Delapan

1.6K 89 1
                                    

Kalau lo terlahir sebagai orang yang peka pasti lo bakal paham. Cewe itu gak cuma butuh janji,tapi butuh aksi. Gak butuh perkataan tapi dia butuh perbuatan

•••

Suara alunan piano mulai berdenting halus saat jari gadis berkuncir satu itu menari diatas tuts. Cukup indah didengar saat beradu dengan alunan bas,gitar dan drum yang serempak,ditambah suara merdu dari gadis itu.

When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love
Will your eyes still smile from your cheeks

Darlin' I will
Be lovin' you
Till we're seventy
all as hard
At twenty three

I'm thinkin' bout how
People fall in love in mysterious ways
Maybe it's all part of a plan
Me I fall in love with you every single day
I just wanna tell you I am

So honey now....

Gadis itu berhenti bernyanyi,hanya suara instrumen yang masih terdengar.

Heyyyy seharus nya lelaki yang sedang memetik gitar sekarang menyanyi. Kenapa diam saja???

"FIOOOOO"

Plak

Gadis itu melempar sepatu nya yang sama sekali gak bisa dibilang ringan

"Bangsat!"kepala Safda seperti berputar sejenak saat sepatu itu mengenai kepala nya

"LO KIRA GAK CAPE NGULANG NGULANG NYANYI SAMPE 6 KALI?"kini bukan suara yang keluar dari mulut gadis itu. Melainkan suara yang hampir menyandingi toak masjid

"Apaan sih lo Rain? Lo kira gak sakit?"Safda melempar kembali sepatu itu,tetapi pelan. Karena ia tidak ingin menyakiti perempuan

"Lagian gak bisa konsen dikit apa?"tanya Rain jengkel

"Hadehhh nak dugong butuh aqua"ucap Gilang

"Ngomong ngomong aqua. Gua haus,mau ke kantin dulu lah. Lo mau nitip gak Rain?"tanya Agis baik hati

"Tumben lo baik,nanya nanya gua. Mau,tapi beliin"cengir Rain. Kesempatan dalam kesempitan

"Yeee.. Morotin gua aja lu. Yaudah pegang nih"Agis memberikan bas nya pada Rain

"Jus alpukat ya gis. Bilang,alpukat nya 2,terus air nya dikit aja,jangan keenceran,gula nya agak banyakin,terus susu kentel coklat nya juga banyakin,sam--"

"Bodo Rain Bodo. Udah ayo gis"potong Gilang yang membuat bibir Rain maju lima centi

"Please Rain,lo belum mau gua cipok kan?"goda Agis gemas. Karena menurut nya Rain itu lucu

"SIALAN LO PURWANTO!"Rain melempar Agis dengan sepatu nya. Tapi sayang karena kurang akurat jadi gak kena

"Woyy gua kok gak ditanya?"teriak Safda saat Gilang beranjak dari ruang musik

"Lah lo kan butuh nya aqua,biar konsen"

"Sialan lo"kini Safda duduk bersila dibawah tepat di samping Rain yang sedang duduk di atas bangku piano

"Apa lu liat liat? Mau gua colok mata nya?"tanya Rain ketus

"B aja kali mba"

"Bodo!"

"Eh Rain gua mau nanya deh"Safda mengubah posisi nya menjadi berdiri bersandar di grand piano sambil bersedekap. Jujur Rain akan bilang bahwa Safda itu tampan. Tapi sayang ia masih stuck di Ria--

SASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang