Between

35 6 2
                                    

"Oke, bell pulang udah bunyi, ibu akhiri untuk hari ini. Selama siang," ucap Bu Prima meninggalkan kelasku.

"Lis tadi kemana sih?" tanya Jessica.

"Di perpus," jawabku.

"Nggak ngajak?" tanya Sesil antusias.

"Lis tadi aku nemu album BTS di tas kamu waktu mau ambil pinjem pulpen?" tanya Tasya.

"Masa? Kebawa itu, tadi pagi aku telat bangun, belum beresin jadwal," jelasku.

"Lo udah nge-Army lagi?" tanya Sesil sambil membereskan buku-bukunya.

"Itu hadiah dari kak Mino," ucapku.

Sontak JesSesTas melihat ke arahku.

"OMG, kakak lo yang swagnya minta ampun itu. Jutek banget anjir," ucap Sesil.

"Cute abis, bikin diabetes melitus, kayak Suga BTS," lanjut Tasya.

"Tapi kalo sama Lisa baik banget. Kalo sama kita sukanya marah-marah," sahut Jessica.

"Betul," kata Sesil dan Tasya hampir bersamaan.

"Mino gitu banget ya?" tanyaku.

Lalu teman-teman ku hanya mengangguk sambil membereskan barang-barang mereka yang ada di atas meja.

Aku dan Sesil sudah siap untuk pulang. Tapi seperti biasa meja Tasya dan Jessica yang berantakan selalu menghambat mereka untuk pulang cepat.

"Tau ah, pulang aja yuk Lis," ajak Sesil yang tak sabar ingin pulang.

"Wehe.. gue udah kelar," teriak Jessica saat aku dan Sesil keluar dari kelas.


✍✍✍

"Lah Tas? Kok kamu ngikut?" tanya Sesil.

"Aku pengen pulang naik bus," jawab Tasya.

"Kalo lo item jangan nangis," ujar Sesil sewot.

"Lis kok lo brenti? Halte bus di sana kali," teriak Jessica saat aku berhenti di loby.


"Aku di jemput," ucapku.


"What? What? Jemput siapa? Kan Tante sama Om ke luar kota?" ucap Tasya.


"Kak Mino kalo nggak kak Mia," jawabku.


"Mino please," gerutu Sesil.

"Ya Allah, semoga Lisa di jemput kak Mino," ujar Jessica.

"Lissss Lis... kak Mino aja yang jemput Lis..." ucap Tasya.

"Ala tapi juga percuma," lanjut Tasya.

"Kak Mino nggak akan keluar dari mobil," ucap mereka bersamaan.

"Kenapa nggak keluar?" tanyaku.

"Kan lo yang minta," ucap Sesil.

"Iya sorry, aku lupa," ucapku sambil menggaruk-garuk kepalaku.

"Sesil ogeb," ucap Jessica sambil menampar pantat Sesil.







"Eh kalian nggak mau pulang nih?" tanyaku.

"Enggak lah, " ucap mereka bersamaan lagi.

"Kalo gitu, aku beli es teh dulu. Kalo kakak ku dah dateng bilang tungguin," jelasku.

"Sip," ucap mereka bersamaan LAGI.

Aku berjalan ke mobil yang menjual es teh di dekat kawasan SMA Hamwilton, yang jaraknya lumayan dari loby tempat teman-teman ku berada.

Lost MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang