Tumbang

284 38 2
                                    

Ditempat lain Fero mencari-cari dimana sosok Alya, Fero tahu rapat osis gabungan sudah selesai dan mobil sekolah Alya sudah pergi namun ia tak melihat Alya ada didalam mobil.

Bodohnya lagi Fero tidak meminta kontak atau id Alya.

Ketika Fero hendak mencari Alya dikantin matanya menangkap dua insan manusia duduk dikursi taman, tak salah lagi cewek yang duduk disamping cowok itu adalah Alya.

Tanpa basi-basi Fero menghampiri dan alangkah terkejutnya sosok disamping Alya adalah Pandu.

"Alya."

"Oh, hai Fer." Balas Alya dengan senyum mengembang "kenapa?"

"Gue liat mobil sekolah lo udah pergi, tapi gue gak liat lo makannya gue nyariin."

"Oo, gue kira apa" Ujar Alya kalem "HAH!?" Pekik Alya sadar bahwa ia sudah ditinggal oleh Farah dan Delon

"Slow Al" Geram Fero "gue bisa anter lo." Tawarnya

"Makasih Fero" Ucap Alya dengan mata berbinar "Pandu aku pergi dulu ya." Pamitnya menatap Pandu.

Pandu hanya diam entah perasaan apa yang membuatnya diam, lagi-lagi rasa itu datang rasa yang membuat tangannya terluka, seiring langkah Alya kian menjauh Pandu mengamati rambut Alya, rambut itu masih sama ketika 8 tahun yang lalu selalu dikucir kuda sehingga akan bergerak kekanan kiri seiring Alya berjalan.

Alya menengok kebelakang berharap Pandu masih duduk dikursi taman,kalau saja ia tak balik kesekolah pasti ia masih menikmati ciptaan Tuhan yang sungguh Indah tersebut,dan benar Pandu masih disana matanya bertemu pandang dengan Alya,tanpa sadar Pandu mengulum senyum,dan senyum itu kembali menjungkir balikan dunia Alya

*****

Dentingan suara musik menusuk gendang telinga,suara aduan gelas,dan teriakan tawa bergema

Disana seorang dj menggeluti alatnya dengan nikmat dan bergoyang mengikuti irama

Terlihat seorang laki-laki meneguk wine tanpa memperhatikan dosis,matanya begitu terlihat kalut,sesekali ia menjambak rambutnya dan berteriak

"Lo bodoh!"

"Heh!"Balas Pandu dengan senyum bodoh seakan-akan merendahkan

"Lo bodo!" Teriak orang tadi "Lo,hancurin perasaan dia,lo kira cinta yang tulus akan selamanya"

"Gila" kekeh Pandu sudah menggila karena pengaruh wine

"Gue pastiin elo bakal kejar dia,dan dia bakal ada dalam rengkuhan gue" Ucapnya penuh penekanan

"Gue?gue gak butuh cinta!!" Teriak Pandu semakin Kalut

*****

Malam ini perasaan Alya tidak tenang entah apa sebabnya,tadi ia sudah menelpon Bunda dan allhamdullilah bunda sehat

Hati kecilnya mengatakan ada sesuatu tapi apa itu,padahal waktu sudah menunjuk pukul 22 lebih Alya masih terjaga,matanya enggan menutup.
Dipaksanya mata untuk terpejam

Sinar sang Fajar menyorot kelopak mata Alya,terpaksa ia harus bangun dan bersiap untuk sekolah

"Alyaa!"

"Adell!brisik!gue ngantuk banget nih" Gerutu Alya kembali merebahkan Kepala diatas meja

"Lo gak tau?" heran Adel

"Apaan?"

"Soal Pandu"

"Pandu?" Pekik Alya langsung bangkit "Kenapa?"

"Lo beneran gak tau?"

"To the point!" Geram Alya kesal mendapati Adel selalu bertele-tele

"Dia tadi malem masuk rumah sakit"

Badan Alya menegang kepalanya menggelang tanda itu tidak benar sontak tubuhnya jatuh terduduk dikursi dengan mata berkaca-kaca

Melihat Alya yang hampir menangis Adel mendekat dan mengusap punggung Alya

"Gue dapet info dari temen gue,tadi malem Pandu rusuh di Club dia mabuk berat kayak orang patah hati gitu,terus buat lampiasin,Pandu mukul orang sekenanya dan malangnya lagi Pandu mukul Kak Adit anak kelas 3,lo taulah gimana respon temen-temennya kak Adit"

Kini air mata Alya tak bisa dibendung lagi wajahnya memerah,ia tau siapa tokoh yang membuat Pandu terbaring dirumah sakit

Tanpa mengucapkan sepatah kata Alya berjalan cepat keluar kelas dan berjalan kearah kelas 3 IPS 4

Dengan sigap Adel mengejar Alya,kali ini Alya akan sangat marah dengan Riko

"Maksud lo apa?" Ucap Alya didepan Riko dan teman-temannya yang sedang asik bercanda "Kenapa lo lukaiin dia?lo jahat!" Pekik Alya dengan isakan,kalian boleh sebut Alya cewek Alay,tapi kalian harus tau rasa cinta yang besar perlu banyak pengorbanan

"Alya lo kenapa?" Ujar Riko lembut

"Gak usah sok baik sama gue!" Sulut Alya "Ini balasan lo ke gue?gue mati-matian ngerayu Adel buat percaya sama lo lagi,dan ini balasan lo!"

"Gue gak paham Al,coba jelasin" Pinta Riko

"Selain nakal lo juga bodoh,pantesan ditinggalin Adel" sinis Alya berhasil membuat emosi Riko memuncak

"Alya" ucap Adel ngos-ngosan dibelakang Alya

"Adit,Adit temen lo dimana?dirumah sakit kan?"

"Jadi soal Pandu?" Ujar Riko mencoba tenang "Iya adit dirumah sakit"

"Haha,dasar bang...." umpat Alya namun terpotong

"Bukan gue yang bikin Pandu masuk rumah sakit" Sergah Riko

"Sebodo!" Tutur Alya "Mulai sekarang lo jauhin gue jauhin sahabat gue,gue nyesel bantuin lo!" Sambungnya dan pergi meninggalkan Riko

"Apa yang lo katakan ke Alya?" Sergah Riko menahan tangan Adel

"Apa yang gue katakan ke Alya,agar lo berhenti kejar-kejar gue buat jadi pengganti" Ucap Adel datar

*****

Diatas kasur putih sosok yang biasanya tegap kini terbaring lemah dengan perban dikepala dan ditangan

Matanya terpejam terdapat banyak bekas bogeman diwajahnya

Dibalik jendela Alya menatap Pandu sendu tangannya memegang sekranjang buah dan kotak kecil berisi coklat,rasanya ia ingin memeluk,menemani menjaga Pandu,namun ia tak sanggup tak berani melangkahkan kakinya

"Sus-sus"

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Emm,ini saya titip buat Pandu pasien nomor 77,saya soalnya ada urusan mendadak" Ujar Alya menyerahkan keranjang buah dan coklat

"Atas nama?"

*****

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang