"Lama?"
"Gk. Gue baru.."jawab orang itu
"Sekarang gue mau tanya sama lo.. Gimana hubungan lo sama Aleta?"
"Hubungan gue..."
▪☆☆▪☆☆▪
"Nomor yang anda tuju..."
"Angkat dong Za'.."
"Nomor yang anda tuju..."
"Aaghh.. kenapa gk ada kabar gini sih? Reza kemana coba?"keluh Aleta
"Dari kemarin perasaan Reza kayanya ngehindar dari gue deh.. di sekolah gue panggil pura pura budek!"lanjut Aleta
"Apa dia bakal kaya Dio?"lirih Aleta
Semenjak insiden dengan Maya dan keluar dari rumah sakit Reza sudah jarang menghububgu Aleta hingga sekarang tak ada kabar sama sekali. Aleta pikir pria itu sedang sibuk dengan ekstrakurikuler yang akan dilombakan saat perseni sekolah nanti. Namun Aleta tak tenang. Ada yang aneh dengan pria itu. Aleta merasa Reza akan berubah seperti Dio dan melupakan ia kembali..
"Apa besok ultah gue juga gk dia ingat?"gumamnya dengan pandangan kosong ke luar balkon
Sibuk dengan pemikirannya namun harus buyar dengan ketukan pintu. Ia menoleh sudah ada Alexa dengan keadaan siap..
"Let gue pamit yaa mau jalan bareng Ferdo.. lo tungguin gue sampe pulang.."pamiy Alexa
"Hmm"gumam Aleta
"Sendirian!! Apes banget hidup gue elah.."keluh Aleta saat mobil Ferdo yng membawa Alexa meninggalkan halaman rumah
Aleta pun menyibukkan diri dengan kegiatan membosankan baginya. Hingga hari telah larut..
"Aghh.. lama banget sih Alexa!!! Udah malam juga! Apa dia rayain ultah di luar?"pikirnya
"Jahat banget kalau bener dia ultah di luar!! Masa gue ultah di rumah sendiri tanpa orang lain selain gue?!!"keluhnya
"Aghh mami pap..."tiba tiba lampu padam dan Aleta paling takut dengan gelap.
Tidur di kamar saja tidak ia padamkan lampunya. Dan sekarang? Lmpu padam dengan keadaan rumah yang sepi? Hanya dirinya seorang..
"OMG... serem banget ni rumah? Tau gini punya rumah yang kecilan dikit deh.."gerutunya pelan dengan posisi tetap di ruang tamu duduk di sofa memeluk lutut..
Tiba tiba..
Kriieeettt..
"Apaan tuh? Alexa lo pulang?"takut Aleta
"Lex jangan main main elah!"
Brakkk..
"Agghhhh.."triaknya dengan menutup matanya dengan kedua tangannya..
Tiba tiba iya merasa sofa didudukinya goyang.. ada yang duduk? Pikirnya. Hantu bukan?
"Happy Birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday. Happy birthday.. happy birthday...."
Mendengar itu pun Aleta membuka matanya dan pertama yang ia lihat adalah pria yang selama ini membuatnya pusing tanpa kabar..
"Reza?.."ia pun langsung memeluk pria itu dengan erat "Gue takut lo ninggalin gue tau gk!?"keluhnya
"Gue gk bakal ninggalin lo.."jawab Reza dengan melepas pelukan dan menghapus air mata Alea dengan ibu jarinya.
Pria itu tiba tiba mengeluarkan kotak kecil dan berjongkok di depan Aleta yang sedang duduk di sofa..
"Aku bukan cowok romantis. Aku bukan cowok yang pinter nyusun kata kata buat ceweknya. Dan aku juga gk suka ngomong muter muter.. tapi yang jelas. Perasaan aku udah utuh buat kamu. Intinya.. would you be mine?"
"Kalau kamu terima.. buka kotaknya. Kalau gk. Cukup turunkan tangan aku dan masukkan kembali kotak..."belum sempat selesai Aleta langsung membuka kotak dan memeluk Reza dengan senyum di wajah keduanya..
Di depan pintu utama.. kedua pasangan itu pun melihat semuanya dengan kue yang masih di tangan Alexa buat kembaran..
"Bahagia my twins.."batin Alexa
.
.
.
End