Saling Menyapa

48 9 4
                                        

(Author Pov)

Pagi yang cerah dengan kicauan burung disamping jendela kamar Alvernia menyambut pagi hari gadis berwajah manis itu.

Alvernia sedang sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Setelah merasa semua sudah dipersiapkan dengan baik Alvernia beranjak dari kamarnya menuju ruang makan.

Diruang makan sudah ada Anhar ayahnya Alvernia yang sudah rapih dengan setelan kemeja nya. "Sarapan buru, udah telat nih gara-gara lu kelamaan." Nia hanya menggerutu lalu duduk dan langsung melahap roti yang sudah dioleskan selai coklat oleh Anhar

Sesudah sarapan, Nia dan papahnya langsung bergegas untuk berangkat. "Gimana sekolah lu? Pinter ga?" Tanya Anhar pada Nia namun pandangannya tetap fokus kejalanan.

"Belajar aja belom ngasyi pah." Jawab Nia namun tetap serius dengan ponselnya.

Setelah kurang lebih lima belas menit menempuh perjalanan, akhirnya nia sampai disekolah nya.

"Nia sekolah dulu pah. Assalamualaikum" Nia keluar dari mobilnya setelah menyalimi tangan sang ayah.

•••

Nia memasuki kelasnya yang sudah lumayan ramai karena memang sudah ingin memasuki jam pelajaran pertama. Ia duduk di kursinya sampai suara Athan mebuatnya membalikan badan untuk melihat lawan bicaranya.

"Temen lo mana?" Tanya Athan yang sedang sibuk menghabiskan sarapannya.

"Siapa?" Tanya Alvernia mengerutkan keningnya.

"Itu temen sebangku lo lah." Ujar Athan.

"Lahh au." Alvernia hanya menjawab seadanya karena dia memang tidak tahu dimana keberadaan teman sebangkunya, dan juga dia masih sedikit kesal dengan Athan perihal kejadian kemarin.

"Ciee Athan nyariin." Ujar Gina yang tiba-tiba datang sambil membawa air minum untuk Athan.

"Cemburu yaa?" Athan menatap jail kearah Gina.

"Najis lu pede banget." Ujar Gina menatap jijik ke Athan, sedangkan yang ditatap hanya tertawa.

Kelas seketika sepi ketika seorang guru memasuki kelas X IIS I. Sudah dipastikan guru itu akan mengajar dikelas tersebut.

•••

(Alvernia Pov)

Hari ini sudah ada beberapa guru yang memberi sedikit gambaran materi pelajaran dan bagaimana cara mereka akan mengajar dikelasku. Tentunya setiap guru akan berbeda dalam hal mengajar. Hari ini sepertinya jam bergerak terlalu lambat, rasanya aku ingin sekali pulang dan tidur dikasur kesayanganku. Ini baru memasuki waktu istirahat dan aku hanya duduk diam dibangku bersama Gina dan Athan, sedangkan Nesya entah kemana, mungkin kekantin.

"Nia lo engga ke kantin?" Novi menghampiriku dengan sedikit berteriak.

"Engga ahh males." Ujarku tanpa melihat kearah Novi dan masih fokus dengan ponselku.

"Danish lo engga jajan?" Athan membuka suaranya, dan aku langsung mengangkat kepalaku untuk memastikan apakah benar ada Danish atau tidak.

"Udah tadi beli es doang." Dan ternyata benar, itu Danish. Bukan hanya ada Novi dan Danish, tapi juga ada Hana. Dan kalian harus tahu bahwa Novi dan Hana satu kelas.

"Nov jajan yuk, gue laper." Ujarku mengajak Novi yang sedang sibuk meminta makanan ke Athan.

"Thadhi athanaa mahless." Novi menjawab dengan makanan penuh dimulutnya.

Late to MissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang