Pesta 2.

46 7 0
                                    

Typo epriwer !!!!!!!

"Sih Citra tuh lucu yah, bikin party ulang tahun di umur 15 , kenapa gak sekalian 17 aja sih?", gerutu Thalita sambil berjalan menuju kelas.

"Lit, biarin aja sih yang bikin pesta kan dia, belum tentu kan dia bisa sampai di umur 17, kan takdir gak ada yang tau , kalau emang menurut dia tahun ini waktu yang pas kenapa gak?", Ucap Shaki selembut mungkin.

"Kok Shaki sekarang tingkat bijak nya naik yah?", goda Fraya lalu mereka selingi dengan candaan .

Sampai di depan kelas ada Zito sama Rifko lagi bertenjer di pintu.

"Hay Shak", sapa Zito manis lalu Rifko menjauh dari mereka.

Fraya dan Thalita saling tatap satu sama lain lalu menatap Zito dan Shaki bergantian, seakan-akan saling bertukar pikiran.

Shaki yang di sapa Zito hanya menanggapi dengan senyum-an tipis.

Dan mereka pun ke bangku nya masing-masing, Fraya dan Thalita mendekatkan bangkunya di dekat Shaki dan siap untuk mengintrogasi.

"Apaan sih lu, natap gue seakan-akan kayak kancil yang nyuri ketimun tau gak? emang nya gue maling apa?", ucap Shaki tak suka dengan sifat kedua gadis di depannya.

"Lo harus jelasin ke kita kenapa si Zito so akrab sama lo dan bisa semanis tadi??", intro Fraya duluan.

Thalita yang tak kalah penasaran juga langsung bertanya hingga pertanyaan nya kemana-mana.

"Lo lagi Pdkt sama Zito, atau emang udah jadian ataupun udah di jodohin?", Shaki langsung membulatkan matanya.

"Lita kalau ngomong jangan kemana-mana deh", usaha Shaki membela diri.

"Nih ya gue itu cuma kenal dia gak sengaja karna gue punya sepupu dan dia itu temennya sepupu gue, makanya dia agak soken sama gue", jelasnya ragu-ragu.

Fraya masih mencerna penjelasan Shaki tadi, sedangkan Thalita masih ingin mengintrogasi Shaki lebih lanjut.

Syukurlah saat Thalita ingin menanyakan siapa sepupu Shaki, guru SB datang dan pelajaran pun berlanjut.

.
.
.

Sore.

Gadis itu memandangi kartu yang berisi undangan dengan serius ia bolak-balik kan dan membacanya berulang-ulang, lalu sesekali tersenyum tipis.

Saat baca untuk terakhir kali , ia bangkit dari kasur dan membuka isi lemari nya.

Shaki mengeluarkan baju-baju pestanya dan tepat saat mengambil baju yang ketiga ia langsung mengambil nya dan kembali ke sudut ranjang sambil terus memandangi gaun yang satu ini.

"Ini baju pesta gue pas awal masuk Smp" , ia menghela nafas dengan perlahan "Jadi flashback".

Ia mulai mengembalikkan perasaan nya seperti semula, karna dirinya tak mau terlalu lama di bayang-bayang wajah oma , nenek kesayangan Shaki dari ayah.

"Maaf oma kali ini Shaki gak bisa pakai gaun yang dari oma, gak apa-apa ya oma", Shaki menghapus jejak setetes air mata nya.

Tok..tok..tok.....

Shaki langsung buyar dalam masa lalunya, ia langsung menanggapi orang di balik pintu itu.

"Iya kenapa?", tanya nya masih berada di sudut ranjang.

"Lo jadi ikut ke pesta? mau bareng gak? gue bareng anak-anak", ucap Adit masih bertenjer di pintu tanpa melihat lawan bicara nya.

Shaki tak sedikit pun berniat untuk membuka pintu.

IVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang