sebelas

156 8 0
                                    

Akeyla harus menerima kenyataan. Bahwa bekal yang ia buat tadi pagi tidak dimakan. Tapi, ia harus lebih semangat. Disaat dia membangun tembok setinggi mungkin, Akeyla harus memikirkan seribu cara untuk melewatinya. Ini masih percobaan.

Akeyla menutup buku mata pelajaran kimia. Besok ulangan. Kepala Akeyla kembali pusing. Sudahlah Keyla tidak usah dipikirkan. Akeyla  bangkit dari meja belajar dan menghampiri kasur lalu merebahkannya. Hari ini sangat melelahkan. Dan Akeyla langsung terlelap. Ia tidak menyadari bahwa handphone nya bergetar.

Pagi pun tiba. Hari ini ada pertemuan gabungan team basket. Yang bertanda bahwa hari ini Akeyla bisa lebih lama memperhatikannya. Dibuatkan kotak bekal dan jus jeruk. Kotak bekal buat kak Iqbaal. Jus jeruk buat Keyla. Setelah itu ia mempersiapkan keperluan yang lainnya dan menghampiri meja makan.

"Kenapa lo dek?" tanya bang Ical dengan penuh penasaran.

"Kenapa apanya? Orang biasa aja. Oh iya Ma, hari ini Keyla mau lihat pertandingan basket ya. Jadi pulangnya sore, dan bang Ical nanti sore enggak usah repot-repot jemput. Ok?" setelah selesai Akeyla langsung mengambil roti dan selai rasa cokelat dan satu gelas susu.

"Tumben kamu ikut nonton, biasanya kamu mageran." sambung Dinda. Anak perempuannya ini memang sangat pemalas.

"Paling ada doinya tuh, Ma. Akeyla dah besyarr!!" bang Ical menggoda Akeyla dan berharap ia terpancing emosi.

"Keyla, jangan pacaran dulu. Nilai kamu tingkatin baru boleh pacaran." didengarnya nasehat Dinda baik-baik. Tetap saja, itu tidak merubah perasaan Akeyla terhadap Iqbaal.

"Iya, Ma. Udah ya Ma, Keyla mau berangkat dulu. Yuk, bang." balas Akeyla.

"Eh apaan sih, bentar la." balas bang Ical. Setelah itu, Akeyla menarik tangan bang Ical.

Disekolah, seperti biasa Akeyla datang pagi. Rutinitas Akeyla di pagi ini sama, bangun pagi, membuat bekal untuk dirinya dan Iqbaal, menaruh bekal di meja Iqbaal. Minggu-minggu ini itu yang sering Akeyla lakukan. Untuk pr, tugas? Hmm, kalian semua bisa menebak.

Untunglah, saat ia akan kembali ke kelas, tidak ada Tio yang memergokinya lagi. Dikelas pun masih sepi, dibukalah handphone ternyata banyak sekali notifikasi masuk.

[[Para Bidadari Kehausan Kasih Sayang]]

Aqila : Han, ajarin gue kimia pls😭

Jihan : Mampus lo, makanya kalo Bu Endah ngejelasin tuh perhatiin.

Aqila : Medit banget, lo.

Jihan : Ujung-ujungnya elo minta jawaban, yekan?

Aqila : HEHE😬😬

Setelah itu, Akeyla membuka pesan multichat dari kelompok biologi.

((Daniel, Dias, Tio))

Tio : Mau kapan?

Dias : Apanya?

Tio : Kerja kelompok woy😏

Daniel : Ngikut aja

Tio : Lusa dirumah Akeyla. Yakan, Key?

Daniel : Mana anaknya?-_-

Dias : Paling tidur

06.10
Akeyla : Y

Setelah membalas pesan multichat, Akeyla menscroll down, ternyata ada pesan masuk dari Tio.

19.30
Tio : Key

20.00
Tio : Lagi belajar? Sosoan lu, remedi jugak.

Pengagum Rahasia - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang