Chapter 20

579 57 13
                                    

Yuuuhhuuu...koq gak terasa udah chap 20 aja😂
Btw ada yang mulai tambah bingung sama jalan ceritanya??
Semoga gak😁
Happy Reading
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"Aku kecewa padamu,oppa" ucapannya yang mampu membuatku menegang kaku seketika,hingga akhirnya ia pergi dari hadapanku.

------------------------------------------------------Far Away
------------------------------------------------------

Ji Chang Wook POV

Sungguh kata-kata dan tatapan Yoona adalah yang tertajam yang pernah kulihat sebelumnya.

Ada rasa kecewa dan marah pada diriku sendiri karena terlalu gegabah untuk tidak memukul laki-laki bejat seperti Kris.

Aku hanya tidak tau jika akan seperti ini jadinya,tapi sungguh aku membalas perlakuan Kris karena aku yang tak terima jika Yoona hanya dijadikan sebagai boneka olehnya.

"Aarrggghhhh..!" aku mengacak rambutku frustasi hingga aku mendudukkan diriku sambil menyandarkan punggungku pada dinding yang berada tepat di belakangku.

Bugh!aku meninju permukaan dinding itu hingga terlihat retakan pada bagian dimana aku meninjunya tadi,bahkan tanganku pun mengeluarkan darah.

Aku tidak menyangka jika emosiku akan sehebat ini,ani ini bukan emosi tapi kekecewaan yang keterlaluan.

"Harusnya aku tak membalasnya tadi.." aku bergumam sembari menatap permukaan tanganku yang berdarah tadi.

"Harusnya aku bisa menahan emosiku tadi.." rutukku lagi yang gini giliran menatap retakan pada permukaan dinding.

"Bisa kubayangkan jika Yoona akan membenciku setelah ini,kau bodoh Chang wook ah..dasar bodoh" aku menutup mataku dengan tanganku yang tak kugunakan untuk meninju tadi sambil mendongkkan kepala ke atas menahan sesuatu yang sudah seolah ingin terjatuh dari sarangnya.

Aku terus memaki kebodohanku hingga akhirnya aku tersadar jika sebentar lagi mata kuliah pertama akan segera dimulai,maka kuputuskan untuk segera turun dan membasuh tanganku yang berdarah tadi.

Saat aku berada di dalam toilet dan tengah membasuh tanganku,tiba-tiba ada seseorang yang datang dari arah salah satu bilik kamar mandi dan menuju wastafel guna membasuh tangannya.

Aku sadar bahkan sangat sadar siapa orang yang saat ini tengah berada disampingku.

"Ada apa dengan tanganmu??" tanyanya sambil tetap menghadap kearah keran yang menyala sambil mengambil sabun dan menggosokkannya pada kedua telapak tangannya.

"Bukan apa-apa" jawabku seadanya dan segera menuju mesin pengering setelah kulihat jika darahnya sudah hilang.

"Lalu bila saat ini kutanya kau perihal gadis yang amat kau cintai baru saja menolakmu secara halus,apa kau masih bisa mengatakan bahwa itu bukan apa-apa??" kulihat pantulannya dicermin yang tengah mengulas smirk kearahku.

"Apa ia sudah bercerita denganmu??" tanyaku sambil menengadahkan tanganku kearah mesin pengering itu.

"Tentu saja,dan ia justru terlihat bahagia saat itu bahkan setelah kau beri hadiah sebuah pukulan di sudut pipinya" ia terlihat sudah selesai mencuci tangannya dan tengah berjalan kearah pintu keluar.

Far Away [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang