TERROR

5.1K 543 24
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Jaemin dan haechan berangkat sekolah dengan lesu. Tak ada semangat untuk pagi ini. Mereka lesu kerena semalam cekcok dengan orang tua mereka. Jarang sekali si hyperaktif macam mereka cekcok dengan orang tua. Bahkan jaemin yang jarang marah pun, ikut cekcok. Sungguh luar biasa.
Mereka berjalan kearah loker, berharap mendapatkan jajanan atau camilan untuk melampiaskan kekesalan mereka.

Haechan sudah membuka lokernya dan menemukan sebungkus biskuit coklat kesukaannya. Sedangkan jaemin. Baru saja ia membuka lokernya, ia langsung mematung melihatnya.

Melihat adik kembarnya tak bergeming, haechan mengintip loker milik jaemin

"Yatuhan.. Apa itu?" tanya haechan ketika matanya melihat satu lembar foto dengan bercak darah disekitarnya.

"Hyung.. Apa ini?" oke, jika jaemin memanggilnya hyung, berati dia sudah ketakutan maksimal!

"Aku tidak tahu jaem, coba kamu lihat itu foto siapa" usul haechan. Dengan perlahan, jaemin mengambil foto itu.

Jaemin membalikan fotonya, lalu terdengar pekikan nyaring dari haechan. 

"YATUHAN!!! SIAPA YANG MENGIRIMI INI??" pekik haechan marah

"Hyung.. Ayo kekelas" ajak jaemin dengan tatapan kosong.

"Oh.. Oke, ayo" haechan menutup loker jaemin dan menarik paksa foto ditangan jaemin dan membuangnya. Lalu ia menggeret tangan jaemin dan meninggalkan lokernya.
.
.
.
.
.
.
.
Tak lama setelah haechan dan jaemin pergi, jeno dan renjun pun datang. Mereka biasa biasa saja, membuka loker lalu menutupnya. Saat akan pergi, renjun menginjak sesuatu dikakinya.

"Eh? Apa ini?" renjun mengambil sesuatu yang ia injak tadi.

"Ada apa hyung?" jeno menatap hyungnya itu

"Foto. Dan disini tertulis. Jauhi jeno atau kau mati" baca renjun dan ia langsung menatap jeno

Jeno terkejut mendengarnya, ia merampas foto yang ada ditangan renjun dan melihat, foto siapa itu.

"Jaemin?" guman renjun
.
.
.
.
.
.
Chenle datang kesekolah dengan lesu juga. Bedanya, karena berangkat sendiri. Jalan kaki. Babanya tega sekali membiarkan dirinya berangkat sendiri.

"Aish... Untung saja ga telat. Emang baba jahat" gerutu chenle.
Ia berjalan dengan menunduk dan memegangi tas ranselnya. Berjalan tanpa melihat jalan. Pasti ia akan tertabrak.

Duk

"Aduhh..." tuh kan. Tertabrak benerkan.

"Kamu gapapa?" tanya seseorang yang menabrak chenle

Chenle mengangkat kepalanya, dan menatao seseorang itu.

"Renjun hyung?" gumannya

"Ayo berdiri. Maaf ya" renjun mengulurkan tangannya untuk membantu chenle berdiri.

Mau tak mau, chenle menerima tangan renjun

"Aw..." ringis chenle. Saaf akan berdiri, kaki chenle tiba tiba nyeri

"Tak bisa berdiri ya?" tanya renjun

Chenle hanya mengangguk sambil memegangi kakinya. Ia didudukan lagi oleh renjun.

Mata chenle membulat ketika renjun berjongkok didepannya

"Hyung??"

"Naiklah kepunggungku. Aku akan menggendongmu ke uks" kata renjun

"Eh?"

"Ayo cepat. 10 menit lagi masuk" chenle cepat cepat menaiki punggung renjun dan mengalungkan tangannya dileher renjun

BEST FRIEND (NCT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang