"Nih baju lo dah gua cuci!" ucap Fya ketus sambil memberikan baju seragam Vino. Vino menerima seragam itu sambil memasang tampang cuek.
"Seragamnya gak lo pake?" tanya Fya bingung karena seragamnya Vino malah dimasukkin kedalam mobil.
"Gak. Karna gue udah punya seragam baru," ucap Vino tanpa bersalah lalu pergi meninggalkan Fya di parkiran mobil.
"What?! Ngeselin banget si lo!" teriak Fya kesal.
~0o0~
"Kenapa Fy? Masih kesel gara-gara Vino tadi?" tanya Disty.
"Banget. Bayangin aja gue udah capek-capek nyuciin baju dia, tapi dianya gak ngehargain."
"Emang Fya maunya dihargain berapa?" tanya Nadine tampang polos.
"Maksud gue bukan kaya gitu Nadine," jawab Fya tampang datar.
"Rasanya tuh pengin gue makan tu orang hidup-hidup," ucap Fya kesal.
"Hahahaha sabar-sabar. Tapi kalo gue liat-liat lo sama Vino itu cocok tau," ucap Disty.
"Dih amit-amit cocok dari mana coba?" ucap Fya tampang jijik.
"Yaa cocok aja. Cowoknya arrogant cewenya galak hahahaha," ucap Disty tanpa rasa bersalah yang langsung mendapat tatapan mematikan dari Fya.
~0o0~
Saat ini Vino dan kawan-kawan lagi ngumpul disatu ruangan yang sengaja dikosongkan atas permintaan Vino saat sebelum masuk kesekolah itu. Katanya sih buat ngumpul sama teman- temannya jika sedang bosan saat di sekolah.
"Vin tadi sikap lo parah banget si sama Fya?" ucap Izhar.
"Biarin aja. Habisnya kesel gua. Satu-satunya cewe yang gak takut sama gua itu cuma dia doang! Makanya tadi gua kasih pelajaran ke dia siapa tau setelah ini dia bisa tunduk sama gua," jawab Vino sambil memainkan game dihpnya.
"Tapi gak kaya gitu juga kali," ucap Izhar.
"Biarin apa terserah gua. Aahh tuh kan kalah gua! Elo sih pake ngajak ngobrol, gua jadi kalah kan! Tau ah jadi gak mood gua main gamenya," ucap Vino memasukkan hpnya ke kantong bajunya. Izhar yang melihat tingkah sahabatnya ini hanya bisa terkekeh kecil.
"Yunad," panggil Izhar.
"Hm?" jawab Yunad cuek tanpa melihat ke arah sahabatnya.
"Lo gak bosen apa tiap hari bacain tuh komik?"
"Gak," jawab Yunad dengan nada dingin.
"Nad boleh nanya sesuatu?" tanya Izhar lagi.
"Paan?"
"Lo gak tertarik apa sama cewe di sekolah ini?"
"Gak."
"Kenapa? Padahal cewe disini kan cantik-cantik dan sexy."
"Tau nih si Yunad betah banget jadi jomblo. Jangan-jangan lo gay ya?" celetuk Vino yang membuat Yunad melihat ke arah dua sahabatnya dan menutup buku komiknya.
"Karna gua gak tertarik sama yang namanya wanita! Bukan berarti gua gay gua masih normal. Kalo menurut gua semua cewe itu sama! M.A.T.R.E. Contohnya noh nyokap gua, dulu pas alm.bokap gua masih hidup dan kaya raya nyokap tuh sayang banget sama gua sama bokap tapi begitu perusahaan bokap gua bangkrut nyokap gua ninggalin gua dan bokap gua, dia nikah lagi sama pengusaha terkaya di Asia. Terus karna sedih bokap gua jadi kaya orang stres dan pada akhirnya bunuh diri. Sekarang kalian udah tau kan kenapa gua lebih memilih jomblo daripada punya pasangan. Itu karna gua takut, takut nanti kaya kisah bonyok gua," jelas Yunad. Vino dan Izhar hanya ber-oh.
"Kenapa gak nyoba aja deketin cewe? Buktikan ke gua dan Vino kalo lo bukan gay. Gimana kalo lo deketin Nadine aja dia kan pendiam tuh dan dia juga gak terlalu jelek-jelek amat kok."
"Dulu nyokap juga pendiam kok tapi ternyata itu semua hanya topeng untuk menutupi identitasnya."
"Gini-gini gua punya usulan yang bagus buat lo. Kalo lo bisa buat si Nadine jatuh cinta sama lo, lo gua beliin lo motor sport yang lagi lo impi-impiin itu lengkap sama sim-simnya. Gimana?" ucap Vino.
Hmm menarik juga batin Yunad.
"Oke," ucap Yunad bersemangat.
"Deal?" Vino mengulurkan tangannya.
"Deal," Yunad menjabat tangan Vino.
~0o0~
"Hai," sapa Yunad saat sudah di kelas dan duduk di tempatnya di samping Nadine.
"Iya hai juga," jawab Nadine sedikit bingung karna ini baru pertama kalinya Yunad berbicara padanya.
"Uhm Nadine gua boleh minta nomer lo gak?" tanya Yunad to the point.
"Buat apa?"
"Buat smsan lah. Boleh gak?"
"Hmm yaudah deh boleh. Mana sini hpnya?" tanya Nadine mengulurkan tangannya meminta hpnya Yunad.
Yunad pun mengasih hpnya ke Nadine dan Nadine menekan nomer hpnya lalu mengsavenya.
"Nih gua balikin hpnya. Disitu udah ada nomer gua," ucap Nadine sambil menyodorkan hpnya ke Yunad.
"Oke Thank's yaa," ucap Yunad lalu pergi ke kantin menyusul teman-temannya.
"Ciee kan yang habis tukeran nomer hp," ucap Fya yang tiba-tiba nongol di depan Nadine.
"Iyaa nih ciwee ciwee kayanya ntar malem ada yang megangin hpnya terus nih," sambung Disty yang udah duduk di samping Nadine.
"Apa sih kalian," ucap Nadine malu-malu. Disty dan Fya pun tertawa karna menertawakan mukanya Nadine yang udah memerah karena malu.
"Gimana dapet nomernya?" ucap Vino saat Yunad dan kawan-kawan sedang berada di kantin.
"Yaps dapet," jawab Yunad sambil menunjukkan nomernya Nadine dihpnya.
"Good. Tahap pertama selesai berarti tinggal menjalankan tahap yang berikutnya," ucap Vino.
~0o0~
Gimana seru gak? Kalau penasaran tungguin ajh ya ke lanjutan cerita nya.
Maaf ya kalau masih banyak tulisan nya yang typo hehehe.
Budidaya kan vote and komen nya ya.
Makasih yang udh baca tungguin kelanjutan nya yaTbc

KAMU SEDANG MEMBACA
The First And Last Love
Fanfictionawal cinta dimulai,dan persahabatan yang sangat erat. •bahasa non baku •Romantis •persahabatan