04

19.2K 1.3K 73
                                    

Seperti biasa, Jungkook bangun pagi-pagi sekali saat matahari belum menampakkan mentarinya. Sudah hal yang biasa Jungkook bangun subuh untuk menyiapkan sarapan, namun kali ini berbeda. Ia bangun di apartement Taehyung untuk kedua kalinya. Perlahan Ia mengerjapkan matanya dan menemukam sosok tampan yang masih tertidur pulas disebelahnya dengan damai, seolah-olah dunia ini berputar hanya pada wajah tampannya.

Jungkook bangkit dan memakai pakaiannya. Maklum, semalam melakukannya lagi setelah sekian lama. Ia menuju arah dapur untuk mencoba memasak sesuatu. Kulkas dan lemari penuh dengan makanan dan bahan-bahan masakan, mamun dilihat dari luarnya, Taehyung tipe orang yang jarang memasak, sehingga makanan itu hanya disimpan sebagai pajangan. Tak sedikit bahan makanan yang sudah expired dan berjamur. Jungkook pun membuang semua tanpa harus izin terlebih dahulu. Untuk apa? Toh semuanya sudah basi. Dan yang tersisa hanya makanan kaleng siap saji dan beberapa butir telur. Ia pun mulai memasak dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan yang ada.

Beberapa menit kemudian, matahari sudah mulai menampakkan sinarnya. Sosok tampan yang memperhatikan Jungkook memasak sedari tadi akhirnya membuka suara. "Wangi sekali." Suara beratnya khas bangun tidur membuat Jungkook terperanjat.

"Akh! Kau mengagetkanku!" Protes Jungkook, masih sibuk dengan masakannya. Sedangkan Taehyung hanya terkekeh mendekat.

"Kau masak apa?" Taehyung berdiri dibelakamg Jungkook sangat rapat. Ia bahkan bisa merasakan deru napas Taehyung di pucuk kepalanya.

"Ha-hanya masakan biasa." Bisik Jungkook.

Selang beberapa menit, Taehyung masih saja berdiri dibelakangnya. Jungkook pun semakin tegang dibuatnya. Perlahan Ia mencari celah untuk menjauh, namun nampaknya Taehyung tahu, yang kemudian menahannya. Taehyung dengan posisi kedua tangannya memegangi meja kompor dan mengapit Jungkook ditengahnya seolah tak dibiarkan pergi dengan kondisi Jungkook membelakanginya. Perlahan Jungkook merasakan napas Taehyung yang panas menyapu lehernya. Jungkook merinding sembari meremas kain yang ada digenggamannya.

Napas panas itu kemudian berubah menjadi kecupan-kecupan hangat dileher putihnya. Sensasinya luar biasa sehingga Jungkook menutup mata menikmati kecupan itu. Taehyung lalu memeluk Jungkook dari belakang dengan posesif sambil menciumi leher mulus itu.

Naik keatas lalu melahap bibir manis seperti strawberry. Perlahan hanya kecupan singkat, kemudian menjadi lumatan lembut. Sungguh, bibir Jungkook adalah candu. Baginya, tak perlu sarapan atau apapun. Hanya menikmati bibir mungil itu membuat nya menjadi semangat. Hisapan-hisapan dan suara decakan khas ciuman itu memenuhi dapur sampai Jungkook tersadar akan sesuatu...

"Aakh! Telurnya gosong!" Kemudian melepaskan ciuman panas mereka. Buru-buru Taehyung membantu mematikan kompor segera. "Ahhh! Bagaimana ini?? Hanya itu yang tersisa." Jungkook mengeluh kesal. "Ini akibat ulahmu! Masih pagi-pagi begini kau sudah menciumku."

Taehyung terkekeh geli melihat sikap Jungkook yang cemberut kekanakan. "Itu namanya morning kiss." Taehyung kemudian mundur memberi jarak. "Maafkan aku, aku akan memesan breakfast dibawah. Tunggu disini." Ia pun melangkahkan kakinya mengambil dompet lalu keluar mencari sarapan.

Jungkook membersihkan dapur yang kotor itu, kemudian duduk menunggui Taehyung. Selang beberapa menit, Taehyung datang membawa beberapa macam makanan. Hanya menu breakfast di Mcdonalds. Namun, Jungkook tetap melahapnya sebelum mereka berdua siap-siap untuk berangkat kantor dan kuliah.













******

Jungkook pulang ke apartement Taehyung dengan keadaan lelah yang berlebihan. Hari ini proyek kampus sungguh melelahkan. Ditambah tugas dari dosennya yang menumpuk. Ia harus selalu nongkrong di perpustakaan beberapa jam setelah kuliah selesai. Sungguh, Jungkook rasanya hanya ingin bekerja daripada kuliah. Ia sangat lelah dengan kehidupan perkuliahan itu.

I'M NOT GOOD ENOUGH - VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang