Kabar buruk perjodohan

104 17 35
                                    


"Assalamualaikum , Shaki pulang...",teriak Shaki dari depan garasi.

"Tuh anak nya dateng, panjang umur pendek nafas", celetuk Lira yang sedikit menyayat.

"Kalian ngapain ??, nungguin aku ya?? gak usah kangen gitu nih aku udah pulang", ujar nya dengan PD.

"Sini deh Shak duduk , disamping ayah?", ayah menepuk sofa di sebelahnya.

"Shaki salah apa yah?? kok kayak napi yang mau di introgasi, trus kayak kucing yang abis nyolong ikan, di tambah kayak kancil yang mencuri keti----", Lira pun memotong ucapannya.

"Gak usah bawa cerita dongeng atau berita deh, ayah itu mau ngomong serius Shaki...", jelas Lira dan Shaki pun duduk sebelah ayah.

"Shaki sekarang umur kamu berapa??", Tanya ayah yang mulai serius.

Shakira POV.

Aku terus menurus garuk tengkuk yang sebenarnya tidak gatel , "Berapa ya yah?? mungkin sekitar 15 san".

"Umur sendiri lupa , kalau makan lupa gak?", ketus bunda .

Aku menanggapi bunda dengan cengengesan.

"Kenapa ayah nanya umur Shaki?? jangan-jangan ayah mau beliin Shaki motor ninja ya yah?, Shaki mau kok yah" ucap aku antusias.

Dari sd aku berkhayal bawa motor ninja, tapi sampai smp pun sama ayah belum di beliin juga.

"Ett gr banget sih dari tadi", Cibir kak Lira, biarlah mungkin dia iri karena tidak di belikan mobil sama ayah, salah sendiri siapa yang suruh dia buat kabur terus akhirnya nikah.

"Bukan itu. Tapi kalau kamu mau , kamu harus nurutin apa kata ayah, deal??", aku langsung menjabat tangan ayah.

"Deal", ayah juga langsung menjabat tangan aku

"Iya, memang nya apa sih ya?", tanya aku menantang.

"Kamu harus mau di jodohin sama anak om Adry, okk?", mata ku langsung membelak,  bertanya-tanya kenapa ayah?

"Hah?? ayah gak kenapa-kenapa kan?"aku berusaha untuk meyakinkan bahwa omongan ayah yang tadi itu hanya lelucon.

"Ayah gak apa-apa, dan ayah serius, gimana mau gak?", tawar ayah terus.

Loh loh , apa-apaan ini kenapa nyangkut ke perjodohan sih? tau gitu aku gak bakal mau nerima perjanjian ini.

Masa sih, masa-masa remaja ku di gantikan dengan sebuah motor ninja?? no.

Dia berfikir sesaat.Hingga akhirnya meluncurkan pertanyaan.

"Jodohin yang kayak be-gimana yah? tunangan?", aku bertanya lebih detail karna kalau tunangan gak masalah bagi ku, setahun dua tahun juga bakalan bosen dan putus tus tus tus.

"Rencana nya sih tunangan , lalu sebulan kemudian kalian menikah", Bunda menyambar pertanyaan ku, padahal ayah baru mau membuka mulutnya.

Hah? nikah?? sumpah ayah sama bunda gila apa? aku masih kelas tiga smp dan mau dinikahin, OMG.., nih ya, aku tuh gak bandel, aku juga jarang keluar rumah tapi kenapa mau dinikahin, demi upin ipin yang botak, doraemon yang gendut *alaynya kumat*, aku GAK MAU.

"Shaki tarik perjanjian yang tadi", aku berlari ke kamar, kak Lira berteriak-teriak memanggilku , tapi tak sedikit pun aku menengok.

Sampai kamar aku langsung banting pintu ,aku masih gak nyangka sama ide konyol ayah dan bunda, aku anak baik-baik gak perlu di nikahin muda.
Aku memeluk dua kaki yang di tekuk dan mulai menumpahkan kekesalan di dalam lipatan lengan.

Tok..tok...tok..

"Shaki kakak boleh masuk gak?", Suara perempuan dari ambang pintu yang tak lain adalah kak Lira.

IVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang