6. Ancaman

191 81 63
                                    

Membencimu adalah hal yang lumrah bagiku.

                                   ***

Alarm berbunyi tepat pada pukul 4 pagi. Rena memang sengaja terbangun sepagi mungkin, memang hal yang sangat aneh baginya. Rahasia yang orang-orang tidak tahu dari anak sepintar Rena adalah dia merupakan anak yang sangat sulit untuk di bangunkan, ia hanya bisa terbangun pagi jika dia belajar itu pun sang Ibu yang membangunkannya.

Salah satu alasan klasik Rena untuk bangun pagi adalah memberikan surat untuk Radit, dan juga adalah untuk menghindari berangkat sekolah bersama lelaki yang ia benci. Meskipun tercetak lingkar hitam di matanya, Rena tetap bersikeras berangkat lebih pagi.

Dengan langkah yang sangat pelan ia berjalan menuju kamar Radit, ia mencoba membuka kamar Radit dengan kunci ganda miliknya. Akan tetapi keberuntungan berpihak kepada Rena, kamar Radit kini tidak terkunci.

"Dasar kebiasaan buruk," gumam Rena.

Rena berjalan mengendap-endap memasuki kamar Radit, lalu menaruh secarik kertas tepat di sebelah lampu tidur. Memang terkesan tak sopan jika harus masuk kamar orang sembarang, akan tetapi Rena malas sekali jika harus berbicara dengan lelaki satu ini, sehingga ia menuliskan segalanya di dalam kertas.

Setelah keluar dari kamar Radit, Rena berjalan menuju kamar mandi sambil menenteng handuk berwana biru yang sudah ia bawa.

Di kamarnya kini Radit tengah merentangkan tubuhnya sambil menguap, karena rasa kantuk masih menyelimuti dirinya. Pukul 5 pagi memang sudah kebiasaan untuk Radit bangun, entahlah ini mungkin kebiasaannya saat di rumahnya dulu. Saat pertama kali membuka matanya Radit merasa asing, karena ini bukanlah kamarnya. Tetapi setelah ia mengerjapkan matanya ia tersadar bahwa kini ia telah tinggal bersama Rena satu-satunya wanita yang ia tahu, kalo wanita itu membencinya.

Tangannya yang kekar menyibakkan selimut berwarna putih itu, baru saja ia akan turun dari kasur, ia melihat secarik kertas yang terlipat. Dengan malas ia membuka, lalu membacanya.

Peraturan selama di Rumah Rena :

1. Setiap hari Senin, Rabu, Jumat (malam) waktunya belajar sama gue

2. Engga boleh males-malesan

3. Kalo ketauan bolos, gue aduin ke nyokap lo!

4. 1x bolos bayar 50 ribu

5. Jangan ambil cemilan gue di kulkas

6. Jangan pernah masuk kamar gue!

7. Yang paling penting jangan kasih tau anak sekolahan kita serumah! Inget!

Dari Rena bidadari tanpa sayap

Radit membulatkan kedua matanya tak percaya, ia sangat sekali ingin memaki-maki gadis itu. Sangat malas bagi Radit untuk berurusan dengan gadis satu ini.

"Apa-apaan," cibir Radit.

Kertas yang baru saja dia baca, ia taruh bergitu saja di tempat semula, ia menarik kasar handuk yang tergantung di belakang pintu kamarnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang