Nginep /10

41 6 4
                                    

"Nadine pulang..." ucap Nadine membuka pintu dan masuk kedalam.

Saat Nadine lewat ruang tv dia melihat seperti ada sesosok makhluk astral eh maksudnya sosok yang familiar.

"Vino! Lo disini? Kirain udah pulang."

"Iye tadi gue abis nganterin temen lo tuh si Fya."

"Oh jadi lo gak iklas nih nganterin guenya?" tanya Fya yang baru keluar dari dapur sambil membawa 1 teh manis hangat buat Vino.

"Sebenarnya sih nggak. Tapi karna kasian jadinya gue anterin deh."

"Apa?! Kalo lo gak iklas ngapain tadi lo nawarin gue pulang bareng?!" teriak kesal Fya sambil bertolak pinggang.

"Hehehe bercanda Fy, gue iklas kok nganterinnya," ucap Vino sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir kuda.

Melihat tingkah mereka berdua Nadine hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Oh yaa Nad tadi lo pulang sama si Yunad kan? Terus tuh anak mana?" tanya Vino.

"Yunad tadi langsung pulang."

"Kamvret tuh anak! Tadi gue sms dia emang enggak dibuka sama Yunad?"

"Hp dia mati batrainya habis."

"Yaelah kenapa harus pake mati segala sih? Mana supir gue juga hpnya mati. Terus gue pulangnya gimana dong?"

"Entah. Udah ah gue kekamar dulu yaa. Oh yaa Disty mana Fy?"

"Disty ada di kamar."

"Oh," jawab Nadine ber-oh lalu Nadine pun jalan menuju kamarnya.

"Fy."

"Hmm," jawab Fya tanpa menengok karena Fya lagi asik nonton acara kesukaannya.

"Fy."

"Paan?"

"Nengok apa."

"Emang kalo gue nengok mau diapain?"

"Mau gua cium."

"Idih mending gue gak nengok," jawab Fya sambil masang muka jijik.

"Hahaha ya gak lah gue bercanda, lagian juga mana mau gue cium lo. Tapi lo nengok dulu apa gue mau ngomong sesuatu."

"Ah elah! Mau ngomong apaan?!" ketus Fya.

"Hehehe gue cuma mau bilang boleh gak gue nginep disini? Cuma semalam doang kok."

"Hmm gimana yaa? Boleh enggak yaa?" jawab Fya masang muka sok mikir.

"Boleh aja yaa... Please.." ucap Vino memohon sambil memasang puppy eye.

"Yaudah gue ijinin tapi lo tidurnya disini di bangku depan tv. Soalnya gue gak punya kamar lebih. Gimana mau?"

"Yaudah iya gak papa. Dapet tumpangan nginep aja gue udah bersyukur banget."

"Yaudah gue kekamar ya. Nanti kalo ada apa-apa, lo ketok aja pintu kamar gue. Nih remot tvnya," ucap Fya ngasih remot tv lalu masuk kedalam kamarnya.

Tadi dibangku ada kain gak ya buat dia selimutan? Ah bodo ah nanti juga kalo dia kedinginan terus gak ada selimut paling dia nanti ketok kamar gue. Batin Fya pas udah di kamar.

"Mikir apaan Fy?" tanya Disty yang dari tadi merhatikan Fya kaya lagi memikirkan sesuatu.

Kontrakan Fya sangat kecil di dalamnya cuma terdapat kamar mandi, kamar tidur cuma 1, dapur, sama ruang tv. Jadinya Fya tidurnya bareng sama Disty dan Nadine.

"Enggak, gue enggak mikir apa-apa."

"Oh yaudah. Si Vino masih disini?" tanya Disty.

"Iya masih. Nginep malah."

"What?! Dia nginep? Terus dia tidur dimana kalo dia nginep. Enggak nyampur sama kita kan?" tanya Nadine.

"Yaa nggak lah. Gila aja kalo dia tidurnya bareng kita. Dia tidur di depan tv," ucap Fya.

"Tau nih si Nadine," sambung Disty.

"Udah ah tidur gue ngantuk. Selamat malam semuanya," ucap Fya menarik selimut dan mulai memejamkan matanya.

~0o0~

Fya tiba-tiba bangun dari tidurnya karena ingin ke kamar mandi. Fya keluar dari kamarnya. Pas ngelewatin ruang tv, Fya ngeliat Vino kedinginan dan badannya penuh digigitin nyamuk.

Karena kasian Fya masuk ke kamarnya ngambil selimut sama ngambil lotion anti nyamuk. Setelah ngambil itu semua Fya nyamperin Vino yang lagi tidur.

"Vin bangun Vin," ucap Fya sambil nepuk-nepuk pelan pipi Vino.

"Eungh... Fya? Kenapa Fy?" tanya Vino sambil garuk tangannya yang gatal karena digigit nyamuk.

"Jangan digaruk nanti lecet. Nih pake ini," ucap Fya menyodorkan lotion anti nyamuk.

"Terus ini selimut biar lo enggak kedinginan. Gue tau lo itu kedinginan tapi lo kenapa gak ketok kamar gue minta selimut? Kan tadi gue bilang kalo perlu apa-apa ketok kamar gue aja," sambung Fya nyodorin selimut.

"Thank's yaa. Tumben lo baik sama gue, biasanya juga lo sensitiv banget sama gue."

Fya yang tadinya berdiri jadi duduk di sampingnya Vino.

"Lo itu ngingetin gue sama kakak gue," ucap Fya sedih.

"Emang kakak lo kenapa?"

"Dulu pas gue umur 12 tahun kalo gak salah. Pas gue, kakak gue, dan bonyok gue lagi jalan-jalan, tiba-tiba mobil yang dikendarain sama bokap gue kehilangan kendali yang menyebabkan mobilnya kecelakaan. Bonyok gue meninggal terus kalo kakak gue dia gak tau masih hidup atau enggak."

"Kenapa lo enggak tau?"

"Soalnya gue waktu itu pingsan, pas bangun gue ada di rumah sakit. Terus kata yang bawa gue kerumah sakit katanya bonyok gue meninggal. Terus gue nanya ke orang itu gimana sama keadaan kakak gue terus orang itu bilangnya dia enggak nemuin kakak gue. Kemungkinan saat kecelakaan kakak gue kelempar keluar atau gak pas dia sadar dia keluar buat nyari pertolongan tapi enggak kembali lagi, itu kalo menurut orang yang nemuin gue," ucap Fya yang matanya udah berkaca-kaca.

Cerita Fya kenapa hampir sama kaya cerita gue? Apa masa iya dia adek gue yang hilang? Tapi kalo dia emang adek gue kenapa dia lupa sama nama gue? Terus apa alasan dia ganti nama dari nama Ashalina Yumna Hernandes jadi Aprilia Alifya Shaqueena? Batin Vino.

~0o0~

Gimana sama ceritanya? Kira-kira Fya adeknya Vino bukan yaa? Kalo mau tau ikutin terus yaa ceritanya...

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang