11

13.4K 1.2K 113
                                    



Tahehyung duduk di dalam kegelapan malam. Pakaian nya masih rapih Ia kenakan. Coat panjang masih menempel di tubuhnya. Ia duduk menghadap jendela, menatap jalanan yang ramai di bawahnya oleh hiruk pikuk kendaraan dan orang-orang di Seoul dalam kegelapan apartement nya.

Cukup dingin. Apartement nya cukup dingin dan sunyi. Hanya terdengar suara detak jantung nya yang begitu cepat memompa aliran darahnya.

Pikirannya hinggap kemana-mana tanpa berujung. Kepalanya semakin pening setiap kali membaca kertas itu.

Diraihnya lagi kertas yang sudah sangat kusut yang bahkan Taehyung sempat meremas  nya seperti bola dan di lempar beberapa kali. Ia memastikan lagi jika Ia salah membaca kata "positive" menjadi "negative" untuk yang kesekian kalinya, namun sayangnya Tuhan tidak mengijinkan hal itu terjadi. Tuhan menginginkan Taehyung menghadapi kenyataan pahit yang ada.

Taehyung merasa sesak. Dada nya sungguh terasa sesak dan perih. Seolah ada ribuan pisau yang menusuk punggungnya tiada henti. Seolah ada palu yang menghantam kepalanya beberapa kali hingga Ia merasakan sakit luar biasa pada kepalanya. Bahkan seolah ada sesuatu yang menggantung di kedua matanya hingga terasa sangat berat akibat menangis histeris.

Taehyung tipikal orang yang tidak cengeng, namun siapa yang bisa menahan kesedihan itu, jika hal itu terjadi padanya? Sungguh luar biasa menyakitkan, bukan?


Kenapa harus Jungkook?


Kata-kata yang selalu berputar pada isi kepalanya tiada henti, seolah ini sudah di setting oleh Tuhan untuknya. Dua kali Ia harus merasakan kesakitan karena wanita.

Taehyung putus asa. Beberapa kali ponsel nya berbunyi.


Ada 2 panggilan dari Jimin.

Ada 8 panggilan dari sekertarisnya.

Bahkan ada 4 panggilan dan 5 SMS dari Jungkook sendiri.


Namun Ia memilih untuk tidak mengangkatnya. Bukan karena tidak peduli, tetapi karena Taehyung hanya ingin sendiri sekarang. Ia ingin menjernihkan pikirannya yang kalut akan amarah dan sakit hati. Ia butuh waktu untuk menghadapi kenyataan ini. Ia butuh waktu menghadapi Jungkook yang polos itu. Ia butuh waktu memikirkan apa yang akan atau harus dilakukannya demi bayi mereka. Walaupun Ia tahu akhirnya akan begini, namun Taehyung tidak menyangka akan realita yang berbanding terbalik dengan ekspektasi nya.

Semua ini tergantung keputusan Taehyung, karena pasti Jungkook akan menuruti apapun yang Taehyung putuskan sebagai lelaki, sosok yang dominan dan sosok yang bertanggung jawab.

Baik itu tetap menikahi adiknya atau pergi melepaskan adiknya.







****

"Eomma, bisakah kau menjelaskan siapa Ayah kandungku?" Ibunya melotot terkejut kearah Jungkook yang menatapnya lekat. Jungkook menunduk dan tersenyum kecut. "aku tahu semuanya.....dan sedikit kecewa, karena mengetahui ini dari oranglain, bukan dari Eomma sendiri."

"Darimana kau tahu semuanya?" Ibunya masih dengan tampang terkejutnya memegangi kedua pundak Jungkook sedikit meremas.

Jungkook terdiam beberapa saat masih menunduk karena kesal.

I'M NOT GOOD ENOUGH - VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang