Chocolate

25 6 2
                                    

Sore ini, aku akan bersiap untuk PUN besok. Keluar dari kamar mandi aku ingin merebahkan diri sebentar di tempat tidur.

"Awww.." lirih ku, saat tak sengaja kepalaku terbentur sesuatu yang keras.

Aku duduk dan melihat, apa yang sebenarnya mengenai kepalaku.

Oh.. rupanya buku hitam itu.

"Kayaknya aku udah mindahin kamu ke meja deh.." aku berbicara pada benda mati itu.

Keinginan ku untuk belajar menjadi tertunda, karena aku justru tertarik membaca buku ini.

Aku terus membolak-balik kan buku itu, sambil sesekali tertawa. Hingga kau sampai di halaman yang ku tulis secara acak-acakan.

_______
20 Desember 2015

Apa dia ngga tau?
Aku ngga mau punya crew bareng sama dia!
Emang cuma gegara jumlah views di Instagram nya banyak dan di comment jempol sama The Chainsmikers itu udah keren?
_________

Seperti nya aku pernah mendengar nama The Chainsmikers? Oh.. iya, Dj yang Tasya pernah bicarakan.

Lalu siapa yang aku maksud dengan "dia" ini?

Dan seperti biasa,

Rasa sakit itu kembali, saat aku mencoba mengingat.

"Lissaaaaa, bantuin mama.. "

Terdengar teriakan Mama dari lantai bawah yang berhasil membuyarkan ku.

"Iya maa..."
Segera aku bergerak turun.

Dari tangga, terlihat Mama yang sedang berkutat dengan seorang pria pengantar barang. Juga nampak beberapa kotak kardus ada di teras rumah. Tanpa menghentikan langkahku,  aku terus berjalan mendekati Mama.

"Ada apa ma?" tanyaku.

"Makasih ya mas, Anu.. Lis, bantuin mama masukkin kotaknya ke ruang tengah," sambung Mama.

Pria pengantar barang tadi sempat menawarkan bantuan untuk membantu Mama, tapi Mama menolak dan justru menyuruh ku.

Setelah pria tadi keluar dari rumah, aku mulai buka mulut.

"Kenapa ngga bapaknya aja sih ma?" ucapku.

"Biar kamu kerja, ngga di kamar aja, " jawabnya yang ku sambung dengan tawa.

Sampai di ruang tengah, aku kembali membuka mulut.

"Isinya apa Ma?"

"Ini belanjaan buat sebulan, Mama sama Ayah lagi sibuk-sibuknya, jadi nggak sempet belanja, maaf ya Lis.., kamu jadi sering sendirian nanti, entar kalo lagi longgar kita liburan deh.." jelasnya panjang lebar.

"Oh.. aku buka ya mah.." ujarku yang disambung anggukkan Mama.

Kotak pertama sayur, kotak kedua peralatan mandi sama sabun pel, kotak ketiga dan yang terbesar dari ke empat kotak isinya makanan ringan.

"Ini kotak pasti buat aku?" ucapku dengan senyum lebar.

"Iya.." sambung Mama sambil mengacak-acak rambutku.

Dengan perlakuan Mama yang mengacak-acak rambutku, itu sama seperti mendapat tiket untuk mengacak-acak isi kotak itu.

Keripik kentang, rumput laut, keripik singkong, susu coklat, keju, roti, dan coklat. Coklat dengan bungkus berwarna merah muda.




















____
"Ini coklat buat kamu Lis," ucap seorang gadis.
"Jangan sok baik ya, minggir sana,"
"Jangan gitu Lis..." ucap gadis lain yang sepertinya ku kenal.

_____
"Aish... Tangan ku kotor,"
"Lo ngga suka kotor ya?" ucap seorang pria.

"Eh.. iya, lengket nih kena coklat"
"Nih pake aja sapu tangan gue," lanjutnya

_____
"Baik banget tiap hari ngasih coklat," ucapku.



























"Aduh..." lirihku sambil memegangi kepalaku.

"Kenapa Lis?" tanya Mama.

"Tadi aku kayak.." lanjutku.

"Kenaapa?" seperti biasa Mama selalu memotong ucapanku sebelum aku selesai,

"Nggak kok ma.. aku pusing," ucapku dengan senyuman segaris.

"Ya udah ke kamar aja sana," sambung Mama.

Aku menaiki tangga sambil berfikir tentang kejadian tadi. Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku berfikir aku adalah seorang dengan watak antagonis? Aku benar-benar bingung.

____________
Pom.. pom...

Update lagi deh..
Gimana? Asoy ga?

Kira-kira si "dia" itu siapa ya?
Makanya baca terus

Kalo mau tanya-tanya comment down!
Entar Tun bales kok..

Jangan lupa vote ya Readers tersayang,

Readers be like
*Hue'''

Bye 👍😂😁😑😪😪😘💋😑

Lost MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang