Part 5

85.5K 1K 7
                                    

Di atas Visual Jezy....................

Aku terbangun dan mendapati Stanley yang tidur dengan kepala berada di leherku dan tangan yang memeluk pinggangku erat seakan takut untuk melepasnya.aku mengecup bibirnya sekilas sekaligus melepaskan pelukannya dengan hati-hati dan bangkit dari ranjang.

Selesai mandi aku ke dapur dan mendapati kulkas yang sudah kosong.akhirnya aku memutuskan untuk berbelanja ke supermarket terdekat.aku memakai jaket dan celana jeans panjang untuk menutupi tanda kemerahan yang ditinggalkan Stanley.

Setelah membayar belanjaan,aku keluar dan tidak melihat seseorang berjalan kearahku sehingga aku menabraknya dan belanjaanku jatuh.

"Maafkan aku..."ucapku tanpa melihat.aku memunguti belanjaanku tapi orang tersebut tetap diam disitu.aku mengangkat wajahku melihatnya dan seketika emosiku pun muncul.aku bangkit berdiri dan menatapnya garang.

"Apa yang kau lakukan disini?"bentakku marah

"Owww tenang sayang.aku kesini tentu ingin berbelanja.dan lihatlah...tadi kau berbicara lembut tapi sekarang kenapa bicaramu jadi kasar?"ucapnya tenang

"Itu bukan urusanmu.kenapa kau berbelanja disini?bukankah masih banyak tempat lain yang bisa kau kunjungi"

"Itu terserah padaku.lagipula rumahku di dekat sini dan untuk apa aku harus jauh-jauh berbelanja,jika disini sudah ada tempat yang dekat"ucapnya tidak mau kalah.aku sempat terkejut mendengar dia tinggal di dekat sini.jangan bilang dia sengaja mengikutiku dan memutuskan untuk tinggal disini agar mudah mengawasiku.

"Terserah kau saja"ucapku hendak pergi tapi ditahannya

"Eitttsss...kenapa buru-buru.apa kau tidak rindu padaku?"ucapnya tersenyum manis.jika kalian melihatnya kalian pasti akan langsung terpesona,tapi bagiku itu adalah senyum yang sangat mengerikan.

"Aku tidak akan sudi merindukan pria brengsek sepertimu.enyahlah dari hidupku...aku muak melihatmu"ucapku mendesis dan dia malah menyeringai

"Itu tidak akan terjadi.aku akan membuatmu kembali padaku"ucapnya yakin

"Percaya diri sekali kau"ucapku marah dan meninggalkannya

**********************************

Aku membanting pintu apartemen dan mengusap wajahku kasar.dia disini dan itu bahaya untukku.bagaimanapun juga aku harus cepat-cepat pergi dari sini.

"Ada apa?mengapa kau tampak gelisah?"tanya Stanley yang sudah berada di hadapanku dan itu mengejutkanku.dia hanya memakai handuk dan rambutnya basah.sepertinya dia baru selesai mandi.

"Eh...tid..tidak apa-apa"ucapku berbohong

"Sepertinya ada yang sedang dia sembunyikan.aku akan menyelidikinya nanti"pikir Stanley curiga

"Aku akan membuatkanmu makanan.aku yakin kau pasti lapar"Stanley mengangguk dan menyingkir dari hadapanku.aku melepaskan jaketku menyisakan baju kaus berwarna pink.aku menuju dapur dan memasukkan bahan makanan kedalam kulkas.Stanley keluar dari kamar dengan memakai baju kaos warna hitam dan celana jeans hitam.dia duduk di kursi dan menatapku tajam sekaligus bergairah.

"Dia sudah mulai nakal rupanya"pikirku

Aku membuat spageti untuk kami berdua.aku menaruh dua piring di atas meja dan Stanley mulai melahapnya.aku sama sekali tidak bernapsu makan.pikiranku hanya tertuju pada pertemuan tadi pagi.

"Kau kenapa tidak makan?sedari tadi aku melihatmu melamun terus.apa yang sedang kau pikirkan?"tanya Stanley tajam

"Eh..hh...aku hanya sedang tidak berselera makan"

"Dan apa yang kau pikirkan sedari tadi?"

"Itu...aku hanya sedang punya sedikit masalah dengan pekerjaanku"

Stanley menyipitkan matanya.dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jezy barusan.

"Cepat atau lambat aku akan mengetahui apa yang sedang kau sembunyikan"batin Stanley kesal

Aku bangkit dari kursi dan berdiri di samping Stanley.

"Mulai sekarang kau bebas"ucapku pelan.entah kenapa ada perasaan sedih saat aku mengatakan itu.aku merasa nyaman saat bersamanya,entah ini cinta atau bukan,yang jelas aku takut untuk kehilangannya.awalnya aku mengikatnya hanya untuk kepuasanku semata tapi semakin aku mengenalnya aku semakin berpikir jika aku tidak pantas untuknya.dia baik dan polos tapi aku juga yang telah merubahnya.

Baru beberapa langkah aku berjalan tapi tanganku langsung ditarik kasar.

"Apa maksudmu mengatakan itu?"desis Stanley tajam.dia sangat marah dengan apa yang dikatakan Jezy tadi.kesepakatannya selama seminggu tapi baru 3 hari Jezy sudah membebaskannya begitu saja.dia tidak mengerti dengan apa yang dirasakannya saat ini.seharusnya dia senang Jezy membebaskannya.tapi malah sebaliknya,ada perasaan kecewa,kesal,marah dan takut.takut jika dia akan kehilangan Jezy.ya dia mencintai Jezy,hanya Jezy wanita yang bisa membuatnya merubah pemikiran tentang wanita.hanya Jezy yang bisa membuat perasaannya menjadi kacau.Jezy miliknya...dia tidak ingin Jezy pergi darinya...sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Apa maksudku?bukankah seharusnya kau senang bisa bebas dariku?"ucapku sesak

"Ini baru 3 hari Jezy"ucap Stanley menekankan setiap kata

"Ya aku tau.bukankah itu bagus.aku akan pergi dari kehidupanmu dan kau bisa kembali bebas"

"Kau tidak akan kemana-mana.kau harus bertanggung jawab atas diriku"ucapnya tajam

"Hahaha Kau tidak hamil bukan?dan kenapa aku harus bertanggungjawab atas dirimu?owhhh iya tenang saja,apartemen ini akan aku berikan untukmu dan soal pekerjaan.kau kan mandiri,aku yakin kau bisa mencarinya sendiri"ucapku cuek dan tersenyum manis

Aku mencoba melepaskan genggamannya tapi tidak bisa.genggamannya semakin kuat dan matanya berkilat marah.

"Ini bukan masalah fasilitas tapi ini masalah hati"

"Hati?hahaha...memangnya apa yang aku lakukan pada hatimu?"ucapku tidak perduli dan berpura-pura tertawa

"Kau telah mengambil hatiku.kau membuatku merasa nyaman tiap berada di dekatmu.aku selalu memikirkanmu.perhatianku hanya tertuju padamu.tidak ada satupun wanita yang bisa membuatku menjadi seperti ini.kau mengubahku dan kau membuat hidupku menjadi berwarna.dan terakhir kau Membuatku jatuh cinta padamu"ucapnya serius dan tatapannya mulai melembut.dia mengengenggam kedua tanganku dan aku menghempasnya kasar.jujur ada perasaan senang dalam hatiku mendengarnya juga mencintaiku.tapi aku tidak boleh egois.aku tidak ingin dia berada dalam bahaya.Kenzo adalah pria licik,dia akan menyingkirkan siapapun yang menghalangi rencananya.

"Kau memikirkanku atau tubuhku?"ucapku memanasinya.dia mengeraskan rahangnya dan memegang pundakku kuat.

"Aww......"ringisku

"Aku sudah berkata jujur.terserah padamu mau percaya atau tidak.aku tau kau hanya menjadikanku sebagai pemuas nafsumu dan setelah kau tidak membutuhkan aku lagi maka kau akan meninggalkanku"ucap Stanley tajam dan berusaha untuk menahan amarahnya

"Kau salah Stanley.awalnya memang seperti itu tapi tidak lagi.aku mencintaimu dan aku tidak bisa membohongi perasaanku ini"batin Jezy menjerit

"Tapi itu tidak akan terjadi Jezy sayang.kau telah menjadi milikku.aku tidak perduli saat ini kau mencintaiku atau tidak.karna aku akan membuatmu mencintaku"ucapnya tajam

"Aku bukan wanita yang tepat untukkmu.kau bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku"

"Tidak akan...hanya kau yang aku cintai dan tidak akan ada yang lain.aku akan membuatmu mencintaiku dan hanya bergairah terhadapku"ucapnya sensual dan menyeringai

"Kau salah...aku bahkan bisa mendapatkan laki-laki yang lebih tampan darimu dan bisa membuatku lebih bergairah"ucapku tajam.Stanley mencengkram daguku dan melumat bibirku kasar.

"Kita buktikan ucapanmu itu"ucapnya tajam dan menatapku seolah aku adalah mangsanya yang siap untuk diburu.




































Sexy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang