10#

186 7 0
                                    

Pria itu sudah berada di depan kelas Aleta menunggu gadis itu keluar kelas untuk ke kantin bersama...

"Reza?"panggil Aleta bingun. Ngapain dia disini?  Pikirnya

"Eh!? Aleta."ucap Reza dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Salting? Kali!

"Ngapain?"

"Em. Anu.. gue.. nungguin lo."belum sempat menjawab Reza dengan cepat melanjutkan "kantin bareng."ia langsung menggenggam tangan Aleta menuju kantin.

"Nyaman brooo!!"jerit hatinya dengan pipi yang merah.

▪☆☆▪☆☆▪

Rame..

Kantin kek pasar pikir Aleta. Ia terus menjelajahi isi kantin hingga matanya menuju satu titik. Di sana. Di meja pojok kantin. Dio dan Cristi berdua. "Bahagia ya lo sama dia?"batinnya dengan tatapan sendunya

"Hmm Let.. kita di sana aja ya?"tanya Reza. Aleta hanya mengangguk

Reza membawa Aleta menuju meja kosong yang tepat dibelakang meja Dio dan Cristi..

"Sorry. Cuma ini yang kosong.."ucap Reza dengan melirik meja Dio dan Cristi

"Gk papa."jawab Aleta dengan senyum tipis

"Cantik."batin Reza membalas senyum Aleta

"Mau pesen apa?"tanya Aleta

"Eh? Gue nasi goreng sama jus alpukad aja."

"Ok."

...

"Ni pesenan lo."

"Oyy.  Elah. Berdua aja ni? Boleh gabung?"

"Duduk aja kali Lex!"jawab Aleta dengan wajah datar

"Sayang pesen apa?tanya Alexa pada sang pacar. Alvian

"Samain aja."jawab Alvian dengan senyum pada pacarnya

"Alay!?"cibir Aleta. Dan Reza hanya cekikikan sedang Alexa dan Alvian mendengus malas dengan komentar Aleta

▪☆☆▪☆☆▪

"Aleta"

Yang dipanggil hanya berhenti tanpa menoleh. Karna ia sudah hafal pemilik suara itu. Dio. Mau apa lagi sih? Pikirnya

"Let. Lo balik sama gue ya?"Belum aleta menjawab. Sudah ada suara familiar yang menjawab duluan..

"Aleta bareng gue."pemilik suara itu berjalan menuju keduannya dengan wajah datar dan kedua tangan dimasukkan di saku celanan

"Lo siapa?"

"Gue Reza."

"Let. Ayok"ucap Dio tanpa menghiraukan kata Reza dengan menarik tangan Alera namun di tepis. Bukan Aleta...

"Lo budek? Gue bilang Aleta bareng gue!"ucap Reza dengan menggenggam tangan Aleta.

"Lo siapanya emang?"

"Pacar!"kali ini bukan Reza yang menjawab. Tapi Aleta. Dan mendengar pernyataan tersebut membuat Reza kaget.

"Apa?! Lo becanda kan Let?"tanya Dio tak percaya

"Untungnya apa kalau gue bohong!??"

Sesak..

Itu yang di rasakan pria itu sekarang. "Gue kira perasaan lo sama kek gue?!"batinnya

"Ayo Za'"Aleta menarik tangan Reza yang masih diam hingga ia tersentak. Reza hanya mengikuti Aleta hingga masuk dalam mobil

Dalam perjalanan pun hanya hening. Mereka sibuk dalam pikiran masing masing. Hingga tak tahan lagi Aleta mulai bicara..

"Reza maaf. Gue reflekss.. gue berasa gk nyaman dengan kondisi tadi. Maaf."ucap Aleta dengan menunduk. Membendung tangis yang ia tahan sejak di kantin. Ia merasa di permainkan oleh Dio.

Saat pria itu bersamanya. Keduanya seperti sepasang kekasih. Namun saat Cristi datang. Aleta merasa dilupakan. Dan sekarang. Pria itu datang kembali dan membuat seolah olah tak terjadi apa apa.

Reza menepikan mobilnya dan menghadap Aleta. Ia yakin gadis didepannya itu menangis. Ia pun merengkuh gadis itu. Mengusap punggung Aleta untuk menenangkan.

"Sstt.. udah Let. Gue udah bilang. Lo gk pantes nagisin cowok kek gitu. Lo cuma buang air mata lo dengan percuma."

"Gue sayang dia Za"

"Gue ngerti Let.. ok! Lo boleh nangis sampe lo puas sekarang  gue bakal tunggu"Rezapun terus mengusap punggung Aleta

Ia memejamkan mata. Ia merasa sesak melihat gadis di dekapannya menangis. Menangis hanya karna Pria seperti Dio

"Gue sakit Let liat lo nangis.."batin Reza dengan memejamkan matanya erat agar menahan tangisnya. Ia tak boleh keliatan lemah di depan Aleta karna melihat gadis itu jatuh.

♢♧♢♧
.
.
.
.

SGJ!

Twins But DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang