our love

851 99 7
                                    

PLAK

" kau pikir apa yang telah kau lakukan eoh?"

Wajah cantik itu menunduk dalam tanpa ada niat sedikitpun untuk mengangkat nya dan membalas tatapan menusuk penuh kebencian yang diarahkan padanya

" menyakiti shin hye dan mendapatkan kim seokjin ?. Kheh kau pikir dengan siapa kau berurusan SIALAN !"

Tubuh choi sulli bergetar ketakutan. Sosok pria yang dikenal dengan senyum malaikatnya sekarang tak ubahnya bagiakan Iblis.

" angkat wajahmu jalang ! Kemana wajah penuh keangkuhan yang sering kau tunjukan saat menghina shin hye? "

" GEUMANHAE PARK JIMIN"

PLAK

Dalam sekali tampar dan jimin berhasil mengubah suara lengkingan itu menjadi isakan

" bentak aku sekali lagi dan bersiaplah menemui neraka mu"

Air mata membanjiri wajah sulli, tidak pernah terbesit dalam pikirannya bahwa ia akan berakhir menyedihkan seperti ini,.

Park jimin secara paksa menyeretnya keluar dari kediaman keluarga Kim dan membawanya pergi ke sebuah tempat yg ia sendri tidak tau letaknya. Belum lagi perlakuan ny.kim yang hanya memandang kepergiannya dengan pandangan santai seolah ia tidaklah berharga dihadapan wanita itu.

Sulli sadar ia telah melakukan kesalahan fatal dengan menembak park shin hye. Tindakannya yang terlalu meremehkan shin hye akhirnya berakhir fatal . terlalu sibuk mengejar kim seok jin sampai-sampai ia menghalalkan segala cara tanpa memikirkan resiko apa yang akan ia tanggung termasuk eksistensi sosok Park Jimin yang selama ini berada di balik menghilangnya park shin hye. Sosok yang ternyata siap memasang tubuh tegapnya demi melindungi shin hye.
Jika saja ia diizinkan untuk berteriak maka dengan sangat lantang sulli ingin berteriak bahwa ia menyesal dan

Sangat ketakutan.

" sekarang bersiaplah untuk hukuman mu ".





4 tahun kemudian

" appa tulun, aku ini tulun Jaebal, eommmmaaaaa appa nakal "

Shin hye tersenyum bahagia menyaksikan pemandangan didepannya, pemandangan yang semula ia pikir hanya dapat ia lihat didalam mimpi nya namun sekarang ia menyaksikan pemandangan indah itu dengan kedua mata nya sendiri

Pemandangan dimana kim seok jin pria yang paling ia cintai berlarian sambil memanggul pria kecilnya dipunggung lebar itu.

Pria kecil yang empat tahun lalu ia perjuangkan dengan darah dan air mata, pria kecil yang lahir membawa kebahagiaan dalam hidupnya.

Kedua pria itu adalah  kebahagiaan, hidup dan matinya.

" eomma jangan belikan appa ice klim nya, appa nakal "

Shin hye terkekeh melihat bagaimana bibir tebal warisan dari seok jin itu mengerucut lucu karena kesal pada ayahnya dibelakangnya seok jin hanya tersenyum sambil sesekali mengusap kepala bersurai hitam kelam itu.

" juno marah pada appa eoh?"

" ummm appa nakal eomma "

Keduanya tertawa melihat perilaku putra kecil mereka. Hari ini seok jin memang sengaja mengajak shin hye dan Juno putra mereka untuk piknik bersama di taman . kesibukan nya dikantor membuatnya sulit meluangkan waktu untuk kedua sosok tercintanya , seokjin hanya akan berada di rumah pada pukul 08.00 malam itupun hanya bisa ia lakukan dihari jumat sisanya ia akan di sibukan dengan dokumen dan perjalanan dinas yang menyita kebersamaanya dengan keluarga nya.
melihat kebahagiaan mereka saat ini membuat seok jin merasa sangat bersyukur, setidaknya perjuangan nya dimasa lalu membuahkan hasil yang begitu memuaskan dimasa depan .

Seok jin memutar ulang ingatannya pada masa-masa sulit yang dirinya dan shin hye lalui sampai pada akhirnya mereka dapat bersatu seperti sekarang .
Bagaimana sulitnya ia dan Shin hye mendapat restu dari kedua orangtuanya, dirinya yang hampir saja kehilangan shin hye dan buah hati mereka sampai pertemuannya dengan park jimin.

Ya park jimin
Pria yang sejatinya mengaku bahwa akan segera melakukan penerbangannya ke Canada ternyata berbohong, pria bertubuh lebih pendek namun lebih kekar darinya itu masih berada dikorea. Jimin memiliki alasan tersendiri untuk tetap tinggal, alasannya adalah karena ia tidak yakin Seok jin mampu menjaga Shin hye dan putera mereka sendirian oleh karena itu disamping kesibukannya pulang pergi Kanada - korea parkir jimin akan menyempatkan waktunya untuk memantau keadaan Shin hye Dan Juno.

"Shin hye ya, apa besok kau sibuk?  Ayah dan ibu ingin bertemu"

Shin hye mengambil ahli Juno dari gendongan seokjin kemudian menggeleng pada pria itu

"Ani, kalau begitu besok kita kerumah appa dan eomma saja, juno juga sepertinya rindu kakek dan nenek nya."

Setelah kejadian mengerikan yang menimpa Shin hye, seokjin merasa begitu kecewa pada kedua orang tuanya. Oleh karena itu Ia membawa Shin hye keluar dari apartemen mereka dan tinggal dirumah baru yang telah ia siapkan. Rumah yang jauh dari kediaman orang tua nya dan yang pasti dengan keamanan berlipat ganda.

Setahun menjelang setelah itu ayahnya mengalami serangan jantung yang membuat ibunya datang padanya dan Shin hye memohon pada shin hye untuk membiarkan seokjin oergi menemui ayahnya, namun tentu saja Seok jin menolak jika bukan Shin hye yang memaksanya. Mereka pergi kerumah sakit dengan membawa kim juno yang masih berusia setengah tahun.
Kehadiran Juno disambut baik oleh ayahnya, juno bahkan menjadi salah satu faktor penyembuh ayahnya dan seokjin senang akan hal itu. Setidaknya anaknya bisa membantu ayahnya menerima dirinya dan Shin hye.

Semua berakhir dengan penuh kebahagiaan. Pengorbanan, cinta dan kesedihan pasti akan terbayar dengan kebahagiaan. Tidak ada sad ending didunia ini jika manusia mau berjuang keras.

Langit dan bumi memang tidak bisa bersatu tapi keduanya bisa bersisian

Benar bukan seperti cintanya dan Shin hye bagaikan langit yang memotong jarak demi menemui bumi cintanya

End

SADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang