Part 8

46.2K 895 2
                                    

Jezy keluar dari kamar dengan wajah acuh.dia melewati Stanley dan bersikap seolah tidak mengenal.Stanley menggeram dan berusaha menahan diri untuk tidak menerkam Jezy.Jezy keluar dari apartemen dan pergi menuju kantor.begitupun dengan Stanley yang langsung berangkat kesekolah.

*********************************

Jezy mengumpulkan berkas yang telah selesai dikerjakannya dalam satu tempat.hari ini benar-benar melelahkan baginya.sudah tiga hari dia tidak masuk kantor tentu saja tugasnya semakin menumpuk.

Jezy keluar dari ruangan dan melihat sekeliling,semua karyawan sudah pulang,hanya dia sendiri yang berada di kantor.waktu menunjukkan pukul 21:16 malam.Jezy langsung mengendarai mobilnya.dia hampir sampai di apartemennya tapi tiba-tiba mobilnya mogok.Jezy keluar dari mobil dan mengecek keadaan mobilnya yang sangat mengenaskan.dia merasakan ada seseorang yang berdiri dibelakangnya.saat dia ingin berbalik orang itu langsung membekapnya.Jezy melawan tapi kekuatannya tidak sebanding dengan orang itu.Jezy diseret ke deket gang sempit dan tidak ada siapapun disana kecuali mereka berdua.

"Jika kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja maka jawabannya salah.kau hanya milikku.aku tidak perduli kau sudah memiliki kekasih atau tidak.mulut pedasmu ini benar-benar menggodaku saat di pesta waktu itu.ingin sekali aku melumatnya kasar sampai bengkak tapi karna pria brengsek itu keinginanku jadinya gagal.tapi sekarang aku bebas melakukan apapun padamu karna disini sunyi.tidak akan ada yang bisa menolongmu dari genggamanku.tenang saja,kali ini aku akan bertanggung jawab sayang..."ucapnya menyeringai dan mengelus pipi Jezy yang sudah basah oleh air mata

"Stanley dimanapun kau berada...kumohon...tolong aku...selamatkan aku dari pria brengsek ini"

"Cup...cup...cup jangan menangis sayang...nikmati saja.aku yakin kau akan menyukainya dan akan memintaku untuk mengulanginya lagi"

Kenzo mulai melepaskan bekapannya.dia melumat bibir Jezy dan tangannya meraba tubuh Jezy.Jezy memberontak dan kakinya berusaha untuk menendang tapi Kenzo berhasil menghindar.

"Lepaskan aku brengsek...aku tidak sudi disentuh olehmu..."ucap Jezy berapi dan terus memberontak

"Diam...atau aku akan melakukannya dengan kasar"bentak Kenzo marah dan Jezy tidak bisa berbicara apa-apa lagi.dia tidak ingin Kenzo kembali menyakitinya seperti beberapa tahun lalu

"Bagus...diam dan nikmati saja"bisiknya sensual dan mengecup daun telinga Jezy.Jezy menutup kedua matanya berusaha menahan tangisnya

Di lain tempat Stanley duduk di atas sofa menunggu kepulangan Jezy dan ingin minta maaf.tapi sudah tengah malam begini Jezy masih belum pulang.Stanley merasakan firasat buruk menimpa Jezy.dia langsung keluar apartemen mencari keberadaan Jezy.dia melihat mobil Jezy yang berada tidak jauh dari apartemen.dia menuju mobil itu tapi tidak menemukan Jezy disana.Stanley melihat ada gang sempit yang letaknya tidak jauh dari tempatnya berdiri.dia mulai berjalan kesana dan samar-samar dia mendengar suara isak tangis seseorang dan dia langsung mengenali suara itu.Stanley terus berjalan dan menemukan Jezy dengan pakaian yang sudah robek menampilkan payudaranya yang terbalut bra hitam dan pria yang terus mencumbui lehernya sambil meremas payudara Jezy.Jezy terus menangis dan memberontak tapi pria itu langsung menamparnya.Stanley tidak dapat menahan amarahnya lagi.dia benar-benar murka sekarang.yang ada dipikirannya saat ini adalah membunuh pria brengsek itu.

"Brengsek..."desisnya tajam.dia langsung menarik kerah pria itu dan menghajar wajahnya kuat.pria itu terhuyung dan bibirnya sobek mengeluarkan darah.

"Kau terlambat...aku bahkan sudah mencicipi sebagian dari tubuhnya dan kau tau...rasanya sangat nikmat.aku yakin kau juga sudah pernah merasakannya bukan"ucap Kenzo menyeringai dan menatap Stanley menantang.Stanley mengeraskan rahangnya dan tangannya terkepal erat siap membunuh.

"Akan kubuat mulut busukmu itu berhenti berbicara dan akan aku pastikan jika malam ini adalah malam terakhir untukmu sebelum kau menutup kedua matamu itu"ucap Stanley tajam dan tatapannya seperti elang yang siap memburu mangsanya.

Stanley kembali menghajar Kenzo.Kenzo ingin membalas tapi Stanley langsung menangkisnya.dia terus menghajar Kenzo dan disaat Kenzo hampir kehilangan kesadarannya.dia langsung mengambil pisau dari saku jaketnya.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini"bisiknya dingin dan menancapkan pisau itu ke jantung Kenzo sehingga mengeluarkan darah yang sangat banyak dan saat itu pula Kenzo menghembuskan nafas terakhirnya.Jezy langsung berteriak histeris,dia tidak menyangka Stanley akan menjadi sekejam itu.

"Kau...kau pembunuh..."ucap Jezy histeris

"Kau benar...aku seorang pembunuh.aku akan membunuh siapa saja yang berani menyentuhmu"ucap Stanley tajam dan mulai berjalan ke arah Jezy

"Tidak...jangan mendekat...berhenti disitu"teriak Jezy ketakutan.Stanley tidak menghiraukannya dan langsung memeluk Jezy.Jezy memberontak tapi tenaganya sama sekali tidak sebanding dengan tenaga Stanley.terlebih ekspresi Stanley saat ini sangat menakutkan.aura kemarahan menguar dari dalam tubuhnya.

"Tenanglah jangan takut...aku bersamamu,aku tidak akan menyakitimu tapi aku akan melindungimu.pria sialan itu sudah mati.aku bersumpah akan membunuh siapa saja yang berani menyentuhmu bahkan menyakitimu"ucapnya dingin.Stanley melepaskan Jaketnya dan memakaikannya pada Jezy.Jezy meneguk ludahnya melihat tubuh sixpack Stanley dia langsung membuang muka saat Stanley menyeringai ke arahnya.Stanley menggendong Jezy dan membawanya pulang ke apartemen.

"Kenapa kau memberhentikan mobilmu disitu?"tanya Stanley tajam

"Mobilku tadi tiba-tiba mogok.aku mengeceknya tapi pria brengsek itu tiba-tiba datang.dia membekapku dan menyeretku ke gang sempit itu"mendengar itu seketika wajah Stanley kembali mengeras.Stanley menurunkan Jezy di atas ranjang.Stanley ingin beranjak dari situ tapi Jezy menahannya.Jezy bangkit berdiri dan mendekati Stanley.

"Aku punya permintaan dan aku harap kau tidak keberatan"ucapnya tersenyum dan mengelus rahang Stanley

"Apapun permintaanmu akan aku penuhi sekarang juga"ucap Stanley melembut dan mengusap pipi Jezy

"Hilangkan bekas bibir sialan itu dari tubuhku"ucapku yakin.Stanley menyeringai.sebenarnya dari tadi dia sudah ingin menerkam Jezy.melihat kondisi Jezy yang mengenaskan membuatnya mengurungkan niatnya.tapi mendengar Jezy memintanya untuk bercinta dengannya membuatnya sangat senang dan tidak ingin menyia-nyiakannya.Stanley langsung mendorong Jezy dan menindihnya.malam itu menjadi malam yang penuh dengan suara desahan mereka berdua.

"Malam ini akan menjadi malam terburuk,terindah sekaligus malam terakhir untuk kita berdua.aku akan pergi dari kehidupanmu.aku berharap kau bahagia tanpaku"batin Jezy sedih

*********************************
Stanley terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Jezy disampingnya.dia melihat ada secarik kertas di atas meja dan langsung membacanya.

"Maafkan aku jika ini akan menyakitimu.tapi aku akan tetap pergi dari kehidupanmu.aku tau ini menyakiti kita berdua tapi aku tidak ingin kau mendapatkan banyak masalah karna aku.jangan pernah mencariku.aku bukan wanita yang tepat untukmu.carilah wanita lain yang bisa membahagiakanmu dan mencintaimu dengan tulus.jaga dirimu baik-baik"

Aku mencintaimu Stanley Weldon...

Stanley meremas kertas itu dan melemparnya ke sembarang arah.

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu Jezy.kau milikku...hanya milikku...aku akan membawamu kembali padaku dan setelah itu jangan harap kau bisa lepas dariku.karna sesuatu yang telah menjadi milikku tidak akan pernah aku lepaskan..."ucapnya tegas dan tidak terbantahkan


Sexy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang