Ch. 1

836 36 4
                                    

"Dasar pria sialan!" Maki perempuan berambut pirang sebahu itu. Menghentak kesal kakinya lalu membanting bukunya keatas meja perpustakaan.

"Ayo." Pria tinggi yang baru saja datang langsung menyampirkan tas kebahunya, berjalan dengan wajah tak bersalah dan meninggalkan gadis yang sedari tadi menunggunya.

"Kau sudah membuatku menunggu lama dan sekarang? Kau meninggalkanku?" Teriak gadis  tadi.

Bellatrix Sawn. Perempuan manis dengan tubuh mungil yang sedari tadi menggerutu itu melemparkan tas tepat ke punggung pria tadi.

Alexio Abraham Santana. Pria terpopuler dari yang terpopuler di kampus mereka.

"Pulang atau tinggal?" Tanya Alex tanpa peduli dengan punggungnya yang baru saja terkena lemparan tas tadi.

"Kenapa kau sangat lama?" Bella balik bertanya, mensejajarkan langkah mereka dengan masih memandang pria di depannya ini dengan bersungut-sungut.

"Dosen memintaku untuk keruangannya." Alex menjawab singkat, padat, dan jelas. Berbelok menuju parkiran dan menghampiri mobil mewah berwarna hitam mengkilapnya.

"Dia menggodamu lagi?" Bella menaikan intensitas suaranya, menatap Alex yang hanya meliriknya dari ekor mata dan kemudian membiarkannya, lagi.

"Ya."

"Pria sialan terbuat dari apa dia ini?!" Geram Bella dalam hatinya, bagaimanapun ia masih punya sopan santun untuk tidak mengamuk di kampus yang masih sangat ramai dengan mahasiswa dan mahasiswi ini.

"Dan kau membiarkannya?"

"Bisakah kau diam?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku!"

"Aku malas."

Ok, cukup sudah kesabaran Bella. Menghempaskan pintu mobil dan memasang sabuk pengamannya. Tak sedikitpun melirik Alex yang hanya acuh tak acuh padanya, Bella yakin, manusia itu juga tidak akan peduli.

"Dasar manusia batu!" Sungut Bella.

"Hn. Aku tau."

"Bersyukurlah kalau begitu."

"Tentu saja."

Terus seperti itu, tak ada kata akrab dalam pertemuan mereka. Jangankan tertawa, senyum saja rasanya harus menunggu hingga satu abad lamanya dan itu juga tak akan membuahkan senyuman yang bahkan lebih tipis dari helaian rambut itu.

"Arah rumahku tidak kesini." Tegur Bella yang tetap pada pemandangan di luar kaca jendela sana. Terlalu malas untuk melihat pada pemuda yang bahkan wajahnya lebih datar dari pada papan triplek itu.

"Aku memang tidak akan mengantarmu." Ujar Alex, membelokan stir ke kiri dan memarkirkan mobilnya di halaman sebuah cafe.

"Lalu?" Tanya Bella.

"Aku ingin bertemu seseorang." Jawab Alex.

"Siapa?" Bella penasaran.

"Kau akan tau."

Jawaban yang sama sekali tak memuaskan Bella, memilih untuk mengalah dan mengikuti jejaknya-Alex- untuk keluar dari mobil, dan masuk kedalam cafe.

"Perasaannku tak enak." Gumam Bella, berjalan tepat di belakang Alex lalu terpaku ditempatnya.

Orang itu..

Dia..

Demi apa pun, Bella bersumpah ia sangat menyesal untuk ikut bersama Alex.

Sangat.. sangat.. menyesal!







TBC.

Boleh minta VOMENT dong ya? Pls?

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang