Lisa Edwige

46 5 0
                                    

"Wih.. kamar ku boleh juga.."
Indah sekali. Apa aku benar-benar suka warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu? Semua benda di sini bewarna netral.

"Nah.. kamu ingat kamar kamu Lis?" Tanya Mama.

"Nggak ma.. ."

"Ah.. ingat ngga ingat itu ngga penting. Ya udah kamu nostalgia aja sama barang-barang kamu." Sambung Ayah.

"Ya udah, Mama sama Ayah beres-beres dulu ya Lis."

Aku menjawabnya dengan senyuman terbaikku. Kini aku di kamarku sendirian.

Aku melihat seluruh sisi kamarku,

Ternyata aku yang dulu suka membaca novel. Aku melihat semua novel-novel koleksiku di rak buku, sampai ku temukan sebuah buku dengan judul Lisa Edwige. Yang tidak lain adalah namaku.

Halaman pertama penuh dengan gambar sketsa wajah manusia.

Gambarku tak buruk juga. I mean it's amazing... Aku tak pernah tau jika aku pintar menggambar.

Di saat aku sedang fokus melihat gambar-gambar tadi, Handphone ku berbunyi.

Aku berjalan perlahan ke arah Handphone sambil membaca halaman berikutnya.

20 Oktober 2015

Hai.. aku Lisa Edwige. Sudah 1 tahun aku masuk di Sekolah seni Hamwilton loh..
Sekarang aku lagi mau ekstrakurikuler yang dulunya aku suka banget bolos.
____________
Push up 15x gegara telat masuk kelas Dance


Oh.. iya dance..

Aku langsung menutup buku tadi dan berjalan cepat ke arah Handphone.

Sesil Calling...

"Hallo Sesil.. maaf ya.. lama ngangkatnya." Ujarku.

"Ya deh gepepe. Btw, kok kamu ngga datang latihan sih? Kenapa?" Tanya Sesil.

"Oh.. ini aku baru aja balik ke rumah  aku yang lama. Jadi musti beres-beres." Jawabku.

"Wih.  Udah balik. Ya udah kita tunggu in ya.. eh.. Lis, beli makanan juga ya..!" Sambung Sesil.

"Piip..."

"Gemes juga nih lama-lama." Ujarku dalam hati.

Aku berjalan menuruni tangga.

"Ma.. yah.. aku mau ekskul. Berangkat dulu ya.. " teriakku.

"Libur tapi ada ekskul?? Ya udah.. ati-ati." Teriak Mama.

Lost MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang