Taehyung meremas jemari halus nan lentik itu seolah tak ingin membiarkannya lepas barang sedetikpun.
Jemari lentik itu sedikit dingin karena gugup karena sebentar lagi pemeriksaan DNA di laboratorium.
Mereka duduk bersebelahan diruang tunggu. Pandangan keduanya lurus kedepan menatap tembok bercat putih dengan aroma obat-obatan yang menusuk.
Kemarin setelah kembali ke Seoul tanpa basa-basi, Taehyung mengajak Jungkook kerumah sakit untuk melakukan tes DNA, apakah benar jika mereka memiliki hubungan saudara.
Walau sebenarnya tidak mau, namun Jungkook terpaksa mengiyakan apa yang saat ini Taehyung pikirkan. Taehyung tentu saja tidak ingin hal itu terjadi. Ia hanya ingin memastikan hal itu, jika ini semua hanya omong kosong walaupun kemungkinannya kecil.
"Oppa...." Jungkook memanggil nama Taehyung sedikit lirih sambil masih menatap tembok dihadapannya.
"Eungh..."
"Bagaimana- jika kita benar-benar saudara?" Jungkook berucap dengan lirih. Air matanya sedikit mengintip dari celah ekor matanya.
Taehyung menghembuskan napas sesekali mengusap wajahnya dengan sebelah tangan yang sedang menganggur.
"Jangan berkata seperti itu dulu, oke? Kita belum tahu-"
"Yang kumaksudkan- apa yang akan kita lakukan kedepannya jika benar itu terjadi?" Jungkook berbalik menatap Taehyung. "Kita harus membuat rencana demi bayi kita Oppa..."
Taehyung bingung. Pusing yang tak terelakkan. Ia memeijiti pelipisnya pelan sembari memejamkan kedua matanya.
"Akan Oppa pikirkan setelah ini- kau tidak boleh terlalu memikirkan masalah ini, sayang." Taehyung mengusap pucuk kepala Jungkook lembut. "Tidak baik untuk bayi kita." Lalu tersenyum walau senyum yang harus terpaksa agar Jungkook tidak khawatir.
Jungkook hanya mengangguk paham, lalu kembali menggenggam erat jemari panjang itu.
Setelah semuanya selesai dan menunggu beberapa saat, mereka dihampiri seorang dokter yang menyuruh mereka kembali lagi nanti, karena proses nya akan selesai dalam beberapa hari kedepan. Merekapun pulang dalam diam dengan pikiran mereka masing-masing.
****
Sesampai di apartement, Taehyung menyuruh Jungkook istirahat.
"Kau butuh sesuatu? Ingin makan sesuatu?" Tawar Taehyung setelah membantu Jungkook berbaring nyaman diatas kasur.
Jungkook menggeleng. "Tidak.... aku hanya butuh istirahat."
"Baiklah. Aku akan keluar sebentar dan kembali. Hubungi aku jika terjadi apa-apa." Jungkook mengangguk. Taehyung pun bergegas pergi sebelum sekali mengecup dahi Jungkook.
****
Taehyung duduk disebuah kafe menyesap kopi yang baru saja dipesannya sambil menunggu seseorang datang yang sebelumnya sudah Ia hubungi agar bertemu segera.
Sosok itu datang dengan wajah segarnya. Rambut hitam menampakkan dahi dan alisnya membuatnya terlihat begitu tampan. Ia pun langsung saja duduk dihadapan Taehyung.
"Ada apa lagi kali ini?" Ia menyesap kopi milik Taehyung tanpa permisi.
"Itu kopiku bodoh!- kau pesan yang lain saja!" Protes Taehyung.
Ia hanya tertawa dengan hanya menampakkan segaris pada kedua matanya saat Ia tertawa.
"Dasar Kim sialan pelit! Aku bahkan bisa membeli perusahaanmu." Ejeknya dihadapan Taehyung.
"Beli saja. Ambil semuanya jika itu membuatmu senang. Aku tidak membutuhkan perusahaan bodoh itu lagi!" Taehyung menampakkan wajah seriusnya.
"Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/101320229-288-k252937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT GOOD ENOUGH - VKOOK (GS)
Fanfic[COMPLETED] Rated: M content. Gender Switch : Taehyung (boy) x Jungkook (girl) Hidup seperti sampah setiap hari harus Ia lakoni agar bisa memberi makan keluarganya yang sangat kekurangan. Dengan terpaksa menjalani hidup sebagai wanita pemuas untuk s...