8#

169 6 0
                                    


Aleta kembali. Kembali menjadi gadis dingin dan cuek. Dan itu membuat Alexa takut. Takut kalau Aleta kembali maka dia akan lepas kontrol. Takut jika sang kembaran akan cepat meledak emosinya.

Dan sekarang terbukti..

Aleta sedang di kantin dan tengah memarahi juniornya karna makanan yang dibawa anak itu tumpah dan mengenai seragam Aleta..

"Lo kalau jalan ngeliat yang bener! Mata uda empat juga masih burem?"ketusnya.

"Ma-maaf kak. Sa-saya g-gk sengaja."tunduk sang junior

"Lain kali liat jalan"setelah mengucapkan itu Aleta pergi namun terhenti karna seseorang yang beberapa hari menyakiti perasaannya

"Aleta? Lo kenapa?"tanya heran

"Gk papa deh keknya."jawab Aleta dan melangkah namun kembali terhenti dengan suara...

"Aleta?"aleta pun berhenti namun tidak berbalik ataupun melirik. Dia hanya memasang wajah datar dan wajah angkuh yang terlihat. Alexa yang melihat dari jauh hanya geleng geleng kepala!

"Lo kenapa? Lo marah sama gue? Gue minta maaf!?"bujuk Dio. Dan bertepatan dengan itu Cristi muncul di depan Aleta dengan wajah sinisnya

Aleta melanjutkan jalannya tanpa menjawab Dio. Saat melewati Cristi ia sempat menabrak pundak Cristi dengan kuat hingga hampir jatuh bila Dio tak cepat cepat menahannya..

"Lo keterlaluan Aleta?!"marah Dio.

Tapi Aleta hanya mengedikkan bahu acuh dan melanjutkan jalannya dengan senyum miringnya.

▪☆☆▪☆☆▪

Setelah pulang sekolah kedua gadis itu sekarang berada di kafe Rose untuk menenangkan pikiran masing masing.

Aleta merasa lelah dengan semuanya. Dari tugas sekolah yang harus ia selesaikan karna ia murid masih tergolong baru. Dan yang sangat melelahkan buat Aleta yaitu dengan perasaannya. Ia lelah. Lelah dengan sikap sok tegarnya.

Namun ia tak mau membuat Alexa, kembarannya khawatir dan memikirkannya. Apalagi di sekolah Dio sangat nyaman berada di dekat Cristi dan selalu memberi perhatian lebih pada gadis itu. Dan sikap Dio tentu membuat Cristi menjadi jadi.

Ingin rasanya Aleta maju menarik Dio memberi jarak antara Dio dan Cristi. Namun sadar akan kenyataan. Antara Aleta dan Dio tak ada hubungan apa apa. Hanya teman. Tidak lebih!!

Merasa sadar dalam pikirannya!

Dadanya kembali sesak!

Serasa jantungnya tak lagi berdetak!!

"Sakit Tuhan!!"jeritan hatinya

"Lo ingkar janji Yo! Lo gk mikirin gue! Lo terlalu sibuk sama cewek lo!"lanjut batinnya yang menangis

Alexa tau pikiran Aleta. Mereka kembar. Mereka saling mengerti satu sama lain. Dan melihat kesedihan Aleta membuat Alexa merasa ikut rapuh.

Ingin rasanya ia menonjok muka Dio dan mencakar Cristi. Namun ia sadar. Ia bukan Aleta! Aleta gadis kuat dan tomboy yang lebih sering diam. Aleta yang jago bela diri dan selalu jadi penyelamat untuk Alexa dari SMP.

Alexa hanya gadis cantik dan anggun walau kadang dia sering bawel dengan orang. Alexa lemah. Alexa manja. Alexa selalu mencari pelindung dan hanya bisa menyemangati orang yang jadi pelindungnya.

"Let. Gue tau apa yang ada di otak lo! Tapi..."ucap Alexa terpotong dengan cepat oleh Aleta

"Gue gk papa.. lo santai aja. Gue bisa! Gue kuat kok Lex!"ucap Aleta dengan senyumnya. Senyum paksa tentunya.

Alexa merasa jadi kembaran yang tak berguna untuk Aleta.. "maaf gue gk bisa jadi kembaran yang berguna buat lo! Tapi yang harus lo tau. Gue sayang lo Aleta. Gue sayang lo kembaran gue!"batinnya

"Yaudah balik yuk! Mo hujan."ajak Aleta dan bangkit berjalan duluan dan diikuti Alexa di belakangnya yang tengah menatap punggung sang kembaran

Tanpa mereka ketahui sepasang mata menatap mereka. Ralat. Khususnya Aleta! Menatap Aleta dengan benci. Menatap dengan amarah yang tertahan!

"Gue bakal ngebuat lo hancur Aleta Audyani Ramandra!"desisnya dengan tatapan tajamnya

♢♢♢♢
.
.
.
.
.
Musuh Aleta kali ya?
Mungkin!
Pusing gue ngetik cerita. Berasa gakje😅😂

Tapi please vote nya yaa...

Twins But DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang