CHAPTER 2

64 3 0
                                    

Pic: Hae Jin (Park)

Meskipun semua rencanya sudah matang, namun tentu saja liburan itu masih beberapa hari ke depan. Event yang berada di depan mata adalah festival tahunan, tiga hari lagi. Aku, Bo Young, Yoo Jung, dan So Hyun mendapat bagian membeli bahan-bahan tekstil yang dibutuhkan untuk dekorasi ruangan kami. Murid-murid perempuan lain mendapat tugas membeli bahan-bahan pendukung lainnya, sedangkan murid laki-laki semuanya mencarikan perlengkapan yang akan digunakan.

Tentu saja saat mendekorasi ruangan kami akan melakukannya bersama-sama, mungkin nantinya juga akan dibagi tugas. Entahlah, kami belum tahu.

"Jena-ya," panggil So Hyun ketika kami baru turun dari mobil Bo Young. Kami pergi ke toko tekstil terbesar di kota kami sepulang sekolah hari ini dengan mengendarai mobil Bo Young.

"Eoh?"

"Apa tidak sebaiknya kita berpencar saja? Kau dan Bo Young mencari kain bermotif, sedangkan aku dan Yoo Jung akan mencari kain polosnya. Kita bisa menghemat waktu, bukan?" So Hyun menjelaskan.

"Ya, kau benar. Arasseo. Kkajja Bo Young-ah," kataku sambil menggandeng tangan Bo Young.

"Kalau begitu kita bertemu di sini setengah jam lagi ya! Jika kalian selesai lebih cepat, hubungi aku atau Jena," kata Bo Young ketika kami melangkahkan kaki ke lain arah dengan mereka. Sekilas aku melihat anggukan dan senyuman Yoo Jung. Temanku itu, menurutku dia sangat imut. Bagiku yang sama-sama wanita saja imut, apalagi laki-laki jika menatapnya.

"Hei, aku bersyukur ia memiliki ide untuk berpisah seperti ini!" seru Bo Young perlahan dengan bersungut-sungut ketika kami berjalan melihat-lihat kain motif yang cocok dengan dekorasi kelas kami. "Memangnya kenapa?" tanyaku polos.

"Aku tidak menyukainya."

"Wae?" Aku mengambil salah satu kain yang kurasa cocok.

"Kau tidak lihat bagaimana sikapnya? Ya Tuhan! Aku benar-benar tidak menyukainya. Lihatlah caranya melihatmu! Kentara sekali dia tidak menyukaimu!" kata Bo Young lalu mengambil kain yang kubawa.

"Mungkin kau yang salah lihat. Kurasa dia biasa saja. Mungkin kebetulan dia sedang tidak enak hati ketika kau memperhatikannya," kataku karena aku memang merasa bahwa So Hyun baik kepadaku.

"Apa mungkin aku yang salah mengartikan?" tanyanya padaku dan dirinya sendiri.

"Ne, Agassi."

"Kau rasa kain yang ini cocok?" ia mengambil salah satu kain berwarna biru muda dengan motif polkadot putih.

"Itu kain yang cantik, sayang sekali tidak cocok dengan tema kita," jawabku sambil tersenyum. Aku mengambil tiga kain lagi yang menurutku cocok sedangkan Bo Young masih memilih-milih. Dia memang kurang hebat dalam hal-hal seperti ini.

"Sudah selesai. Ayo segera membayar," ajakku.

"Mwo? Aku bahkan belum memilih satupun.." katanya dengan memasang wajah imut. Dasar. "Tidak perlu," jawabku.

"Kkajja."

Setelah membayar kain-kain tadi, kami segera kembali ke halaman parkir mobil. Yoo Jung dan So Hyun belum datang, padahal menurutku membeli kain yang polos bisa jauh lebih cepat daripada harus mencocokkan motif dengan dekorasi. Toh, warnanya juga sudah ditentukan. Bo Young mengajakku untuk menunggu di dalam mobil dan aku mengikutinya. Segera setelah aku duduk, Jong Suk meneleponku.

"Yeoboseyo," sapaku.

"Mwo hae?" tanyanya dari seberang sana.

"Belanja untuk keperluan festival," jawabku. "Kau?"

My Annoying FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang