Berdamai

168 21 4
                                    

Budidayakan vote and komen ya say 😊😊.
Maaf ganggu ya lanjut aja deh kuy silakan baca

~0o0~

"Udah ah gue mau cabut dulu, ayo Dis mau ikut pulang gak?"

"Ikut lah."

"Eh tunggu dulu. Cepet banget mo balik, udah lah disini aja dulu besok libur ini," tahan Izhar.

"Nggak bisa gua mau balik," tolak Fya.

"Lo mau balik apa mau ngikutin si Yunad sama si Nadine?" ucap sinis Vino.

"Heh! Jaga omongan lo ya! Gue tuh kesini emang pengen jalan-jalan doang kok," dusta Fya.

"Bohong! Gue tau lo tuh ke_"

"Woy udah berhenti! Kalian bisa gak sih sehari aja gak berantem? Malu-maluin tau gak? Udah gede juga, liat noh diliatin sama orang-orang. Coba berdamai apa sehari aja."

"Gue berdamai sama dia? Ogah gue!" ucap Vino.

"Heh emang dikira gue gak ogah apa berdamai sama lo!" ucap Fya sambil bertolak pinggang.

"Fy tapi apa yang dibilang sama Izhar kayanya ada benernya juga deh. Tau gak Fy kuping gue sampe pegel tau denger kalian tuh kalo ketemu ribut mulu."

"Ye kaya lo gak aja! Lo juga kan kalo ketemu Izhar berantem mulu?" ucap Fya.

"Tapi kan gak sesering lo sama Vino."

Iya juga sih bener kata Disty. Tapi apa gue harus berdamai ama dia? Dih ogah banged pake d gue berdamai sama dia. Batin Fya.

Gue berdamai sama dia? Hmm menarik juga sih, siapa tau nanti dia bisa jinak sama gue. Batin Vino.

"Gimana? Kalian mau berdamai?" tanya Izhar.

"Sebenarnya sih gue ogah berdamai sama ni orang, tapi akan gua coba dah," ucap Fya.

"Kalo lo gimana Vin?" tanya Izhar.

"Gue sama deh kaya Fya. Akan gue coba."

"Oke berarti kalian gue tinggal yaa selamat mencoba perdamaian. Yok Dis jangan ganggu mereka, mereka lagi mencoba berdamai."

Izhar keluar narik tangan Disty.

Fya kembali duduk di bangku yang tadi didudukin begitu juga dengan Vino.

Hening..

"Eh ikut gue yuk," ucap Vino berdiri.

"Ke?"

"Gue mau ajak lo main di timezone."

"Apaan tuh timezone?"

"Udah lo ikut aja nanti pasti lo suka," Vino sambil narik tangan Fya keluar dari restoran.

"Apa lo yakin lo bisa buat mereka berdamai?" tanya Disty yang lagi mengikuti Vino dan Fya dari kejauhan.

"Insya Allah gue yakin."

"Eh tunggu deh," Izhar menarik tangan Disty yang lagi jalan dengan tiba-tiba yang membuat Disty hampir jatoh.

"Apaan sih lo?! Ngeselin banget sih untung gak jatoh!" protes Disty.

"Iyaa maaf," ucap Izhar tapi gak dijawab sama Disty.

"Eh gue punya usulan kenapa kita gak kaya mereka aja."

"Maksud lo kita berdamai gitu?"

"Iya. Emang lo gak capek apa asal ketemu gue pasti lo selalu bentak gue, padahal gue kan gak salah apa-apa."

Disty diem bentar sambil mikir.

"Yaudah akan gue coba," ucap Disty dan melanjutkan jalan.

"Serius?" tanya Izhar mengejar Disty.

"Iya bawel! Ah elah tuh kan lo sih gara-garanya gue jadi kehilangan jejak Fya sama Vino kan."

"Yaudah si kalo kehilangan jejak, lo sama gue aja jalan-jalannya."

"Maksudnya?"

"Iya lo sama gue jalan-jalan aja gak usah ngikutin mereka lagi."

"Kalo gak ngikutin mereka gue nanti pulangnya gimana? Gue kan kesini sama Fya."

"Masalah pulang mah gampang nanti gue tinggal telfon supir buat nganterin mobil gue kesini," ucapnya tenang bagaikan tanpa beban.

"Huft yaudah lah terserah lo. Terus kita mau kemana?"

"Hmm kemana ya? Gue sih sebenernya bosen ditempat kaya gini. Gimana kalo kita jalan-jalan keluar? Kalo lo mau gue telfon supir gue dulu."

"Yaudah terserah lo aja, gue mah ngikut-ngikut ae."

"Berarti kalo gue ajak ke kamar gue mau dong?" tanya Izhar sambil naik-naikin alisnya.

Disty langsung mukulin Izhar. "DASAR MESUM!!!!!"

~0o0~

"Nad istirahat dulu kek. Kaki gue pegel nih dari tadi jalan mulu. Mending jalannya ada tujuannya, lah ini mah kagak!" ucap Nadine kesal.

"Yaudah lo mau istirahat dimana? Sorry ya sorry soalnya ini pertama kalinya gue ngajak jalan cewe. Yaudah istirahat disana aja mau gak?" tunjuk Yunad pada bangku kosong.

"Yaudah terserah dimana yang penting gue bisa duduk."

Yunad dan Nadine pun jalan ke bangku yang kosong itu.

"Uhm Nad tunggu bentar ya disini," ucap Yunad lalu pergi.

"Iya."

20 menit kemudian Yunad kembali sambil bawa 2 es krim rasa coklat.

"Buat lo," Yunad menyodorkan salah satu es krimnya.

"Thank's," ucap Nadine menerima es krimnya.

Tahap pertama berhasil tinggal jalanin tahap berikutnya. Batin Yunad.

~0o0~

Gimana guys suka gak sama kelanjutan nya sory ya klau typo nya bertebaran. Klau pensaran tunggu ajh kelanjutan nya oke.
Makasih ya udh baca.

Salam sayang untunk kalian dari vino,izhar and yunad 😍😍😍

Tbc

The First And Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang