J-hope full pov
Aku baru pulang dari sekolah, huh lelah. Aku melihat seorang yeoja turun dari tangga rumahku.
'Siapa dia? Kenapa dia ada disini?'
Astaga aku lupa, diakan guru private adikku. Aku butuh akua. Dia senyum padaku dan menghampiriku.
"Kau baru pulang?"
"Iya, bagaimana dengan adikku?"
"Dia sedang mengerjakan soal soal yang aku berikan"
"Apa dia baik denganmu?"
"Baik, sangat baik"
"Baguslah kalau begitu"
"Kau mau aku buatkan minum apa? Siapa tau kau lelahkan"
"Tidak perlu you, terima kasih"
"Kau yakin?"
"Iya, hmm eggak, nggg yasudah boleh"
Aku lihat you tertawa melihatku. Mungkin aku seperti orang idiot. Tapi sayang jika itu ditolak. Dia pergi ke dapur.
5 minutes later
"Ini"
You meletakan teh di meja tentu ia menunduk. Dan sekarang aku tercengan melihat payudaranya yang besar dihadapanku. Kenapa keadaannya jadi seperti ini? Kenapa hatiku jadi berkedut, butuh oksigen sekarang.
"J-hope, hey!"
"Ya?!"
"Kau kenapa? Melamun?"
"Ahh tidak"
"Yasudah aku ke kamar adikmu lagi ya"
"Kesini lagi ya, kita berbincang. Berikan saja dia soal yang banyak"
"Kau ini kejam sekali, iya aku sebentar saja kesana"
Aku lihat you menaiki tangga menuju kamar adikku. Kenapa ini terjadi begitu cepat. Aku juga lelaki, sepolos polosnya aku, aku juga punya rasa nafsu. Tapi bagaimana ini. Setelah 15 menit diatas dia datang menghampiriku.
"Bagaimana?"
"Apanya bagaimana?"
"Adikku"
"Ohh dia sedang mengerjakan soal, belum selesai"
"Ikut aku"
Aku menarik tangannya menuju kamarku. Dia tidak menolak sama sekali.
"Masuklah"
"Kenapa kita kekamarmu?"
"Masuk saja"
Akhirnya dia menurut ucapanku, you masuk ke dalam kamarku. Saat dia masuk aku mengunci kamarku.
"Ke-kenapa kau kunci?"
"Karena kau"
"Ma-maksudmu?"
Selangkah demi selangkah aku melangkahkan kakiku mendekatinya tapi dia mundur perlahan dan akhirnya dia sampai di dinding.
"K-kau mau apa?"
Aku tetap diam dan tanganku menguncinya di dinding.
"To-"
"Shttt"
"Kau jangan gila"
"Turuti saja, aku tidak akan berbuat kasar jika kau menurut"
Dia hanya diam, seluruh tubuhnya bergetar. Wajahku mendekati wajahnya, sempat ada penolakan. Aku langsung menarik wajahnya dan menciumnya.
"Mpphhh mphh"
Dia memukul dadaku. "Mpphhh lepphhh-aspphh"
Aku kira dia butuh oksigen. Aku melepaskan ciumanku.
Plakk
"Apa yg kau lakukan? Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan padaku?"
"Aku sadar dan benar benar sadar"
Aku mendorong tubuh you ke kasur dengan cepat aku menindihnya.
"KA-"
"Diam! Jika kau tidak diam aku tidak segan segan berbuat kasar padamu"
Kulihat airmatanya secara perlahan jatuh. "Aku mohon jangan apa apakan aku"
"Tidak untuk hari ini, kau yang menggodaku. Jadi kau yang harus bertanggung jawab"
Aku meremas payudaranya.
"Nghh mphh"
Mungkin tidak perlu pemanasan, langsung saja. Aku membuka celananya.
"Ja-jangan hikss... aku mohon hikss..."
"Jangan menangis"
"A-aku mohon... jangan hikss..."
"Eonni!!"
Suara adikku terdengar jelas di telingaku. Mendengar itu aku langsung menghentikan aktivitasku.
"Keluarlah, temui adikku sebelum itu rapikan dirimu. Hapus air matamu agar adikku tidak banyak bertanya"
Dia mendengarkan perintahku, aku rasa aku juga salah melakukan itu. Aku harus minta maaf kepadanya. Kalau tidak dia pasti akan berhenti menjadi guru private adikku. Tapi kenapa saat aku didekatnya aku merasa nyaman? Apa aku jatuh cinta padanya?
×××
Hai gimana? Bosenin yah? Apalah daya otak author yang pas pasan. Jangan lupa vommentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF NC 21+
FanfictionBerisi kumpulan ff nc Diharapkan yang dibawah umur jangan membaca kalo mau gapapa sih. Yang gak kuat jangan dipaksa