Kematian Fatimah Az-Zahra

13.4K 1.2K 37
                                    

Assalamualaikum,

Aku baca ini merinding, serius deh:"

Sumber dari: https://m.merdeka.com/ramadan/lentera/cerita-pilu-wafatnya-anak-kesayangan-rasulullah-fatimah-az-zahra.html

Happy reading!

***

Hari ketiga Ramadan adalah hari wafatnya anak kesayangan baginda Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-Zahra. Fatimah yang juga istri Ali bin Abu Thalib, ini wafat pada 3 Ramadan tahun 11 Hijriah atau 23 November 632 Masehi. Dia dimakamkan pemakaman Baqi, Madinah.

Kepergian ibu dari Hasan dan Husein sungguh menyayat hati dan mengharu biru. Fatimah sebenarnya sudah tahu kapan dirinya akan dipanggil Ilahi.

Alkisah saat Rasulullah terbaring sakit, Fatimah tak henti-hentinya bersedih. Rasulullah pun membisikkan sesuatu ke telinga anaknya.

"Aku akan pergi tetapi engkau pertama yang akan menyusul," ujar Rasulullah dikutip dalam buku Fatimah Az-Zahra karya Sibel Eraslan, Rabu (17/5).

Sontak raut muka Fatimah menjadi senang karena keriduannya kepada ayahanda pasti segera tertambat. Banyak yang ingin tahu apa yang Rasulullah bisikkan kepada Fatimah, namun ditanya berapa kalipun Fatimah bergeming.

Fatimah menyadari ajalnya makin dekat, saat itu dia menemui ayahnya dalam mimpi. "Wahai Fatimah! aku datang untuk memberi kabar gembira kepadamu. Telah datang saat terputusnya takdir kehidupannya di dunia ini, putriku. Tiba sudah saatnya untuk kembali ke alam akhirat! Wahai Fatimah bagaimana kalau besok malam kamu menjadi tamuku?"

Sebelum meninggal, Fatimah berlaku tidak biasa di dalam rumah dia menyisir Hasan dan Husein dengan air mawar dan hati terus bergetar karena tahu dia akan meninggalkan dua buah hatinya. Dia dekap Hasan dan Husein dan diciuminya dalam-dalam.

Ali termenung dan terus memandangi belahan hatinya tersebut. lantas Fatimah berkata, "Wahai Ali. Bersabarlah untuk deritamu yang pertama dan bertahanlah untuk deritamu yang kedua! Jangan engkau melupakan diriku. Ingatlah diriku selalu mencintaimu dengan sepenuh jiwa. Engkau kekasihku, suamiku, teman hidupku yang terbaik, teman diriku berbagi derita dan teman perjalananku."

Lalu keempat orang itu menangis dan berpelukan. Fatimah lalu meminta kedua anaknya berziarah ke pemakaman Baki. Anak-anaknya menurut. Untuk terakhir kali Fatimah memandang Ali, "Halal semua atasku wahai cahaya kedua mataku," ujar Fatimah memohon maaf.

Fatimah berbaring dan menyuruh Asma binti Umais menyiapkan keperluan dan makanan. Tak disangka beberapa waktu sebelum ditariknya nyawa Fatimah, dua anaknya kembali ke rumah. Fatimah pun menyuruh lagi keduanya pergi ke Raudah, dia tidak ingin anaknya sedih melihatnya menghadap Ilahi.

Dalam kesakitannya, Fatimah berbisik kepada Ali. Dia menitipkan wasiat kepada Ali, yaitu permohonan maaf kepada Ali, meminta Ali mencintai kedua anaknya, meminta dirinya dimakamkan pada malam hari agar saat dikebumikan tidak banyak dilihat manusia, dan meminta Ali untuk sering mengunjungi makamnya.

Saat menitipkan wasiat, tiba-tiba dua anaknya kembali dari Raudah. Sadar kondisi ibunya, mereka mendekap Fatimah erat-erat. Fatimah meminta keduanya agar jangan berpaling di jalan Al-Quran, jalan Rasulullah dan melawan ayahnya.

Fatimah meminta semua orang keluar dari kamarnya, dia hendak menyendiri dan ingin bersama tuhannya. Fatimah berpesan jika tidak ada lagi sahutan dari dalam kamar maka jiwanya telah hilang. Dalam sekejap Madinah telah kehilangan mawarnya saat Fatimah kembali keharibaan tuhan.


Selesai.

*****

Btw, Sepertinya aku mau sedikit OOT dan ini sumbernya bukan dari link di atas ya, tapi berdasarkan buku yang aku baca.

Yokkk, cekidot:3

Dikisahkan bahwa sewaktu Siti Fatimah Az-Zahra r.a meninggal dunia, maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, yaitu Ali bin Abi Thalib, Hasan, Husein, dan Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a.

Sewaktu jenazah Fatimah diletakkan di tepi kubur, maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah Az-Zahra, anak Rasulullah saw."

Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berderajat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal saleh. Orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal saleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layani dia dengan seburuk-buruknya)."

Catatan:
Semoga maksudku nulis ini tersampaikan.

Kubur tidak memandang siapa orang yang dikubur. Mau orang yang dikubur itu anak Rasul sekalipun, jika tidak beramal saleh, maka kubur akan menolaknya dan akan memperlakukan dia seburuk-buruknya. Lalu, bagaimana dengan kita? Yuk hijrah sama-sama! Biar kubur bisa menyambut kedatangan kita dengan bahagia, dan memperlakukan kita sebaik-baiknya.

Tapi, seperti yang sudah kita tahu, kalau Siti Fatimah Az-Zahra mah sudah pasti masuk surga:)

------------------------------------------------------

Author's note.

Yey, alhamdulillah, biografi ini sudah selesai. Terimakasih buat yang udah setia ngasih vote, komen, dan ngikutin dari awal, terimakasih banyaakkk:)

Kalo ada yg mau usul buat tulisanku kedepannya, silakan komentar:)

Ohiya, jangan lupa baca cerita baruku Kulminasi Sebuah Ujian

Jangan lupa juga mampir ke work temenku yaaa whoaminvr dan Erlockser

Sampai bertemu di cerita berikutnya!;)


Wassalamualaikum.

15/03/2017
(Fatimah Az-Zahra, selesai)

Syifa Amalia.

Fatimah Az-Zahra [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang