Vomment yang banyak yah...
Maaf typonya bertebaran.
Happy Reading
****************
"Bukankah kau?".
"Kau lupa aku Alice?".
"Kau yang di malam itu mengajakku minum?". Tanya Alice ragu
"Benar, kalau bukan karena pria di depanmu ini kau mungkin masih bersamaku bukan dengannya". Jelasnya
"Untuk apa kau kemari, kau ingin di hajar lagi Ryan?". Adam berdiri dari kursinya dan rahangnya mulai mengeras karena Ryan terang - terangan menampakkan wajahnya lagi didepan Alice.
"Wo wo...lihat pria beristri ini marah melihatku mendekatimu". Smirk menakutkan dikeluarkan Ryan.
Pengawal Adam, Black masuk melihat ada yang mengusik tuannya dari luar.
"Lihat, kau masih membawa pengawal mu ini kemana - mana rupanya". Ejek Ryan
"Ok, Stop it, lihat semua orang melihat ke arah kita sekarang". Hardik Alice.
Alice mulai berdiri dari duduknya, setelah melihat kedua berperang kata - kata di depannya.
"Black, kau tunggulah diluar, aku bisa mengatasinya". Jelas Adam pada Black
"Baik tuan".
"Kau Mr. Ryan tidak bisakah kau tidak menganggu kami, dan memilih mejamu sendiri atau.... kau memang sengaja menganggu kami". Jelas Adam
"Ok, baiklah aku sebenarnya tidak ingin berlama - lama disini karena aku melihat kalian masuk restoran ini jadi aku memutuskan masuk untuk memastikan sesuatu, aku hanya ingin memastikan kalau Alice akan baik - baik saja, setelah kau menyekapnya di mansionmu". Tambah Ryan
Alice batuk terkejut karena Ryan atau pria yang ditemui malam itu, mengetahui nasibnya.
"Kau ingin aku memukul wajahmu hah?". Geram Adam
"Bukankah benar apa yang kukatakan kau menyekap Alice di mansionmu dan meninggalkan istrimu". Ejek Ryan lagi
Hampir sebuah pukulan dilayangkan Adam ke wajah Ryan, tapi di tahan Alice.
"STOP IT GUYS". Pekik Alice
"Kau Mr.Ryan pergilah aku tidak mau kalian akan di penjara karena menganggu ketenangan umum disini, dan kau Adam aku ingin kau mengantarku ke apartemenku hari ini, aku tidak mau terlibat lagi dengan masalah ini lagi". Jelas Alice
"Tidak kau tidak akan pulang Alice". Jelas Adam
"Pleasee...". Mohon Alice
"Lihatlah dia saja tidak ingin bersamu tapi kau malah ingin menahannya". Gumam Keras Ryan
"Kita kembali ke mansionku dulu, nanti kita bahas Alice". Gusar Adam sambil mengenggam tangan Kanan Alice
"Ku harap kau kembali ke apartemenmu Alice, Jack mencemaskanmu". Bohong Ryan
Baru Alice sadari sampai detik ini dia belum sempat menghubungi saudaranya Jack
"Ah..kau benar, terimakasih kau telah mengingatkan, sebaiknya kau pulang Mr.Ryan aku tidak mau ada kegaduhan di tempat umum seperti ini". Tambah Alice
"Ok, baiklah sampai ketemu lagi Alice". Ryan mencium pipi Alice sengaja mengoda Adam
"Kau...". Hardik Adam
"Please Adam...". Bisik Alice tenang
Ryan akhirnya meninggalkan restoran itu, pandangan beberapa orang di restoran itu mulai kembali ke tujuan awal mereka ke sini. Setelah membayar makanan Adam membawa Alice kembali ke mobilnya menuju ke mansion pribadinya lagi. Di dalam perjalanan pulang Alice dan Adam hanya diam tidak saling berbicara Adam sesekali menatap Alice sementara Alice hanya menatap keluar jendela.
Sesampai di mansionnya Alice buru - buru keluar mobil menuju ke kamarnya di mansion Adam. Panggilan Adam di abaikannya. Alice bergegas menganti pakaiannya yang nyaman yang pernah di belikan Adam dengan jeans biru dan t-shirt panjang hitam dan menguncir kuda rambut panjangnya.
"Kau tidak akan kemana - mana Alice". Adam masuk ke kamar Alice"Ini salah Adam, kau harus kembali ke istrimu, aku tidak mau di cap wanita jahat disini". Terang Alice meyakinkan
"Tidak bisakah kau tinggal lebih lama lagi disini". Gusar Adam
"Aku bukan pergi dari negara ini Adam aku hanya kembali ke apartemen lamaku, Jack pasti mencemaskanku kau dengar sendirikan".
"Jack tak akan mencemaskanmu Alice, aku sudah minta izin pada Jack".
"Benarkah? Dasar Jack...Kalian sudah akrab rupanya".
"Hmmm...jadi apa kau akan tetap disini". Tanya Adam
"Aku ingin menenangkan diriku dulu Adam, ku tahu ini sangat salah untuk bersamamu di sini, kau bisa sesekali mengunjungiku bukan". Terang Alice
"Baiklah, kalau itu keinginanmu tapi kumohon kau jauhi Ryan".
"Kau tidak mempunyai hak atas diriku,kau tidak bisa mengaturku seperti ini adam".
"Kalau begitu kau tidak boleh pergi".
"Adam pleasee....aku tidak mau berdebat denganmu". Mohon Alice
"Ok..ok Alice, aku akan mengantarkanmu".
"Thanks".
Sementara itu di kediaman Ryan, Ryan yang duduk di mini barnya tersenyum melihat nomor yang menghubunginya.
"Benarkah? Dia sudah di apartemennya?".
"...............".
"Baiklah kau tetap awasi Adam, dan Alice dan jangan lupa cari latar belakang keluarga Walton"
".........."
Ryan melempar telfonnya, Ryan tampak sangat bahagia karena mendengar Alice tidak di kurung oleh Adam lagi, kesempatan untuk mendapatkan Alice terbuka lebar. Tidak pernah seumur hidupnya menyukai wanita seperti ini. Apalagi lawannya sekarang adalah pengusaha sukses Adam Wreckman Walton
"Tidak sabar aku menantikan hari esok". Gumamnya
Sambil meminum wine di gelas kecilnya.****************
Tinggalkan jejakyah...vomment yang banyak..kalau ngak author publish satu" aja.*ngancam nih hehe
Love you All
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAPE OF YOU (Sweet & Wild)
Romance{HIGHEST #88 Romance (Part 1 - 10 Private)} Kejadian di malam itu membuatku harus menjalani permainan dari keluarga Walton. Terjebak di Mansionnya dengan hal yang tidak bisa diterima dalam otakku. Apakah aku harus lari atau bertahan di mansionnya?? ...