06

17.7K 1.2K 121
                                    

Jungkook dan Taehyung duduk terdiam setelah kepergian Jimin. Mereka merasakan kecanggungan saat seperti ini.

Setelah melihat adegan saling shock tadi, Jimin menarik tangan Jungkook keluar dari apartement meninggalkan Taehyung yang masih berdiri terdiam setengah telanjang dada.

Mereka berdiri didepan pintu apartement Taehyung. Jimin menatap Jungkook, yang ditatap hanya tertunduk ketakutan. Takut. Ya, Jungkook takut Jimin marah, Ia akan mengira bahwa Jungkook memanfaatkan Taehyung setelah pertemuan mereka di restoran. Padahal tidak! Jungkook bahkan mengenal awalnya Taehyung lewat Hyemi dan tidak ada sangkut pautnya dengan Jimin.

"Apa ini Kook?" Jimin bertanya dengan nada rendahnya. Matanya tajam seolah bisa mengeluarkan laser pembunuh. "Sejak kapan? Sejak pertemuan itu?" Bingo! Jungkook tahu Jimin akan bertanya seperti ini.

Jungkook menatap Jimin cepat dan menggeleng. "Bu-bukan Oppa! I-ini bukan- maksudku tidak seperti itu!" Jimin masih menatap Jungkook dengan tatapan pembunuhnya. "Aku bisa menjelaskan! Aku mohon!" Jungkook memohon dengan meremas kedua tangan Jimin.

Jimin menarik tangannya dan berbalik. "Jelaskan padaku."

Jungkook pun menjelaskan dari awal pertemuan mereka-kejadian seperti apa-perjanjiannya dan sebagainya. Jungkook menjelaskan secara rinci tanpa berbohong sedikitpun. Ia berulang kali meyakinkan Jimin tentang beberapa hal sambil mulai mengeluarkan bulir air matanya.

Jimin mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Ia merasa menyesal dan bersalah, namun juga kesal dengan Taehyung yang sesungguhnya memanfaatkan Jungkook dengan sex. Ia tahu Taehyung seperti apa. Taehyung yang dikenalnya tidak mudah jatuh cinta. Jimin tahu itu.

Dan Jimin sungguh menyesal dengan perbuatan Taehyung.

"Baiklah, kemasi barangmu dan tinggal dirumahku!" Jungkook seketika terkejut dan membulatkan matanya. Jimin yang tahu perubahan ekspresi Jungkook pun bingung. "Kenapa? Kau menyukainya? Kau menyukai Taehyung?" Jimin to the point membuat Jungkook semakin terkejut.

Jungkook terdiam menatap Jimin lama dan akhirnya mengangguk pelan.

"Y-ya.... aku menyukai nya Oppa." Jimin tidak menampakkan ekspresi apa-apa. Ia hanya kelihatan sedikit awkward saat mendengar penuturan Jungkook.

"Aku mencintainya." Ia mengadahkan kepala nya menatap Jimin. "Dan aku ingin bersamanya." Tambah Jungkook mantap.

Tanpa mengetahui ada sosok Taehyung yang sedang menguping dibalik pintu yang tidak tertutup rapat itu.

******





T

aehyung berjalan melewati trotoar yang cukup ramai disiang hari yang dingin.

Setelah insiden malam itu, Jimin menghubungi Taehyung ingin bertemu di kafe dekat kantor Jimin.

Taehyung tahu Jimin ingin meminta penjelasan padanya, walaupun Jungkook sudah menjelaskannya, namun Jimin masih belum puas akan hal itu. Jimin mudah penasaran.

Taehyung merasa bersalah.

Taehyung masuk ke dalam kafe tempat mereka janjian. Mencari-cari sosok yang ingin ditemuinya dan menemukan Jimin yang sedang duduk di pojokan kafe itu. Mengenakan pakaian serba hitamnya dengan rambut hitam yang sedikit acak-acakan.

Taehyung melangkah dan duduk dihadapan Jimin beserta kopi pahit yang sudah di seduhnya. Sepertinya Ia memesan kopi tersebut sudah lama, hanya dengan melihat kopi nya yang sudah mulai dingin.

Jimin masih terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Hingga Taehyung membuka suara.

"Jim-"

I'M NOT GOOD ENOUGH - VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang