Call me

59 17 65
                                    

Hay hay .Happy reading....😊😊😊😊


ΠΠΠΠΠΠΠΠΠ

Pagi telah mengganggu tidur Shaki , Dengan pelan Shaki merapat kan tubuhnya dengan selimut tebal berpola polkadot itu.

Ceklek

Suara dari pintu yang menyambungkan kamar nya dengan kamar Adit, tetapi Shaki masih enggan membuka matanya.

Gila nih cewe udah siang , bukannya bangun , siapin sarapan kek gituh, ini malah masih tidur, batin Adit malas.

"Tha bangun, sekolah woy! nanti telat baru tau rasa lo", Adit mengguncang tubuh Shaki.

Gadis itu masih menutup matanya , padahal ia sadar kalau Adit terus membangunkannya.

Lama kelamaan Adit kesal , Shaki mengeluarkan suaranya walaupun pelan dan singkat,"Hmm".

Laki laki itu menaikkan alisnya, dan langsung memegang dahi Shaki.

Thatha sakit??, panas banget suhu tubuhnya.

Adit duduk di samping Shaki yang masih ditutupi selimut tebal "Lo sakit Tha?".

Shaki mengangguk pelan, "Sejak kapan?", tanya Adit.

"Malem" jawab Shaki dengan suara kodoknya "Lo berangkat gih, maaf gue belum bikin sarapan, lo pesan delivery aja ya".

Shaki mulai mengangkat tubuhnya untuk duduk.

"Eh lo gak usah pikirin sarapan buat gue. Pikirin buat diri lo sendiri, btw lo mau ke dokter gak biar gue anterin?".

Gadis itu menggeleng ,"Gak usah, lo berangkat aja, ntar juga gue paling sehat sendiri".


"Ke dokter aja, nanti kalau lo kenapa-napa, bisa bisa gue di gantung sama bunda dan ayah lo, udahlah ayuk !", Adit tetap memaksa Shaki, Tapi gadis itu memang keras kepala, susah untuk di atur.

"Gue gak papa Adit, lagi pula ayah sama bunda gue gak segalak itu kali, udah gih sana berangkat, jangan gunain sakit gue buat alasan lo bolos , inget dikit lagi lo UN", Shaki mengusir Adit.

"Lo juga geblek, tapi sejak kapan lo manggil gue Adit lagi?", goda Adit membuat Shaki malas.

"Tadi, udah sana!!".

Dengan ragu Adit mengikuti kata Shaki, sebelumnya ia mengambil handphone Shaki dan menyimpan no hp serta sosmed nya itu.

Setelah itu ia langsung berangkat , mengingat waktu tinggal sepuluh menit lagi , Adit melaju dengan kecepatan tinggi melewati jalan tikus andalannya.

Saat sampai di gerbang pas sekali , bang Nata sudah bersiap-siap mengunci gerbangnya, dan Adit langsung memarkirkan motornya.

"Eh Dit tumben lo agak siang datengnya?", Tegur Zito menghampiri Adit.

"Iya Dit, kok lo labil ?", tambah Dama.

"Suka suka gue nyuk", Adit menatap layar handphone , ia sangat khawatir dengan Shaki yang ada di rumah sendiri dan dalam keadan sakit.

Bel berbunyi , anak - anak langsung duduk dengan rapih memulai pelajaran dan datang lah guru yang siap untuk mengajar.

2 jam sudah lewat pelajaran agama, ditambah mtk yang masih membuat seluruh murid di ruangan serasa ingin pingsan karna banyak nya rumus yang di kasih.

IVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang