tujuh

167 11 0
                                    

Np Say You Won't Let Go

(Gue saranin dengerin lagu ini, biar dapet feel nya)

"Al.." tanpa basa basi, ia mengejarnya.

Perempuan itu menoleh.

"Iqbaal?"

-------------------------------------------------------

"Ngapain lo disini?" Tanya Iqbaal terheran-heran dengan kedatangan Alisya disini.

"Ngasih surat izin sakit adik temen gue. Lo masih SMA? Gue kira elo tahun sekarang masuk kuliah." Alisya agak mengacuhkan akan kedatangan Iqbaal. Alisya tidak percaya, bahwa dia akan bertemu dengan sosok sahabat sekaligus mantannya 5 tahun silam. Alisya bukan pergi meninggalkan Iqbaal begitu saja, ah sudahlah. Saat ini bukan waktunya untuk membahas masa lalu.

"Lo hutang penjelasan ke gue, Sya."

"Penjelasan apalagi sih, Baal? Gue buru-buru." jawab Alisya lalu pergi ke meja piket SMA Garuda untuk memberi surat keterangan sakit milik adiknya Reycal.

Iqbaal menunggu Alisya didepan meja piket sekaligus ruang guru. Iqbaal tidak percaya, bahwa selama 5 tahun Asya menghilang, ternyata ia bisa menemukannya.

"Sya."

"Apaan?"

"Lo hutang penjelasan ke gue."

"Oke, tapi enggak sekarang. Gue ada magang. Gue buru-buru. Temen gue udah didepan nungguin gue." Alisya terburu-buru karena tidak enak dengan Reycal, pasti dia menunggu lama. Lagian perasaan yang dulu, Alisya udah buang jauh-jauh. Alisya tidak lagi menyukai Iqbaal. Kumohon Ya Tuhan, jangan pertemukanku dengan Iqbaal. Alisya berbicara kepada hatinya.

"Cowok?"

Ya Tuhan kenapa ini anak gak pernah berubah. Tahu gak sih? Gue lagi buru-buru mau magang. Please jangan sekarang. Otak gue pusing sebelum waktunya cuman gara-gara Iqbaal doang? ssshh. "Kenapa sih Baal?" Muka Alisya agak kesal. Bagaimana tidak? Sifat posesif Iqbaal kembali muncul. Kupikir Iqbaal akan berubah, menjadi tidak terlalu posesif. Ternyata ia salah.

"Gue sayang elo Asya!" Iqbaal agak berteriak. Bagaimana bisa? Seorang Iqbaal menyatakan perasaan itu di sekolahnya? Maksud author disekelilingnya terdapat fans-fans yang bisa saja membuat gosip tidak benar? Lagi-lagi Iqbaal tidak melihat kondisi.

"Baal, yang dulu mending lo lupain." Asya agak memohon. Tolong Alisya kali ini Ya Tuhan.

"Lupain seenak jidat apa?" nada Iqbaal meninggi.

"Gue buru-buru. Sori." Kali ini, Alisya benar-benar kesal. Lalu, Alisya meninggalkan Iqbaal begitu saja. Iqbaal tidak mengejar Alisya, karena sahabatnya Arsen memanggilnya.

"Eh BAALL!!" Arsen berlari ke kearahnya. "Gue cariin elo, darimana aja sih?" Arsen berjalan ke arah Iqbaal sambil ngos-ngosan.

"Gue ketemu Asya tadi." Dengan raut muka datar dan sedikit agak kecewa. Sesungguhnya Iqbaal selalu menyembunyikan perasaannya dengan muka datarnya. Kali ini, dia sedikit memberitahu kepada sahabatnya bahwa dia sedang tidak oke.

"Hah? Bentar-bentar.... MAKSUD LO ALISYA?" Muka Arsen kaget. Bagaimana bisa? Arsen dan Iqbaal adalah teman dari SMP. Dia tahu bagaimana Iqbaal mencintai Alisya kakak tingkatnta itu. Dan Arsen tahu, bahwa saat Iqbaal ditinggalkan oleh Alisya membuat sifat Iqbaal yang dulu terbuka dengan siapapun. Kali ini, dia sangat tertutup. Hanya gara-gara Alisya. Ingin rasanya Arsen menemui Alisya untuk memperingati bahwa dia harus jauh-jauh dari Iqbaal.

Pengagum Rahasia - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang