CHAPTER 5

42 2 0
                                    

Pic: Tae Hee

Aku memoleskan lipcream ke bibirku, sore ini Jong Suk mengajakku pergi untuk makan malam. Senang sekali setelah lama tidak bertemu, apalagi setelah kabar mengejutkan dari Kakek tentang perjodohan konyol itu. Sebenarnya aku juga merasa agak takut dan bingung, karena aku berniat mengatakan perjodohan itu pada Jong Suk. Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya nanti.

Ponselku berbunyi, ada pesan masuk dari Jong Suk.

Aku sudah di depan rumah.

Aku menghela napas, untung saja hari ini tidak ada siapapun di rumah, kecuali Ji Soo Oppa yang sedang tidur pulas di kamarnya. Tae Hee Eonni sedang pergi berbelanja kebutuhan untuk makan malam bersama Soo Hyun Oppa—yang baru saja datang siang ini disambut heboh oleh Ji Soo Oppa. Kakek dan Hae Jin Oppa sedang berada di kantor, begitu pula dengan Sung Kyung Eonni dan suaminya yang sibuk bekerja. Akhir-akhir ini mereka berdua jarang sekali di rumah karena sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Segera kutemui Jong Suk yang sudah menunggu di halaman. Ia melihatku dan merentangkan kedua lengannya lebar-lebar, bersiap menerima kedatanganku yang jelas akan memeluknya dengan erat. Aku tersenyum dengan lebar ketika menghampirinya, ia membalas pelukanku juga dengan erat.

"Bogosiposseo.." gumamku.

"Nado," jawabnya lalu melepas pelukannya dan mengusap pelan rambutku.

"Kkajja." Aku mengangguk mengiyakan. Ia tampak sangat tampan—dia selalu tampan di mataku setiap waktu—dengan kaos biru muda dan celana jeans navy blue. Sayang sekali pakaiannya hari ini tidak serasi denganku yang memakai minidress hijau tua yang sedikit mencolok. Entahlah, hanya saja aku ingin memakai pakaian ini.

Jong Suk membukakan pintu mobilnya untukku, salah satu tangannya melindungi kepalaku ketika aku masuk ke dalam mobilnya supaya tidak terbentur atap mobilnya. Aku tersenyum dan menggumamkan terimakasih.

"Makanan apa yang kau inginkan untuk makan malam?" tanya Jong Suk saat mobil mulai melaju di jalanan.

"Sebenarnya aku tidak ingin makan malam ini, hanya ingin bertemu denganmu saja. Tapi kalau kau mau makan, aku juga ikut makan," jawabku.

"Baiklah, karena siang ini aku sudah makan banyak, juga karena tuan putri sedang tidak ingin makan malam, bagaimana kalau ke kedai kue saja?" tawarnya sambil tersenyum dan menoleh ke arahku. "OK!" aku segera menyetujuinya.

Kedai kue yang dimaksud adalah kedai kue milik kedua orang tua Hyung Sik, sangat terkenal dengan citarasanya yang luar biasa enak. Di waktu seperti ini biasanya kedai itu sedang ramai, dan Hyung Sik pasti akan datang untuk membantu melayani pelanggan.

Benar saja, kedai kue itu ramai pelanggan. Dari tempat parkir aku bisa melihat Hyung Sik yang sedang melayani pelanggan di balik kasir dengan senyumannya—yang jujur saja bisa membuat wanita meleleh. "Ada Hyung Sik disini, kurasa kita bisa meminta tempat untuk dua orang," kataku pada Jong Suk ketika turun dari mobil.

Kami memasuki kedai kue yang sedang ramai itu dan disambut oleh sapaan pelayan penjaga pintu. Aku dan Jong Suk langsung menuju ke kasir untuk memesan, yang tentu saja langsung dilayani oleh Hyung Sik.

"Hyung Sik-ah, ada tempat tersisa tidak untuk kami?" tanya Jong Suk setelah kami bertegur sapa dengan heboh seperti tidak pernah bertemu bertahun-tahun.

"Ada di lantai dua, biarkan Jessi mengantar kalian," kata Hyung Sik lalu memanggil salah satu pegawainya yang sedang tidak mengerjakan apapun.

"Kami bahkan belum memesan," kataku padanya.

My Annoying FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang