Mingyu kemudian duduk setelah mengatakan itu kepadaku, lalu aku duduk di hadapan mingyu oppa. Aku hanya menatapnya dengan muka datarku.
"apa oppa tau? Aku bukan yeoja yang terbawa perasaan begitu saja" lalu aku bangkit dari tempat dudukku
"aishh padahal aku ingin mengerjaimu, misigagal total"
Aku hanya mengabaikannya dan pergi meninggalkan mingyu oppa. Tetapi pada saat aku pergi mingyu oppa berkata kepadaku."pasti teman-temanku juga akan menggodamu juga sama seperti aku menggodamu saat ini"
"wahh?! Benarkah?!" ucapku dengan wajah terkejut dan pergi meninggalkan mingyu oppa
***
Sebenarnya sekarang aku sedang tidak ingin berurusan dengan cinta, aku ingin cinta itu datang sendiri. Bukan aku yang mencari-carinya. Aku orang yang sangat tidak peka, begitu kata teman-temanku.
Aku kembali ke kamarku dan pergi tidur, aku bermimpi bertemu dengan pria itu. Aku dan dia berpegangan tangan, saling tersenyum. Tetapi itu hanyalah mimpi aku tidak begitu senang dengan mimpiku.
Karena bagaimanapun aku sekarang bukanlah pacarnya, jadi aku akan berusaha melupakannya. Pada saat aku lupa dengan dia, dia selalu datang lagi kehidupanku. Maksudku adalah namja yang baru saja memutuskanku.
***
Pagi cerah seperti biasanya aku bangun dan membersihkan diri, sebenarnya sekarang adalah hari libur. Aku hanya ingin jalan-jalan mencari novel, jadi aku bangun awal.
Aku akan pergi dengan temanku yang bernama Jung Eun Ri, sebelumnya aku sudah mengajaknya dan dia mau. Jadi kami berdua janji bertemu di mall.
Aku selesai membersihkan diri dan segera memakai pakaian, aku hanya memakai pakaian simple. Aku lebih suka dengan pakaian simple, karena membuatku nyaman.
Kami akan bertemu jam 10.00, sekarang baru saja jam 09.45 bagiku itu masih sangat lama jadi santai saja karena temanku saja pasti belum disana.
Akupun keluar dari kamar dan melihat oppa dengan teman-temannya oppa, teman-teman oppa sangat tampan. Sepertinya mereka baru saja bangun, walaupun mereka baru bangun tapi mereka masih tetap tampan menerutku.
Aku menuju meja makan yang sudah tersedia roti dan selai, kemudian aku duduk dan membawa roti. Aku berdiri dan membawas susu yang ada di kulkas, dan menuangkannya di gelas.
Kemudian aku duduk, setelah itu aku mengoleskan roti. Pada saat aku akan melahap roti, oppa datang ke dapur kemudian duduk di hadapanku.
Oppa belum sepenuhnya sadar, oppa melihatku yang sedang melahap roti.
"wae oppa? Kenapa oppa melihatku begitu?"
"kau akan pergi kemana? Apa kau akan pergi menemui pacarmu?"
Pada saat oppa sedang berbicara, teman oppa datang ke dapur dan duduk disebelahku.
"pacar? Kau sudah mempunyai pacar? Wahh daebak padahal aku ingin kau menjadi pacarku, bagaimana ini hyung?"
"oppa! Siapa dia? Aku tidak mengenalnya"
"dia adalah seungkwan"
"wahh kau tidak mengenaliku?" ucap dia dengan wajah tak percaya
"iya"
"wahh kenapa wajahmu datar sekali! Hah!" dia berteriak kepadaku
Pada saat teman oppa yang bernama seungkwan itu sedang berteriak kepadaku, datang lagi teman oppa."yak kenapa kau berteriak?" ucap teman oppa
"oppa! Aku tidak salah apapun kenapa teman oppa ini malah memarahiku" ucapku kepada oppa, aku memakai wajah sedihku supaya seungkwan oppa dimarahi oleh oppa
"yak kau memarahi adikku!" ucap oppaku sambil mengangkat tangannya berniat untuk memukulnya"ani hyung" ucap nya
" oppa siapa juga dia?" ucapku menunjukkan teman oppa yang baru saja datang
"aku dokyeom, apa kau amnesia? Oppamu sendiri yang telah mengenalinya dan kenapa kau lupa! Hah!" sedikit berteriak kepadaku
"ah oppa kenapa aku selalu dimarahi? Kalau begitu aku pergi dari sini" ucapku frustasi dan meninggalkan mereka
"yak kau mau kemana?" ucap oppaku
"aku akan pergi membeli novel"
Aku keluar dapur dan bertemu dengan wonwoo oppa, s.coups oppa, dan yang terakhir adalah mingyu oppa-_-.
Aku masih sebal dengan mingyu oppa karena telah menggodaku.
"kau mau kemana cantik?" tentu saja s.coups oppa yang berbicara begitu padaku karena terakhir s.coups oppa bilang kepadaku cantik
"aku akan pergi keluar untuk membeli novel, kalau begitu aku pergi dulu. Annyounghaseyo" ucapku dan pergi
Aku sudah berada di depan rumah, pada saat di depan pagar ada yang memanggilku kemudian aku membalikkan badan ke sumber suara.
"soo bin!"
"oh wonwoo oppa! Ada apa oppa memanggillku?"
"apa aku boleh ikut? Aku juga ingin membeli novel"
"tentu saja boleh oppa, ayo oppa"
Aku pun mengijinkan wonwoo oppa untuk pergi bersamaku, sebenarnya aku orang yang sangat malas keluar.
Tetapi sekarang aku keluar karena aku butuh novel, karena novel yang aku punya sudah aku baca semua.
Kami berdua jalan kaki menuju halte bus, tidak ada yang ingin membuka pembicaraan. Keheninganpun melanda kita.
Sesampainya di halte bis, kami melihat ada bis yang baru sampai di halte. Kami berduapun naik, kami duduk berdampingan.
Lagi-lagi keheningan yang ada, tetapi pada saat aku sedang melihat ke luar jendela. Ada seorang yeoja yang terus melihat kepada wonwoo oppa.
Yeoja itu sepertinya menyukai wonwoo oppa, yeoja itu bersama dengan temannya. Aku hanya melihat kedua yeoja itu sedang membicarakan wonwoo oppa.
Aku dengar apa yang mereka katakan.
"yak namja itu sangat tampan, apakah kita harus meminta nomernya?" ucap yeoja itu
"benar, tapi dia sedang bersama pacarnya" ucap teman yeoja itu
"apa pacarnya?" batinku
"sepertinya bukan, tetapi namja itu sangat tampan sekali, bagaimana ini?" ucap yeoja itu lagi
Aku mulai tidak nyaman denga ucapan mereka, kemudian aku memberitahukan wonwoo oppa yang sedang melihat ke luar jendela.
"oppa!" bisikkuWonwoo oppa melihatku
"ada apa?"
"yeoja yang disana membicarakan kita"
"apa kata mereka ?"
"mereka menyangka aku adalah pacar oppa, dan mereka sebelumnya ingin meminta nomer oppa"
"benarkah? Biarkan saja, apa kau keberatan?"
"tidak oppa"
"baguslah begitu, aku juga tidak keberatan dengan ucapan mereka. Mereka mengatakan kalau kau adalah pacarku jadi aku tidak keberatan"
"pacar oppa?" ucapku sambil menunjuk pada diriku sendiri
Wonwoo oppa hanya tersenyum melihat tingkahku kemudian wonwoo oppa melanjutkan melihat ke luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome my love! (Wonwoo Imagine)
ФанфикCast: -Park soo bin (oc) -all members SEVENTEEN "Aku nyaman dengannya dan aku senang berbicara dengannya. Apakah aku jatuh Cinta?" "Tapi apa itu Cinta?"