Ketika kamu tersakiti oleh orang yang kamu cintai dan tak pernah menyakitinya balik. Itu cinta atau kebodohan? -Alvernia
(Author Pov)
Adzan subuh telah berkumandang dengan lantang dan indahnya, namun gadis cantik bernama Alvernia itu tidak juga bangun dari tidur lelapnya.
"Nia bangun, sekolah ga lu?" Sang ayah menggedor pintu kamar putri kesayangannya dengan keras.
"Iyaaaaa sekolah." Sahut Alvernia dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Gadis itu segera bangun dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi kesekolah.
•••
"Pahh Nia berangkat sekolah dulu yaa." Ujar Alvernia pamit ke Ayahnya.
"Pulang sekola langsung balik, jangan ngayap. Lu kalo balik sekola lama banget nyampe rumahnya, maen dulu ya?" Ujar ayahnya yang sedang menikmati kopi dipagi hari.
"Suudzon aja, orang angkotnya yang lama." Alvernia menjelaskan dengan wajah sedikit kesal.
"Yaudah sono dah sekola." Ujar ayahnya cuek.
Gadis itu segera menyalimi tangan sang ayah dan bergegas berangkat ke sekolah karena hari sudah semakin siang.
•••
Alvernia berjalan menuju kelasnya melewati koridor sekolah yang semakin ramai dengan murid-murid. Matanya hanya tertuju kedepan tanpa memperhatikan sekitar dengan headset yang menyantel manis didaun telinganya.
"Lo ngerjain tugas apaan than?" Tanya Alvernia ke Athan yang sibuk menyalin tugas milik Gina.
"Tugas Ipa." Ujar Athan singkat.
"Emang ada pr?" Tanya Alvernia lagi.
"Ada yang minggu kemaren 10 soal." Sahut Gina.
"Lahh iya ya, gua belom lagi. Lo udah nes?" Tanya Alvernia ke Nesya yang sedang sarapan dimeja mereka.
"Beoom." Ujar Nesya menjawab dengan nasi yang penuh dimulutnya.
"Elu mah emang males. Bodoamat ah tar aja ngerjainnya." Kata Alvernia malas.
"Yee gua kira nanya mau ngerjain." Gina memutar bola matanya jengah melihat tingkah sahabatnya itu.
"Hehe males tar aja gue liat tugas lo yaaaa." Ujar Alvernia menatap Gina dengan tatapan memohon.
"Iyeee." Gina hanya menatap malas ke arah Alvernia.
Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi dengan nyaring yang membuat para murid satu persatu masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
"Yaelaaa gue belom selesai makan udah bel ae si." Ujar Nesya dengan wajah melas, sedangkan Alvernia hanya tersenyum kecil melihat tingkah Nesya.
•••
(Alvernia Pov)
Kelas terlihat sangat membosankan dengan murid-murid yang sebagian besar belum aku kenal. Rasanya seperti tidak ada kehidupan dikelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late to Miss
Teen FictionSetiap orang butuh rindu dan ditinggalkan, untuk sadar seberapa berharganya orang yang ada disisinya sekarang.