21

1K 82 3
                                    

   Pagi ini gue sudah berangkat ke kantor lebih awal. Seperti biasa setelah sarapan bareng dengan callista gue pun langsung pergi untuk mengurusi perusahaan gue.

"Pak kita harus meeting sekarang" kata sekertaris gue dengan wajah gelisah

"Kenapa harus sepagi ini? Masih bisa siang kan?" Tanya gue

"Sepertinya ada masalah dengan client-client kita pak"

"Masalah? Masalah apa?"

  Gue pun langsung beranjak bangun menuju ruang meeting dan sudah banyak orang disana menunggu gue

  Gue pun langsung duduk di kursi gue dan melihat isi map-map yang di ajukan ke gue

  Gue pun langsung berdiri dan menjelaskan satu persatu permasalahan yang sedang perusahaan gue alami.

"Jadi seperti itu penjelasan saya, apa ada yang kurang paham?" Setelah mendengar penjelasan gue, client-client gue pun mulai memahaminya sambil menangguk-angguk kepala.

  Gue harap dengan respon seperti itu, itu berarti menandakan tanggapan positif dengan perusahaan gue.

  Meeting pun selesai gue kembali ke ruangan gue dan menghempaskan tubuh gue di kursi

"Huftt"

"Bapak hebat bisa mengatasi masalah dalam sekejap" kata sekertaris gue sambil tersenyum

"Kalo saya siap saya yakin saya bisa mengatasinya dengan mudah" jawab gue dengan senyuman

  Sekertaris gue pun langsung langsung pergi meninggalkan gue di ruangan.

  Ponsel gue pun berbunyi dan tertera nama sherly disana, gue pun mengabaikannya dan kembali membuka laptop mengerjakan pekerjaan gue. Sherly terus menerus menelphone gue membuat gue terganggu, saat gue ingin mengangkatnya telephonenya pun mati dan tbtb masuk pesan masuk

From : Sherly
To : Daffa

Kalo sampai nanti siang kamu nggak datang ke rumah, kita liat apa yang akan terjadi dengan seseorang yang kamu cintai

  Gue berdecak kesal setelah membaca pesan itu. Bisa-bisanya sherly mengancam gue seperti itu. Ini nggak akan gue biarin. Gue pun beranjak bangun dan pergi dari kantor menuju rumah.

****

  Gue masuk ke dalam rumah dan terlihat mamah dengan tangan yang sedang di ikat dengan tali dan mulut yang di tutup dengan lakban

  Gue pun langsung menyamperi mamah dan membuka tali dan lakbannya

Bughhh

  Tbtb kepala gue terasa terpukul dengan benda keras membuat penglihatan gue mulai kabur dan hilang.

  Gue membuka mata gue dan langsung melihat sherly yang sedang duduk di depan gue. Gue pun ingin menyamperinya tbtb tubuh gue tidak bisa gerak karna tubuh gue penuh dengan tali yang melilit di badan gue dan tali itu di ikat di kursi yang sedang gue duduki sekarang

"Apa yang lo lakuin sher?!" Teriak gue kesal

"Daffa sayang.. ini balasannya karna kamu sudah bersifat seperti itu ke aku dan sania" jawab sherly dengan nada merayu

"Lepasin gue!"

"Tidak akan, kamu akan selalu disini bersama aku dan sania"

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang