"Terimakasih Tuhan. Terimakasih karena mempertemukan kami lagi. Aku rindu dia."(Alvernia Pov)
Hari ini, hari pertamaku masuk sekolah. Aku akan menjadi siswi SMA Batavia 1 Jakarta, dan akan mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) sebelum benar-benar resmi menjadi salah satu siswi di SMA tersebut. Aku senang karena beberapa teman SMP ku juga menjadi calon siswa/i disekolah ini, itu membuatku mudah dan bersemangat untuk melakukan kegiatan yang akan diadakan nanti.Ahh...aku hampir lupa memperkenalkan diri. Haii, namaku Alvernia Andriani Darma, perempuan, suka sekali mie, katanya aku ini manis dan tidak bosan dilihat, ada juga yang bilang aku cantik hehe..memiliki rumah di Jl. Pegangsan II Jakarta, aku tinggal bersama ayah dan juga adik ayahku, memiliki adik perempuan bernama Andira, ibuku tinggal diluar kota bersama adiku. Aku brokenhome.
"Ayoo niaaa, papah udah telat nihh." Ujar papah sudah tidak sabar.
"Iya iya. Engga sabaran banget sih pah." Ujarku kesal
"Bos ada rapat negara ini." Kata papah dengan nada serius, tapi aku tau dia bercanda dengan mengatakan bahwa dirinya itu bos.
"Bos apaan? Sok sokan bos."
"Hahaha." Papah tertawa dan langsung melajukan mobilnya menuju sekolahku.•••
(Author)
"Sampaiiiii. Nanti pulang sekolah langsung pulang, jangan ngayap lo!" Ujar Ayah Alvernia. Beliau memang kadang suka menggunakan bahasa lo-gue ketika berbicara dengan Alvernia. Ayah Alvernia orang yang humoris.
"Temen aja belom ada, gimana mau ngayap. Suudzon aja." Ujar Alvernia dengan nada kesal, dan hanya dibalas dengan suara tertawa dari sang Ayah.
Alvernia turun dari mobil, dan bergegas masuk ke dalam sekolah setelah berpamitan dengan ayahnya. Banyak pasang mata yang melihat kearahnya, dan itu membuat Alvernia risih. Jelas saja orang-orang memperhatikannya, dia gadis yang cantik, dan juga manis dengan dilengkapi lesung pipi ketika dia tersenyum. Matanya menelusuri setiap sudut sekolah untuk mencari keberadaan teman satu gengnya.
"Alverniaaa?!" Gadis cantik bernama Gina dengan dilengkapi jilbabnya itu berteriak dan melambaikan tangannya kearah Alvernia.
"Gua cariin juga lo. Ini kelompok MOSnya udah di bagi? Trus yang lain pada dimana?" Tanya Alvernia.
"Belom, udah lo baris disini aja bareng gue. Yang lain pada disebelah sana." Gina menunjuk ke arah teman-temannya di barisan paling pojok.
"Yaudah."
Tanpa Alvernia sadari, ada dua pasang mata yang terus mengawasi gerak-geriknya.
Laki-laki itu terus menatap Alvernia seolah ingin memberitahu bahwa dia ada disini, bahwa laki-laki itu merindukannya.•••
(Alvernia Pov)
Setelah kelompok MOS dibagi, aku bergegas mengikuti kakak mentor dengan peserta yang lain. Aku tidak sekelompok dengan Gina atau temen-teman yang lain.
Yapss perkenalkan, Gina adalah temanku dari SD. Saat SMP dan sampai sekarang masuk SMA kami selalu satu sekolah. Namanya Gina Andriana Fajrih. Nama tengah kami hampir sama, itu sebabnya kadang ada yang bertanya, apakah kami ini kakak beradik? Tentu saja tidak.
Aku tidak akan membahas lebih banyak tentang Gina disini, tapi kamu harus tau bahwa dia adalah sahabatku. Bahkan sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late to Miss
Teen FictionSetiap orang butuh rindu dan ditinggalkan, untuk sadar seberapa berharganya orang yang ada disisinya sekarang.