aku yakin itu sakit, tapi dia tersenyum menahan kesakitan dan mencoba menjaga wibawanya. Dasar lelaki sombong.

pemilihan calon ketua osis selesai, aku sudah tak sabar menunggu hasilnya. tapi tiba-tiba, seorang wanita yang aku yakin adalah panitia pemilihan itu maju kedepan para siswa, seperti ingin mengumumkan sesuatu.
"Selamat sore semuanya, pasti sudah ga sabar menunggu hasil akhirnya ya?"
"yaaaaa" teriak semua murid.
"tapi dengan sangat menyesal kita akan mengumumkannya besok karena hari sudah sore"
"huuuuuuuuhhh" semua murid kecewa termasuk aku, aku tak bisa menyaksikan kesedihan lelaki sombong itu karena kalah telak hari ini padahal aku sangat ingin menyaksikan kejadian itu hari ini.

aku kembali ke kelasku untuk membawa tasku yang berisi ipadku saja tanpa buku satupun karena ku tau hari ini tidak belajar.
aku berjalan melalui lorong-lorong sekolah menuju gerbang utama. Ya, apartemenku berada disamping sekolah ini, jadi aku tak membawa kendaran kesekolah karena dengan beberapa langkah saja bisa sudah sampai diapartemenku. Aku berjalan di trotoar, tiba-tiba saja sebuah motor ninja menyalakan klaksonnya dengan kencang sampai aku kaget.
"Hi, gila! gue kaget!" aku berteriak sampai motor itu berhenti dan dia membuka helm fullface-nya hingga aku dapat mengenalnya. Dia adalah teman sebangku ku, Ardian.
"eh, cindy. maaf aku gak bermaksud mengagetkanmu, aku hanya ingin menyapamu"
"oh ya gapapa, lain kali jangan gitu lagi"
"ok, buat nebus kesalahnku, aku boleh mengantar mu pulang?"
"engga usah, itu apartemenku sudah dekat"
"oh kamu tinggal di apartemen ini?"
"ya"
"kalau begitu, aku boleh main ke apartemenmu?"
"hah?ya....bo..leh saja" jawabku sedikit gugup karena aku tinggal di apartemen sendirian.

Haiiiii gaje ya? pendek yaaaa? maaf masih belajar sih hehe. Tolong komen kesalahannya dan aku harus gimana ya!!!! eh mau ada Aliando's pov loooooh. kapan? rahasia. makannya terus ikutin jalan ceritanya ya!!!;3 haha

It Will RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang