Teriknya matahari korea menyambut kepulangan shin hye dan seok jin, setelah satu minggu mereka berdiam diri dijepang.
Sebelah tangan seok jin dengan setia bertengger manis di pinggang ramping shin hye seolah takut wanitanya akan menghilang jika ia lepaskan begitu saja.
Kacamata berframe hitam dengan apik menutupi kedua netra tajamnya menambah kesan misterius yang terpancar jelas dari wajah tampan nya." slamat datang kembali sajangnim, semua pengurusan pemindahan kepemilikan K'corp telah dikembalikan atas nama Ayah anda sesuai dengan perintah anda. Saat ini anda telah resmi menjadi presdir Jp' enterprise dan akan ada pesta penyambutan anda sekaligus nona shin hye malam ini di hotel seuz pukul 9 sajangnim."
Anggukan dan senyum kepuasan ia berikan pada sekertarisnya yang telah mengerjakan semua perintah nya dengan benar tanpa cacat sedikit pun.
Kaki panjang nya terus melangkah tentu saja dengan mengiring shin hye disisinya memasuki limousine yang telah terpikir manis menunggu kedatangan kedua nya didepan pintu utama bandara.
Dengan penuh kehati-hatian seok jin mengiring wanita yang sedang mengandung calon penerus nya itu kedalam mobil, seakan shin hye adalah keramik yang mudah pecah jika terantuk sedikit saja
Shin hye sendiri hanya tersenyum kecil mendapati sikap seok jin yang terlalu over protektif pada nya." bagaimana perasaan mu? Kau butuh sesuatu shin?"
Pertanyaan seok jin hanya mendapat gelengan pelan dari shin hye. Kepalanya ia sandarkan pada dada seok jin yang disambut dengan rengkuhan penuh kehangatan dari kekasihnya itu.
" seok jin-ahh?"
Suara lembut shin hye menyapa pendengaran seok jin membuat pria yang sebelum nya memperhatikan jalanan disampingnya memusatkan atensinya pada shin hye.
" hn?"
Jawaban singkat dan terkesan cuek seperti biasanya, tapi dibalik itu semua shin hye dapat merasakan perhatian penuh yang seok jin curahkan pada nya.
" aku mengantuk"
Pelukan seok jin semakin mengerat membungkus tubuh shin hye yang sudah mulai mendapatkan Berat badan nya kembali.
" tidurlah chagi, atau perlu kunyanyikan sebuah lagu untuk mu?"
Shin hye mendengus mendengar pertanyaan seok jin. Pertanyaan bodoh tentu saja karena siapapun yang mengenal seok jin pasti akan tahu bagaimana buruk nya pria itu dalam bernyanyi.
Bukan, bukan karena nada nya yang tidak tepat hanya saja seok jin akan bernyanyi dengan wajah datar sedatar papan nya membuat shin hye merasa seperti sedang melihat patung bernyanyi." tidak, pelukan mu jauh lebih hangat dibandingkan nyanyian mu"
Kekehan pelan seok jin berikan kala mendapat komentar pedas shin hye. Seok jin semakin erat memeluk shin hye membiarkan kehangatan tubuhnya membungkus tubuh lelah shin hye akibat perjalanan yang cukup panjang dari jepang ke korea.
" sajangnim anda ingin kita langsung ke hotel atau ada tempat lain yang ingin anda kunjungi?"
Suara sekertaris pribadinya bahkan tidak mampu mengalihkan perhatian seok jin dari shin hye yang telah berlayar kealam mimpi nya.
" shin hye sedang kelelahan dan aku tidak ingin mengambil resiko kehilangan calon anak ku karena ibunya yang terlalu kelelahan. Kita langsung kembali ke hotel saja sekertaris Lee. Oh ya jangan lupa untuk medatangkan desainer langganan ku, shin hye tidak akan sempat ke butik untuk mengambil gaunnya."
💓💕💕💕💕💖
Seok jin dan shin hye tiba dihotel seuz, hotel milik Jp' enterprise dengan mendapat kawalan ketat dari para bodyguard nya.
Terlihat Min yoongi yang tampak sibuk dengan earphone ditelinganya berjalan menyambut seok jin yang menggendong shin hye keluar dari limousine miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADNESS
Romance"ini terlalu menyakitkan bagiku tolong hentikan semua ini" ~park shin hye~ " meski kau meminta sekalipun untuk ku lepaskan jangan pernah bermimpi aku akan melakukan nya" ~kim seok jin~ karena langit dan bumi tidak akan bisa bersatu namun.... mereka...