Part 6

2.2K 78 20
                                    

Istana sangat sibuk hari ini karena hari ini akan diadakan pernikahan kerajaan antara putra mahkota Hwanjung dengan putri mahkota yang terpilih, Hong Ae Ri. Para pelayan dan dayang berhasil menyulap halaman istana utama menjadi sebuah singgasana untuk kedua mempelai menikmati acara pesta pernikahan itu.

Kesibukan tidak hanya terjadi di istana saja, kesibukan juga terjadi di kediaman sang mempelai laki-laki, putra mahkota Hwanjung. Sang mempelai saat ini tengah bersiap menjemput mempelai putri mahkota dikediamannnya. Dengan dibantu oleh sang kasim, ia memakai seluruh pakaian pernikahannya. Setelah selesai berpakaian, ia siap untuk menjemput calon istrinya itu.

~”~

Dikediaman orang tuanya, Hong Ae Ri pun tengah berias dibantu oleh sang ibu yang terlihat bahagia dengan terpilihnya anak gadisnya itu menjadi seorang putri mahkota. Begitu juga dengan Hong Ae Ri yang terlihat lebih bahagia dari ibunya itu. Senyuman tidak pernah pudar dari wajahnya yang manis itu

"Ibu sangat bangga karena anda terpilih menjadi seorang putri mahkota," kata nyonya Jang ibunda Ae Ri. "Setelah anda masuk kedalam istana, bersikaplah baik kepada semua orang terlebih kepada jeonha. Selain itu layanilah seja jeoha dengan sepenuh hatimu, mama," pesan nyonya Jang.

"Ya eommoni, aku akan selalu mengingat pesanmu," balas Ae Ri sambil tersenyum manis.

"Sebentar lagi seja jeoha akan menjemputmu, bersiaplah." Nyonya Jang yang sudah selesai merias wajah putrinya itu beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar dari kamar sang putri.

Ae Ri tersenyum melihat pantulan bayangannya dicermin. Wajah manisnya semakin manis dengan riasan diwajahnya hasil dari sang ibu. "Eommoni memang yang terbaik dalam merias wajah," pujinya pada sang ibu.

~”~

Putra mahkota Hwanjung sudah tiba dikediaman calon istrinya, ia saat ini sedang melakukan ritual penjemputan pernikahan. Kedua mertuanya berada disana menyaksikan ritual yang dijalankan oleh putra mahkota. Senyuman sama sekali tidak pudar dari wajah putra mahkota itu selama ia menjalankan ritual itu.

Selesai dengan ritual penjemputan, gadis yang akan dijemput olehnya akhirnya keluar dengan dibantu oleh dua orang pelayan yang memegangi kedua tangan sang istri. Hwanjung terpesona dengan kecantikan sang istri hari ini, delapan tahun tidak berjumpa sangat membuatnya bahagia. Hari ini benar-benar hari istimewa baginya.

Ae Ri berjalan menuju tandu yang sudah dipersiapkan, dengan sigap Hwanjung membukakan pintu tandu bagi Ae Ri, selain membukakan pintu tandu, ia juga membantu gadisnya itu masuk kedalam tandu. Sebelum ia menutup pintu tandu kembali, ia menyunggingkan seulas senyum pada Ae Ri, dan tentu saja dibalas dengan senyuman kembali oleh Ae Ri.

Setelah itu giliran Hwanjung yang masuk kedalam tandunya lagi. Kedua tandu yang membawa pengantin baru itu mulai bergerak menuju istana, tempat dimana akan diadakan pesta pernikahannya.

~”~

Istana sudah meriah, para mentri dan anggota kerajaan sudah berada dihalaman utama istana yang sudah disulap menjadi sebuah singgasana untuk kedua mempelai pengantin yang belum datang. Setelah menunggu cukup lama, kedua mempelai itu akhirnya datang.

Putra mahkota Hwanjung dan sang putri mahkota Hong memasuki halaman utama istana dengan diikuti iring-iringan dibelakangnya. Rona kebahagiaan terpancar dikedua wajah pengantin itu. Mereka tiba disinggasananya dan duduk dengan kebahagiaan untuk menikmati pesta yang diadakan oleh istana bagi keduanya.

~”~

Musim demi musim telah berlalu, tak terasa sudah delapan bulan lamanya sang putra mahkota menikahi gadis yang dicintainya itu, putri mahkota Hong. Kehidupan pernikahan pasangan suami-istri muda itu benar-benar sangat harmonis. Sang suami sangat menyayangi istrinya itu, begitu juga dengan sang istri yang menyayangi dan melayani suaminya dengan baik dan setulus hatinya.

The Throne [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang