Part 2

144K 1.6K 4
                                    

Aku pulang ke apartemen dengan senyum yang tidak pernah pudar.entah kenapa saat melihatnya...aku langsung tertarik padanya.dia membangkitkan sisi liar dan sisi jalangku.aku memang sudah tidak perawan dan itu karna pria brengsek yang memperkosaku waktu umurku masih 14 tahun.dia memperkosaku dengan kasar layaknya jalang.jika kalian berpikir aku menikmatinya,maka jawabannya adalah tidak.aku bahkan jijik pada diriku sendiri.aku memang sering menggonta-ganti pacar.tapi bukan berarti aku juga berhubungan sexs dengan mereka.setelah kejadian itu,aku tidak pernah melakukannya hingga saat ini.tapi saat pertama kali melihat muridku itu,entah kenapa ada desiran aneh dalam diriku saat bersamanya.aku menginginkan sentuhannya,aku tidak perduli dia membenciku ataupun menganggapku jalang.

Aku tinggal di apartemen bukan berarti aku tidak punya uang untuk membeli rumah.aku bahkan bisa membeli rumah yang luas dan megah jika aku mau.hanya saja aku terlalu sibuk sampai aku tidak sanggup mengurus rumah.aku tidak ingin menyewa pembantu untuk mengurus rumahku.aku lebih suka mandiri.karna itu aku membeli apartemen yang tidak terlalu luas tapi nyaman untukku tinggali.

Badanku lengket dan aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.selesai mandi aku langsung berbaring di atas ranjang.hari ini benar-benar melelahkan bagiku.ponselku berbunyi dan tertera nomor yang tidak kukenal.aku tidak perduli dan langsung mengangkatnya.

"Hallo...."

"................"
Tidak ada jawaban

"Hallo ini siapa?"ucapku mulai emosi

"................"

"Jika kau tidak ingin bicara maka jangan telpon aku.kau benar-benar menghabiskan waktuku saja"ucapku mematikan sambungan.ponselku kembali berbunyi membuatku kembali menggeram

"Apa lagi hahhh?"

"Emm....Mi...sss...i..in.i..a..ak..u"ucap suara di seberang dan aku langsung mengenalinya

"Apa kau sudah berubah pikiran?"tanyaku to the point

"I...iya...a..ak..u"gagap

"Langsung ke apartemenku.aku akan mengirimkan alamatnya.kau tenang saja,secepatnya aku akan mengirimkan uang itu ke rekeningmu"ucapku menyeringai

Aku mematikan sambungan dan menelpon anak buahku untuk mengirimkan uang ke rekening Stanley.

**********************************
Aku baru saja selesai memasak dan ingin makan.bunyi bel di depan pintu apartemen membuatku menghentikan aktivitasku.aku menuju pintu depan dan membuka pintu.saat itu juga aku langsung terpesona pada sosok yang berada di hadapanku.

"Dia sangat menggairahkan"pikirku

Stanley berdiri di depan pintu dengan wajah cemas.

"Masuklah...aku baru saja ingin makan.makanlah denganku.aku yakin kau juga lapar"ucapku menariknya masuk dan menutup pintu.Stanley duduk di meja makan dan memandangku takut.

"Kau tenang saja.aku tidak akan memakanmu sekarang...tapi..... nanti"ucapku sensual dan sekarang wajahnya berubah menjadi pucat pasi

Stanley memakan makanannya dengan lahap.aku tersenyum melihatnya.

"Selesai makan...kau temui aku dikamarku"ucapku berlalu

***********************************
Stanley masuk ke dalam kamar dan dia langsung mendapatkan pemandangan yang sangat menggiurkan.dia pria normal dan ini adalah pertama kalinya dia melihat wanita hanya memakai lingerie saja.dia bergairah sekaligus ketakutan.demi tuhan dia masih perjaka.

Jezy berbaring di atas tempat tidur dan menatap ke arah Stanley dengan tersenyum menggoda.jezy bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah Stanley yang masih setia berdiri di depan pintu.dia menarik tangan Stanley dan menutup pintu.Jezy berdiri membelakangi pintu dan membawa Stanley ke pinggir ranjang.Stanley gemetar saat Jezy melepaskan kemejanya.Kemudian Jezy mengelus dada dan perut  Stanley yang berkotak-kotak itu.tangannya naik ke leher Stanley dan menarik tengkuknya.

"Aku menginginkanmu"bisiknya sensual dan menjilati telinga Stanley.dia mendorong Stanley ke atas ranjang.Stanley ingin bangkit tapi Jezy langsung menahannya.Jezy mengikat kedua tangan Stanley di samping kiri dan kanan ranjang.dia menaiki ranjang dan menindih Stanley.Stanley menahan napasnya saat melihat payudara Jezy.

"Payudaranya memang kecil,tapi dia tetap terlihat menggairahkan"pikir Stanley

Jezy mengelus setiap inci wajah Stanley dan berhenti pada bibirnya.

"Kau tau...bibirmu ini telah menjadi canduku.bibirmu sangat manis sampai aku ketagihan untuk mencicipinya"ucapku frontal

Aku mengucap bibirnya dan langsung menciumnya.Stanley tidak menolak ataupun membalas ciumanku,dia hanya diam saja.aku yakin sebelumnya dia tidak pernah berciuman.aku menggigit bibirnya kuat dan dia meringis kesakitan.lidahku masuk ke dalam mulutnya dan bermain disana.tanganku tidak tinggal diam.yang satu menarik tengkuknya memperdalam ciuman dan yang satu lagi mengusap-ngusap dada dan perutnya.ciumanku berpindah pada lehernya,aku mencium,menghisap sekaligus menggigit kecil disana.Stanley menggigit bibirnya agar tidak mendesah.ciumanku berpindah pada dada dan perutnya itu.aku memberikan tanda di sekitar tubuhnya itu.

"Aaahhhh......"desah Stanley akhirnya

aku kembali melumat bibir Stanley.dia mulai berani membalas ciumanku meskipun masih kesusahan mengimbangiku.aku melepaskan pagutanku secara sepihak dan wajah Stanley terlihat tidak suka dengan yang kulakukan.aku sengaja mendekatkan leherku pada wajahnya.saat dia ingin menciumku,aku langsung menarik diriku.

"Tidak semudah itu sayang"ucapku cuek.Stanley menarik tali yang mengikat tangannya itu sebagai pelampiasan kekesalannya.

"Dia membangkitkan gairahku...ingin sekali aku menerjangnya,mencicipi setiap jengkal kulit mulusnya itu dan membuatnya menjerit dibawahku.wanita ini membangkitkan sisi liarku.dia membuatku gugup sekaligus bergairah"batin Stanley kesal

Jezy kembali mencium dada Stanley.saat merasakan junior Stanley berdiri tegak dan minta dipuaskan.Jezy langsung menghentikan aktivitasnya.

"What the fuck..."batin Stanley menggeram

Jezy turun dari atas ranjang dan berjalan ke arah pintu.dia sengaja membuat Stanley bergairah dan menyiksanya,meskipun saat ini dia juga sudah sangat bergairah.Jezy sengaja tidak melepaskan ikatannya,dia yakin jika dia melepaskannya maka Stanley akan langsung menerjangnya.

"Tidurlah...aku yakin kau lelah"ucapku tersenyum miring dan menutup pintu.

Stanley mengerang frustasi.dia sudah sangat bergairah dan ingin dipuaskan.dia ingin sekali meminta Jezy untuk tidak meninggalkannya dan melanjutkan kegiatan mereka.tapi dia terlalu gugup dan dia juga berpikir jika disini dia hanyalah pelayan.dia tidak berhak mengatur Jezy.bagaimanapun juga saat ini Jezy adalah tuannya.dia memutuskan untuk tidur meskipun harus menahan rasa sakit pada selangkangannya.

Sexy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang