+++Aleta trus berjalan menuju kantin seorang diri dengan telinga di sumpel headphone dan fokus pada ponselnya hingga tak sadar saat belokan lorong seseorang sedang berjalan dengan santainya dan...
Dugk
"Aww.."
"Kalau jalan pake mata!"ucap orang itu dengan menatap tajam pada Aleta yang sedang menunduk menahan sakit pada bokongnya
Aleta walau memakai headphone namun pendengarannya sangat tajam untuk mendengar kata orang itu hingga ia berdiri dan menatap orang itu tepat di matanya sambil bersedekap.
Orang itu terpaku. "Mata itu? Iya'?"batinnya
"Kalau jalan pake kaki. Bego banget jalan pake mata! Mata ya buat ngeliat lah!"ketus Aleta membuat kesadaran orang itu muncul
Dengan mengerjapkan mata dan mengembalikan ekspresinya orang itu meninggalkan Aleta tanpa melihat Aleta sedikit pun
"Budek!"satukata yang membuat orang itu berhenti tanpa menoleh pada Aleta
"Kalau bener dia Iya'? Gue bakal buktiin kalau bener. Kembaran Eca!"batinnya dan melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan ekspresi Aleta yang menahan amarah
"Cowok aneh. Dasar tembok! Bukannya minta maaf juga. Ihh nyebelin banget!"gerutunya
▪☆☆▪☆☆▪
Suasana kantin yang ramai seketika jadi hening saat melihat Aleta masuk, namun dengan wajah datar ia mengedarkan pandangan mencari Alexa.
Saat ia melihat meja Alexa iapun melangkah mendekat namun langsung berhenti ketika melihat banyak pria yang bergabung dengan Alexa.
"Ni Alexa gaulannya ma cowok ya? Gk ada apa temen ceweknya?"batin Aleta heran
"Aleta?"panggil Alexa wajah berbinar. Beda dengan Aleta yang meringis mendengar suara cempreng kembarannya. Iapun melanjutkan jalannya dengan wajah yang di buat datar sedatar datarnya!
"Aleta ayo duduk. Gue nungguin lo tau!"ucap Alexa dan menarik tangan Aleta duduk di sampingnya dan tepat di samping pria yang tabrakan dengannya di koridor
"Cowok tadi?"batinnya dengan menolehkan wajah pada pria itu sebentar
"Oh ya guys kenalin ini kembaran gue Aleta. Let kenalin ini temen temen gue. Sorry gue temennya cowok semua!"ucap Aleta dengan nyengir kuda yang di balas Aleta dengan memutar mata jengah
"Gue Aleta Audyani Ramandra. Panggil Aleta."singkatnya
"Reno lodwik. Panggil Reno"dengan gaya alaynya menurut Aleta
"Alvian putra Peter. Singkatnya Putra"dengan kedipan mata. Aleta melihat itu hanya memutar mata malas
"Fero Bramastya.panggil Fero aja"dengan senyum tipisnya
"Alendio Feroga Dametra. Panggil Dio."ucap cowo itu dengan wajah datar.
Aleta merasa bagai ada listrik dalam keduanya saat berjabat tangan. Merasa ada perasaan aneh. Namun Aleta tak mau ambil pusing
"Matanya? Biru? Kaya kenal deh?"batin Aleta yang sibuk menatap mata Alendio membuat pria itu menegang melihat mata Aleta
Deg.
"Iya'? Gue yakin Aleta itu iya'!"batin Alendio
Ekhem...
Sebuah deheman yang berasal dari Alexa menyadarkan keduanya. "Gue yakin dengan pikiran kalian guys."batinnya dengan senyum kecil
Setelah itu mereka sibuk dengan makanan masing masing hingga bel masuk pelajaran terakhir berbunyi dan membuat mereka berpisah karna beda kelas..
▪☆☆▪☆☆▪
Di sebuah kamar bercat hitam putih dengan gaya simple namun terlihat modern terdapat gadis cantik sedang melamun di balkon kamarnya hingga suara pintu terbuka membuatnya menoleh mendapatkan sang kembaran berjalan menuju padanya..
"Lo inget sesuatu?"tanya Alexa dengan pandangan lurus ke depan
"Kayaknya! Apa gue pernah deket sama seseorang sebelum kecelakaan?"tanya Aleta serius menatap tepat di mata Alexa
Alexa tersenyum dan menjawab.. "mata biru? Lo liat mata Dio kan?"tanya Alexa dan di angguki Aleta
"Dia sahabat lo waktu kecil. Kenapa gue bilang sahabat lo bukan sahabat kita? Karna lo tau gue orangnya milih milih teman kan? Jadi dulu waktu 10 tahun lalu..."Alexa menceritakan masa lalu Aleta tanpa terlewat sedikit pun
[][][]
.
.
.
.
Please votmen yaa..😊