S A R A N G H A E

2.7K 164 34
                                    

Park jimin berdiri memandang langit jepang yang menujukan tanda-tanda akan turun nya hujan. Ekspresi wajahnya tampak kacau. raut lelah dan frustasi begitu mendominasi disana. Setelan jas yang semula ia kenakan telah raib entah kemana menyisakan kemeja merah maroon yang lengan nya ia gulung sampai siku dan sebuah dasi yang tepasang acak - acakan dileher nya.

Dengan Kedua tangan yang tersembunyi apik dibalik saku celana hitam nya jimin mencoba fokus pada laporan yang sedang diberikan orang kepercayaan nya.

" choi sulli bekerja sama dengan salah satu gangster jepang untuk membunuh nona shin hye. Data ini kami dapatkan dari hasil penyadapan ponsel choi sulli sajangnim"

Wajah jimin mengeras. Sial, ia tidak pernah memikirkan bahwa choi sulli akan mengambil tindakan seperti ini. Sebuah kesalahan besar karena ia telah meremehkan penerus keluarga choi itu.
Otak jimin dengan lincah mulai memindai satu-persatu rencana yang akan ia lakukan untuk melindungi shin hye dan hanya ada satu nama yang terlintas dibenaknya.

KIM SEOK JIN

Pria yang sedang koma itu memiliki kekuatan besar untuk membantu nya melindungi shin hye, lagipula jimin yakin tanpa diminta pun pria kim itu dengan senang hati akan menghancurkan apapun yang berpotensi menghancurkan shin hye.

" bagaimana dengan kim seok jin?"

" tuan kim baru saja meninggalkan rumah sakit menggunakan hellikopter pribadi nya sajangnim."

Jimin terkekeh mendengar laporan anak buah nya tidak ia sangka seok jin akan bergerak secepat ini mengingat baru beberapa jam yang lalu ia mendapat kabar bahwa seok jin baru saja sadar dari koma panjang nya.

" hubungi min yoongi dan siapkan  helipad diatap gedung kantorku untuk kedatangan mereka arraseo?"

Jimin memutar badannya sambil memberi perintah pada anak buahnya. Ia akan mempersiapkan diri untuk dua kenyataan berat yang harus ia hadapi hari ini.
Pertama mereka bisa saja beradu senjata setelah ini dengan orang suruhan sulli dan kedua ia akan benar-benar kehilangan kesempatan terbesarnya untuk memiliki shin hye seutuhnya.

" nde laksanakan sajangnim"

" eoh segera kembali setelahnya aku butuh banyak personil saat ini"

" nde sajangnim"

Langkah kaki jimin membawa nya menuju sebuah ruangan besar yang dikenali sebagai sebuah kamar dengan nuansa putih dan sedikit corak emas dibeberapa bagian. Sebuah ranjang king size yang terletak ditengah ruangan menjadi tujuan nya. Langkah nya terhenti saat mata sipit namun tajam nya menangkap keberadaan seorang wanita dengan surai kecokelatan dan wajah chubi yang masih memejamkan matanya. Park shin hye sosok wanita yang masih memejamkan mata itu adalah wanita yang sudah dua minggu ini ia sembunyikan. Bukan karena keinginan pribadi jimin sendiri tapi karena keinginan wanita cantik ini.
Jimin tersenyum miris melihat wajah manis shin hye yang masih tertidur, ingatan nya membawanya pada kejadian dua hari lalu saat shin hye ditemukan pingsan dikamar mandi nya.

"Selamat tuan anda akan menjadi seorang ayah. Usia kandungan nya baru berjalan dua minggu saya harap ia memperbanyak istirahat nya. Oh ini ada beberapa vitamin yang harus anda tebus."

Jimin mematung mendengar penjelasan dokter yang telah meninggalkan ruangan itu.

SADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang