24

1K 79 4
                                    

Daffa Pov

"Daffa ayo dong makan, kamu tuh mau mati ya? Dari kemarin tuh kamu belum makan"

Di samping gue, sherly terus menerus memaksa gue untuk makan, tetapi gue terus menolaknya

"Daffa! Plis jangan buat aku marah ya daf, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa! Liat wajah kamu daf liat!"

Sherly pun memaksa wajah gue untuk melihat ke cermin dan terlihat disana, terlihat wajah yang pucat dan lesu terpantul disana, yup itu adalah wajah gue.

"Daf, aku mohon ayo makan"

"Lebih baik gue mati dari pada tinggal bersama lo" jawab gue tajam dan menghentakan tangannya yang ada di lengan gue

"Kamu ngomong apa si daf! Seterah kamu deh, aku capek ngelayanin kamu terus!"

  Sherly pun langsung beranjak dari kasur dan keluar dari kamar.

  Pintu terbuka kembali dan terlihat sania dan sherly disana. Mereka berjalan mendekati gue, sania pun langsung bergelendot di tubuh gue

"Papah!! Papah kok jarang keluar kamar? Papah nggak bosan ya?" Ucap sania di tubuh gue

"Papah sania mau beli mainan, papah mau temenin sania nggak? Mau dong pah" gue melepaskan tangan sania yang ada di lengan gue

"Om nggak bisa, sania pergi sendiri aja"

"Daf kali ini adalah permintaan sania, plis temenin sania beli maianan"

"Gue udah bilang gue nggak bisa!" Bentak gue ke sherly

  Melihat gue membentak ibunya, saniapun langsung menangis kencang membuat keberisikan disini

"Papah jahat!! Papah galak sama mamah!!" Ucap sania di selasela tangisnya

"Sstt, om minta maaf jangan nangis lagi ya" gue pun mendiamkan sania yang menangis

"Sania akan terus nangis kalo papah nggak mau temenin sania beli mainan!" Kata sania membuat gue kesal

"Oke! Om akan temenin sania, jadi sekarang sania diam!" Kata gue yang sedikit kencang

  Sania pun diam dan gue pun langsung beranjak bangun dari kasur dan membereskan pakaian gue.

***

Saat ini sania sedang menarik-narik tangan gue untuk memasuki satu persatu toko mainan di daerah Mall terkenal di jakarta.

  Sania terus menerus menarik tangan gue untuk melihat mainan-mainan perempuan yang dia tunjukan. Satu mainan dia sudah dapat kan. Sania mengajak gue masuk ke dalam toko mainan yang lebih besar.

"Papah sama mamah tunggu sini ya, aku cari mainannya dulu" kata sania membuat gue menunggunya bersama sherly

"Daf aku seneng deh akhirnya kita bisa pergi bareng lagi, apalagi sekarang ada sania yang menambah keceriaan" kata sherly sambil melingkarkan tanganya di lengan gue dan gue pun melepasnya 

Gue pun berjalan mencari tempat duduk di sekitar toko dan terlihat disana ada tempat duduk kosong membuat gue berjalan mendekatinya, tetapi saat ingin mendekati tempat duduknya, tbtb ada seorang yang sedang hamil mendudukinya duluan membuat gue berhenti mendekati tempat duduknya

  Saat gue ingin berbalik tbtb terlihat wajah yang sangat tidak asing disana membuat gue kembali menatapnya.

"C-callista.." lirih gue saat melihat wajahnya

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang